Posted on 16 March 2025
Para sahabat yang mengikuti perang Badar merupakan intisari dari sahabat. Mereka adalah manusia yang paling mulia setelah Rasulullah ﷺ. Banyak hadits yang menunjukkan tentang keutamaan mereka. Di antarany adalah:
Mendapat Jaminan Ampunan Allah ﷺ:
Sahabat Hatib bin Abi Bal’taah ra adalah salah seorang yang turut dalam perang Badar. Suatu saat Beliau ra melakukan sebuah kesalahan sampai membuat para sahabat marah. Sahabat Umar ra bahkan meminta izin kepada Nabi ﷺ untuk memenggalnya. Akan tetapi, Nabi ﷺ melarang mereka, dan memerintahkan mereka untuk tetap menghormatinya. Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّهُ قَدْ شَهِدَ بَدْرًا، وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ اللهَ اطَّلَعَ عَلَى أَهْلِ بَدْرٍ فَقَالَ اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُمْ.
Sungguh ia turut hadir perang Badar. Tidakkah engkau tahu, barangkali Allah telah memandang kepada para ahli Badar dan berfirman: “Lakukan apa yang kalian mau, sungguh Aku telah mengampuni kalian.” (HR Muslim)
Dalam riwayat lain, Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan sabda Nabi ﷺ:
«إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى اطَّلَعَ عَلَى أَهْلِ بَدْرٍ، فَقَالَ: اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُمْ»
Sungguh Allah telah memandang kepada para ahli Badar dan berfirnan, “Lakukan apa yang kalian mau, sungguh Aku telah mengampuni kalian.” (HR Al-Hakim)
Dikisahkan pula seorang lelaki Anshar yang sudah buta meminta Nabi ﷺ menggariskan tempat shalat di rumahnya agar ia dapat shalat di siti. Maka Rasulullah ﷺ mendatangi rumahnya, di sana kaum lelaki tersebut hadir kecualu satu orang. Maka Rasulullah ﷺ bertanya mengenainya:
مَا فَعَلَ فُلَانٌ؟
Apa yang terjadi pada si Fulan?
Sebagian hadirin menyebutkan kata-kata yang mencelanya. Nabi ﷺ berkata:
أَلَيْسَ قَدْ شَهِدَ بَدْرًا؟
Bukankah ia turut hadir dalam Perang Badar?
Mereka berkata
"، قَالُوا: نَعَمْ، وَلَكِنَّهُ كَذَا وَكَذَا،
Benar, tetapi ia memiliki sifat begini dan begitu.
Maka Rasulullah ﷺ bersabda:
فَلَعَلَّ اللَّهَ اطَّلَعَ إِلَى أَهْلِ بَدْرٍ، فَقَالَ: اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ، فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُمْ
barangkali Allah telah memandang kepada para ahli Badar dan berfirman: “Lakukan apa yang kalian mau, sungguh Aku telah mengampuni kalian.” (HR Thabrani)
Kepastian Untuk Masuk Surga
Nabi ﷺ bersabda:
لَعَلَّ اللهَ اطَّلَعَ إِلَى أَهْلِ بَدْرٍ فَقَالَ: اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ، فَقَدْ وَجَبَتْ لَكُمُ الْجَنَّةُ، أَوْ: فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُمْ
Barangkali Allah memandang kepada para Ahli Badar kemudian berfirman: “Lakukan apa saja yang kalian kehendaki. Surga telah wajib bagi kalian.” atau “Sungguh Aku telah mengampuni kalian.” (HR Bukhari)
Terbebas dari neraka
Seorang budak milik Sahabat Hathib datang kepada Rasulullah ﷺ mengadukan sikap Hathib kepadanya. Budak itu berkata:
يَا رَسُولَ اللهِ، لَيَدْخُلَنَّ حَاطِبٌ النَّارَ!
Wahai Rasulullah, Hatib pasti masuk neraka.
Maka Nabi ﷺ bersabda:
فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَذَبْتَ، لَا يَدْخُلُهَا؛ فَإِنَّهُ شَهِدَ بَدْرًا وَالْحُدَيْبِيَةَ .
