Posted on 19 October 2025
Dalam literatur Islam, sering kita dapati wasiat yang ditulis seorang ulama kepada murid laki-lakinya atau kepada putranya, namun jarang kita dapati wasiat yang ditulis oleh ulama untuk putrinya. Di antara yang jarang itu adalah wasiat agung yang ditulis Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, penulis Maulid Simthud Durar, secara khusus untuk putri beliau yang tercinta, Sayyidah Khadijah binti Ali Al-Habsyi.
Wasiat ini menjadi bukti nyata bagaimana para ulama terdahulu mendidik anak-anak perempuan mereka sebagaimana anak laki-laki. Habib Ali tidak memandang putrinya sebagai sosok yang cukup hanya dengan kasih dan perlindungan, tetapi sebagai murid yang layak menerima ijazah ilmu, wirid, dan sanad amaliyah sebagaimana para pelajar laki-laki di majelisnya. Tata bahasa lembut namun penuh penghormatan yang beliau gunakan, seruan dengan kata “يَا بُنَيَّتِي” (wahai putriku), pemberian ijazah, hingga doa panjang yang menyertai, semuanya mencerminkan kedudukan tinggi perempuan dalam padangan para ulama, khusunya Al-Habib Ali.
Berikut ini adalah terjemah dari wasiat Beliau kepada putrinya:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
الحمد لله الذي فتح مغاليق الآمال، بمفاتيح صــدق الإقبال، وكثرة الابتهال، ومواصلة الدعاء والسؤال
Segala puji bagi Allah yang membuka segala pintu harapan yang tertutup, dengan kunci-kunci kesungguhan dalam menghadap kepada-Nya, banyaknya rintihan munajat, serta dengan terus-menerus menyambung doa dan permohonan.
وهُوَ الكفيل بقضاء حاجة المحتاج وإطلاق العقــال
Dialah Yang menjamin untuk menunaikan hajat setiap insan yang membutuhkan, dan membebaskan dari ikatan kesusahan.
جلــت عظمته عن أن تنحصر رعايته بحد من الحدود، أو وصف من الأوصاف محدود
Sungguh besar keagungannya-Nya, tidak terbatas perhatian-Nya oleh batasan apapun, dan tidak terjangkau oleh sifat apapun yang terbatas.
والصلاةُ والسَّلامُ يبلغان أشرف المخلوقين، وأجل عبد تشرف بالصَّلاةِ عَليهِ جَمِيعُ العالمين، منَ الصَّادقين في حفظ هذا الدين.
Semoga shalawat dan salam senantiasa tersampaikan kepada makhluk termulia di antara seluruh ciptaan, hamba yang paling agung yang seluruh alam semesta menjadi mulia dengan bershalawat kepadanya, dari kalangan para shadiqin yang menjaga agama ini dengan ketulusan dan kesetiaan.
اللَّهُمَّ صَلِّ وسلم عليهِ وعلى آله وصحبه والتابعين
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Beliau, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikutnya.
Yang Mendorong Beliau Untuk Menulis Wasiat
أَمَّا بَعدُ: فلما كانتِ العُروة الوثيقة التي يستمسك بها العبد في الإقبال على ربِّه التزام تقوى الله، التي هي أوضحُ المَسَالِكِ في الإقبال على الله والوصول إليه
Adapun sesudah itu, Maka tatkala ikatan yang paling kokoh yang dapat dipegang teguh oleh seorang hamba dalam menghadap Tuhannya adalah melazimi ketakwaan kepada Allah, yang merupakan jalan paling terang dalam untuk menghadap kepada Allah dan sampai kepada-Nya.
وهي من أجل المنح التي أكرم المولى بها خاصة عِبادِه
Ketakwaan itu adalah termasuk anugerah teragung yang Tuhan karuniakan kepada hamba-hamba-Nya yang khusus.
دعتني الشَّفَقَةُ والمحبة والحنانة إلى إرشاد بنتي وقُرَّةِ عَيني وسلوة خاطري الحرة الطاهرة، خديجة بنت علي بن محمد بن حسين الحبشي
Maka rasa kasih sayang, cinta, kelembutan hati mendorongku untuk memberikan petunjuk kepada putriku, penyejuk mataku, penghibur hatiku, wanita yang merdeka serta suci, Khadijah binti Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi.
