
Bulan Rajab merupakan salah satu dari Asyhuril hurum, empat bulan yang dimuliakan Allah ﷻ. Pada bulan-bulan ini amal-amal saleh dilipat-gandakan ganjarannya, demikian pula dosa dan kezaliman dilipat-gandakan siksanya. Rasulullah SAW bersabda:
السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ؛ ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الْقَعْدَةِ، وَذُو الْحِجَّةِ، وَالمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Satu tahun terdiri dari dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan-bulan mulia. Tiga bulan berturut-turut yaitu Dzul Qodah, Dzul Hijjah dan Muharram. Dan Bulan Rajab Mudhor yang berada antara Bulan Jumada dan Syakban. (HR Bukhari-Muslim)
Dikatakan Rajab Mudhor, sebab kaum Mudhor di masa sebelum Islam adalah kaum yang sangat memuliakan bulan Rajab. Apabila datang bulan Rajab, mereka saling memaafkan semua kesalahan yang ada di antara mereka dan berhenti untuk berperang dan berbuat zalim. Karena sepinya bulan Rajab dari suara dentingan senjata, maka Rajab juga dinamakan dahulu dengan nama al Ashom yakni Bulan yang tuli dari suara senjata perang.
Maka jangan sampai kita berbuat lebih bodoh dari kaum Jahiliyah. Jika mereka saling memaafkan kesalahan saat memasuki Bulan Rajab, Janganlah kita malah terus saling bermusuhan di Bulan ini. Marilah kita saling memaafkan dan menyudahi segala perselisihan yang ada di antara kita. Selain itu, perbanyaklah pula permohonan ampunan pula kepada Allah SWT di bulan mulia ini. Dengan demikian, kita akan menjumpai Bulan Ramadhan kelak dalam keadaan suci dari dosa insya Allah.
Keagungan Rajab
Bulan Rajab sangat diistimewakan dalam Islam. Malam satu Rajab dikenal sebagai salah satu malam yang mustajab. Sahabat Ibnu Umar ra pernah berkata:
«ابْنِ عُمَرَ قَالَ: خَمْسُ لَيَالٍ لَا يُرَدُّ فِيهِنَّ الدُّعَاءُ: لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ، وَأَوَّلُ لَيلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، وَلَيْلَتِي الْعِيدَيْنِ»
Ada lima malam di mana doa tidak ditolak di dalamnya yaitu: malam Jumat, malam pertama Bulan Rajab, malam Nishfu Syakban, dan dua malam hari raya. (Mushonaf Abdur Rozzaq)
Demikian utamanya sehingga dalam salah satu hadits disebutkan bahwa Bulan Rajab merupakan bulan Allah. Rasulullah SAW bersabda:
رَجَبٌ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانُ شَهْرِي وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي
“Rajab adalah Bulan Allah, Syakban adalah Bulanku, dan Ramadhan adalah Bulan Umatku.” (HR Dailami)
Dinamakan bulan Allah SWT karena Rajab merupakan bulan khusus untuk maghfirah Allah SWT. Pada bulan ini pertumpahan darah dilarang, pada bulan ini pula Allah SWT menerima taubat para nabi, dan menolong para wali-Nya menghadapi musuh mereka. Oleh sebab itu, para ulama menamai Rajab dengan Bulan Istigfar, mereka berkata:
رَجَبُ شَهْرُ الاْسْتِغْفَارِ ، وَشَعْبَانُ شَهْرُ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ الْمُخْتَارْ ، وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْقُرْآنِ .
Rajab adalah bulan untuk beristigfar, Syakban adalah bulan untuk bershalawat kepada Nabi al Mukhtar, dan Ramadhan adalah Bulan untuk Al-Quran
Maka, perbanyaklah beristigfar sesuai kemampuan pada setiap saat dari Bulan Rajab, sebab kita tidak tahu kapan ampunan Allah SWT turun. Jika ucapan istigfar kita bertepatan dengan turunnya ampunan Allah SWT, maka sungguh semua dosa kita akan diampuni oleh Allah SWT. Imam Hasan al Bashri mengatakan:
أَكْثِرُوا مِنَ الْاِسْتِغْفَاِر فِي بُيُوتِكُمْ وَعَلَى مَوَائِدِكُمْ وَفِي طُرُقِكُمْ وَقِي أَسْوَاقِكُمْ وَفِي مَجَالِسِكُمْ أَيْنَمَا كُنْتُمْ فَإِنَّكُمْ مَا تَدْرُونَ مَتَى تَنْزِلُ الْمَغْفِرَةُ
Perbanyaklah beristigfar di rumah-rumah, di penjamuan-penjamuan, di jalan jalan, di pasar-pasar, di majlis-majlis, dan di mana saja kalian berada. Sebab kalian tidak tahu kapan ampunan Allah diturunkan.(HR Ibnu Abid Dunya)
Sebagian Amalan Bulan Rajab
Rasulullah SAW sangat memuliakan bulan Rajab dan mengisinya dengan berbagai ibadah. Sahabat Abdullah bin Umar RA pernah ditanya:
هَلْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ فِي رَجَب؟
Apakah Rasulullah SAW berpuasa di bulan Rajab?