Tidak benar apa yang kau ucapkan. Hathib tidak akan masuk ke dalam neraka, sebab ia turut hadir dalam perang Badar dan Hudaibiyah. (HR Muslim)
Nabi ﷺ juga bersabda:
إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ لَا يَدْخُلَ النَّارَ مَنْ شَهِدَ بَدْرًا، إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Aku berharap, tidak ada yang masuk ke dalam neraka daripada mereka yang menghadiri perang Badar. Insya Allah. (HR Bazzar)
Sahabat Terbaik
Malaikat Jibril as datang kepada Nabi ﷺ seraya bertanya:
مَا تَعُدُّونَ أَهْلَ بَدْرٍ فِيكُمْ؟
Kalian anggap apa para ahli Badar di antara kalian?
Nabi ﷺ menjawab:
مِنْ أَفْضَلِ الْمُسْلِمِينَ
Mereka adalah termasuk orang-orang muslim yang paling utama. .
Malaikat Jibril berkata:
وَكَذَلِكَ مَنْ شَهِدَ بَدْرًا مِنَ الْمَلَائِكَةِ
Demikian pula para malaikat yang mengikuti perang Badar. (HR Bukhari)
Dalam sebuah hadits disebutkan:
" إِنَّ الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ شَهِدُوا بَدْرًا لَفُضَلَاءُ عَلَى مَنْ تَخَلَّفَ مِنْهُمْ»
Sesungguhnya para malaikat yang menghadiri Perang Badar adalah para malaikat yang lebih utama atas malaikat yang tidak hadir. (HR Thabrani)
Memiliki Iman Yang Kokoh
Sahabat Bara radhiyallahu anhu berkata:
كُنَّا نَتَحَدَّثُ: أَنَّ أَصْحَابَ بَدْرٍ ثَلَاثُمِائَةٍ وَبِضْعَةَ عَشَرَ، بِعِدَّةِ أَصْحَابِ طَالُوتَ، الَّذِينَ جَاوَزُوا مَعَهُ النَّهَرَ، وَمَا جَاوَزَ مَعَهُ إِلَّا مُؤْمِنٌ
Kami saling berbincang bahwa para pasukan Perang Badar berjunlah tiga ratus sekian belas orang. Ini sama dengan jumlah pasukan Thalut yang (lolos ujian keimanan dengan) melewati sungai bersamanya. Dan tidak ada yang melewati sungai itu bersamanya kecuali orang yang beriman (dengan sempurna). (HR Bukhari)
Mencapai Kedudukan Yang Sangat Tinggi
Nabi ﷺ bersabda kepada para sahabat di saat Perang Badar:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ أَنَّ مَوْلُودًا وُلِدَ فِي فِقْهِ أَرْبَعِينَ سَنَةً مِنْ أَهْلِ الدِّينِ يَعْمَلُ بِطَاعَةِ اللَّهِ، وَيَجْتَنِبُ مَعَاصِيَ اللَّهِ كُلَّهَا إِلَى أَنْ يُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ، أَوْ يُرَدَّ إِلَى أَنْ [لَا] يَعْلَمَ بَعْدَ عَلَمٍ شَيْئًا، لَمْ يَبْلُغْ أَحَدُكُمْ هَذِهِ اللَّيْلَةَ
Demi Tuhan yang nyawaku ada dalam kuasa-Nya. Sungguh andai terlahir seorang anak dalam keadaan memiliki pemahaman seperti seorang yang berumur 40 tahun yang menjaga agamanya, beramal taat kepada Allah dan menghindari maksiat kepada Allah sepanjang umurnya sampai ia mencapai usia renta atau usia di mana ia tidak lagi mengetahui apa-apa, maka ia tidak bisa mencapai kedudukan seorang dari kalian di malam ini. (HR Thabrani)
Demikian sebagian dari keutamaan para sahabat yang mengikuti perang Badar. Semoga Allah meridhoi mereka dan memberikan kita keberkahannya aamiin ya robbal alamiin..RA(*)