Rabithah Alawiyah

6 AYAT Al-QURAN TENTANG PALESTINA

Palestina memiliki sejarah yang sangat panjang. Dikenal sebagai bumi para nabi dan tanah yang diberkahi. Tanah suci umat Islam setelah Makkah dan Madinah adalah Jarusalem yang berada di Palestina. Di Jarusalem terdapat satu masjid yang sangat utama, yaitu Masjidil Aqsha, tempat di mana Rasulullah ﷺ berpijak ketika hendak Mikraj menembus langit.

Selama ratusan tahun Palestina menjadi bumi yang damai. Dalam kuasa Khalifah Islam dan Dinasti Utsmani, rakyat Palestina hidup berdampingan. Umat Islam,  yahudi maupun nashrani hidup bertentangga dengan rukun, semua dijamin kebebasan beragamanya. Namun semenjak zionis datang pada pertengahan abad ke-20. Bumi Palestina mulai dirampas satu demi satu sehingga, rakyat Palestina senantiasa diteror oleh rezim Apartheid Zionis, sampai saat ini.

Mungkin banyak yang belum mengetahui betapa berharganya Bumi Palestina dalam Islam. Al-Quran banyak menyebut mengenai tanah ini, terutama terkait Baitul Maqdis. Di antaranya adalah :

  • Allah berfirman:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي ‌بَارَكْنَا ‌حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Isra: 01)

Masjidil Aqsha berada di Jarusalem, Palestina. Al-Baghawi dalam tafsirnya menerangkan makna berkah dalam ayat tersebut:

الَّذِي ‌بَارَكْنَا ‌حَوْلَهُ( بِالْأَنْهَارِ وَالْأَشْجَارِ وَالثِّمَارِ، وَقَالَ مُجَاهِدٌ: سَمَّاهُ مُبَارَكًا لِأَنَّهُ مَقَرُّ الْأَنْبِيَاءِ وَمَهْبِطُ الْمَلَائِكَةِ وَالْوَحْيِ، وَمِنْهُ يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Diberkahi sekelilingnya dengan sungai-sungai, pepohonan, dan buah-buahan. Mujahid mengatakan, tanah itu disebut diberkahi sebab di sanalah tempat berdiam para nabi dan turunnya para malaikat dengan membawa wahyu. Di tanah itu, manusia akan dikumpulkan (hasyr) pada Hari Kiamat. (Tafsir Baghawi, 3/105)

  • Allah berfirman :

وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ

Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (QS Al-Anbiya : 71).

Az-Zuhaili dalam tafsirnya menjelaskan mengenai ayat ini:

إِلَى الْأَرْضِ ‌الَّتِي ‌بارَكْنا ‌فِيها ‌لِلْعالَمِينَ أي من العراق إلى أرض ‌فلسطين في الشام، التي بارك الله فيها بكثرة الأنهار والأشجار، أو لأن أكثر الأنبياء بعثوا فيها، فانتشرت في العالمين شرائعهم التي هي مبادئ الكمالات والخيرات الدينية والدنيوية. روي أن إبراهيم نزل بفلسطين، ولوط بالمؤتفكة، وبينهما مسافة يوم وليلة

(Sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya) yakni Nabi Luth berhijrah dari Irak menuju tanah Palestina di Syam. Allah telah memberkahinya dengan banyaknya sungai dan pepohonan, atau karena mayoritas para Nabi diutus di daerah itu, sehingga tersebar ke seluruh penjuru alam ajaran syariat mereka yang merupakan pondasi-pondasi kesempurnaan dan kebaikan agama dan duniawi. Diriwayatkan bahwa Ibrahim bermukim di Palestina sedangkan Luth di Mu’tafikah yang berjarak sehari semalam. (Tafsir Munif, 17/87)

  • Allah berfirman:

                                          وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ

Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Al Anbiya : 81)

Mengenai negeri yang di maksud, Ibnu Hayyan dalam Bahr Muhith menyebutkan:

«والْأَرْضِ أَرْضُ الشَّامِ وَكَانَتْ مَسْكَنَهُ وَمَقَرَّ مُلْكِهِ. وَقِيلَ: أَرْضُ ‌فِلَسْطِينَ. وَقِيلَ: بَيْتُ الْمَقْدِسِ

Negeri itu adalah negeri Syam yang menjadi tempat tinggal dan pusat kerajaannya. Dikatakan bahwa yang dimaksud adalah negeri Palestina. Ada pula yang mengatakan yang dimaksud adalah Baitul Maqdis. (Al-Bahr Al-Muhith, 7/458)

  • Allah berfirman:

وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُواْ يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا….

“Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya..” (Qs. Al-A’raf: 137)

Para ahli tafsir menyatakan bahwa yang dimaksud yang diberkahi adalah tanah Syam. Palestina merupakan sebagian dari tanah syam.

  • Allah berfirman:

وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً

Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. (QS Saba : 18)

Al-Wahidi mengatakan mengenai makna negeri-negeri yang dilimpahkan berkah:

قال المفسرون: قرى الشام والأرض المقدسة: الأردن وفلسطين

Para ahli tafsir mengatakan yang dimaksud adalah negeri Syam dan Tanah Suci yaitu Yordan dan Palestina. (Tafsir Al-Basith, 18/349)

 

  • Allah berfirman tentang ucapan Nabi Musa alaihissalam:

يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الأَرْضَ المُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ وَلاَ تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنقَلِبُوا خَاسِرِينَ

 “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi” (Qs. Al-Maidah: 21)

Dinamakan tanah suci sebab menjadi tempat tinggal banyak para nabi. Fakh Razi berkata dalam tafsirnya:

اخْتَلَفُوا فِي تِلْكَ الْأَرْضِ، فَقَالَ عِكْرِمَةُ وَالسُّدِّيُّ وَابْنُ زَيْدٍ: هِيَ أَرِيحَا وَقَالَ الْكَلْبِيُّ: دِمَشْقُ ‌وَفِلَسْطِينُ وَبَعْضُ الْأُرْدُنِ، وَقِيلَ الطُّورُ

Mereka berselisih mengenai yang dimaksud dengan tanah itu. Ikrimah dan Ibnu Zaid berpendapat itu adalah tanah Ariha, Al Kalbi berpendapat itu adalah Damaskus, Palestina, dan sebagian Yordan. Ada pula yang berpendapat itu adalah Thur Sina. (Tafsir Al Kabir : 11/332)

Demikian sebagian tentang keutamaan tanah palestina dalam Al-Quran. Maka sudah sepatutnya semua umat Islam peduli atas peristiwa yang terjadi di sana dan berusaha semampunya untuk menjadikannya kembali aman dan damai. RA(*)