Beliau menjawab:
نَعَمْ، وَيُشَرِّفُهُ (قَالَهَا ثَلَاثًا)
“Benar, dan beliau memuliakannya. (Beliau mengatakan tiga kali) (HR Abu Dawud)
Selain itu, untuk menunjukkan kemuliaan Bulan Rajab, Nabi SAW juga menganjurkan umatnya yang mampu untuk memupuk kedermawanan dengan menyembelih kambing dan membagi-bagikan dagingnya kepada fakir-miskin. Beliau SAW bersabda:
عَلَى أَهْلِ كُلِّ بَيْتٍ أَنْ يَذْبَحُوا شَاةً، فِي كُلِّ رَجَبٍ، وَكُلِّ أَضْحَى شَاةً
Bagi setiap keluarga (yang mampu), hendaknya menyembelih seekor kambing pada setiap bulan Rajab dan setiap Idul Adha. (HR Ahmad)
Syiar Islam
Di antara ajaran Islam adalah memuliakan hari-hari yang dimuliakan oleh Allah SWT. Di antara hari-hari itu adalah Bulan Rajab ini. Jangan anggap Bulan Rajab sebagai bulan biasa, ini adalah satu dari empat Bulan yang dimuliaan Allah SWT dan disebut sebagai Asyhuril Hurum dalam Al-Quran. Ini adalah bulan yang menjadi saat untuk menyiapkan diri memasuki Bulan Ramadhan yang mulia. Rasulullah SAW, apabila telah memasuki Bulan Rajab, beliau memuliakannya dan senatiasa berdoa:
الّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah umur kami bertemu Ramadhan. (HR Thabrani)
Perhatikan bagaimana para salaf memuliakan Rajab. Mereka mengisinya dengan banyak amalan-amalan yang baik untuk persiapan Ramadhan, dengan memperbanyak istighfar pagi dengan petang, dengan meningkatkan ibadah, dan ada juga yang mengisinya dengan memperdalam hadits Nabi SAW, membaca Shahih Bukhari sampai khatam di Bulan ini. Itu semua adalah bentuk mengagungkan apa yang dimuliakan Allah, mengagungkan syiar Islam sekaligus mempersiapkan diri agar dapat terbiasa beribadah di Bulan Ramadhan. Al Habib Muhammad bin Hadi Assegaf mengatakan:
وَمِنْ جُمْلَةِ تَعْظِيمِ حُرُمَاتِ اللهِ قِرَاءَةُ الْبُخَارِي فِي رَجَبٍ. فَإِنَّ مَنْ قَامَ بِحَقِّ اللهِ فِي شَهْرِ رَجَب وَفَّقَهُ اللهُ لِلْقِيَامِ بِحَقِّهِ فِي شَعْبَانَ وَمَنْ وَفَّقَهُ لِلْقِيَامِ فِي شَعْبَانَ وَفَّقَهُ لِلْقِيَامِ بِحَقِّهِ فِي رَمَضَانَ
Termasuk bentuk mengagungkan apa yang dimuliakan Allah adalah dengan membaca Shahih Bukhari di Bulan Rajab. Sebab siapa yang dapat menunaikan hak Allah di Bulan Rajab, maka Allah akan memudahkannya untuk meunaikan Hak Allah di Bulan Syakban. Dan siapa yang diberi kemudahan menunaikan hak Allah di Bulan Syakban maka ia akan diberi kemudahan untuk menunaikan hak Allah di bulan Ramadhan
Demikianlah para ulama mengajarkan kita untuk memuliakan apa yang dimuliakan Allah. Mereka mempersiapkan untuk mengagungkan Ramadhan, sejak bulan Rajab, bahkan ada yang sejak sebelumnya. Para ulama selalu mempersiapkan diri untuk menyambut semua syiar Islam baik itu adalah Ramadhan, Shalat, adzan dan semuanya dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk mengagungkan syiar Islam.
Semoga Allah SWT memberikan kita taufiq dan kekuatan agar dapat mengisi bulan yang sangat istimewa ini dengan berbagai kebaikan dan ibadah dengan istiqomah, sehingga dapat terus meningkatkan amal di bulan bulan berikutnya: Syakban, Ramadhan, dan bulan-bulan selanjutnya. Aamiin ya robbal alamiin..*Red