وَكَانَ لي عليها تعطف زائد ومحبة قوية، بعثني باعث الحب لها إلى تدوين وصيَّةٍ جامعة بالتَّقوى الَّتِي هِيَ رَأْسُ مَالِ العَبْدِ المُقبل على مولاه
Aku
memiliki kasih sayang yang mendalam dan kecintaan yang kuat kepadanya. Dorongan
cinta itulah yang menggerakkan hatiku untuk menulis sebuah wasiat yang
mencakup nasihat tentang takwa,
karena takwa adalah modal utama seorang hamba untuk menghadap menuju Tuhannya.
وهي وصية أوصى بها المولى سبحانه وتعالى جميع عِبَادِهِ المُؤمنين، بمقتضى ما أعربت عنه آية ولقد وصينا الَّذِينَ أُوتُوا الكِتابَ من قَبْلِكُم وَإِيَّاكُم أَنِ اتَّقُوا الله
Sesungguhnya
takwa ini adalah wasiat yang Allah wasiatkan dengannya kepada seluruh hamba-Nya
yang beriman,
sebagaimana yang diungkapkan oleh firman-Nya dalam Al-Qur’an:
وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ
“Dan sesungguhnya Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang telah diberi Kitab sebelum kamu, dan juga kepada kamu, supaya kamu bertakwa kepada Allah.” (QS. An-Nisa’ : 131)
Wasiat tentang Kewajiban Menetapi Takwa
أُوصي بنتي المذكورة بالتزام التقوى، قولا وعملا ونية
Aku berwasiat kepada putriku yang telah kusebut namanya itu agar senantiasa berpegang teguh pada takwa, dalam ucapan, perbuatan, dan niat.
وعليها أُعوّل في التزام لوازمها بما أمكن.
Kepadanya aku menaruh harapan yang besar agar ia dapat menegakkan segala tuntunan dan konsekuensi takwa sejauh kemampuannya.
والتَّقوى عبارةٌ عنِ امتثال ما أمر الله به واجتناب ما نهى عنه
Takwa adalah : melaksanakan segala yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
فالتزمي يا ابنتي العَمَلَ بمقتضاها، وامتثلي ما أمرَكَ اللهُ بِهِ وانتهي عَمَّا نَهَاكِ عنه،
Maka lazimilah, wahai putriku, untuk beramal sesuai dengan tuntutan takwa itu. Kerjakanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu, dan jauhilah apa yang telah dilarang oleh-Nya.
واحذري أن يراك الله حيثُ نَهاكِ أو يفقدك حيث أمرك
Berhati-hatilah jangan sampai Allah melihatmu di tempat yang Ia larang, atau tidak menemukanmu di tempat yang Ia perintahkan.
وقومي بحق المولى بما استطعت، وارغبي فيما رغـب فيه أسلافُكِ المُكرَّمون، وأهلكِ العارفون.
Tunaikanlah hak-hak Tuhanmu sekuat kemampuanmu, dan rindukanlah hal-hal yang menjadi kerinduan para leluhurmu yang mulia, serta teladanilah keluargamu yang arif lagi mengenal Allah.
Menapaki Jejak Para Salihin
فَقَد سَبَقك إلى التزام هذا العملِ أَئِمَّةٌ أعلام، مِمَّن صَدقُوا في حُبِّ الله وصرفوا في مرضاته الليال والأيام
Sungguh, telah mendahuluimu dalam mengamalkan jalan ini para imam besar nan agung, mereka yang benar dalam cintanya kepada Allah, dan menghabiskan malam serta siang mereka semata-mata untuk mencari keridaan-Nya.
وكُـوني عــلى عَزمِ صادقٍ وهَمَّةٍ دائمة في اقتفاء تلك الآثار، ومواصلة السُّرى في اتباعِ أُولئِكَ القَومِ الأخيار
Maka jadilah engkau sosok yang memiliki tekad yang sungguh-sungguh dan semangat tinggi yang terus-menerus untuk meneladani jejak langkah mereka, dan tak pernah putus berjalan untuk mengikuti mereka yang merupakan kaum pilihan.
ولكِ بجدَّتِكِ فاطمة الزهراء وأُمِّها السيدة خديجة، الفخر الأتم والمسلك المستقيم
Engkau memiliki nenek yaitu Fatimah Az-Zahra serta ibundanya, Sayidah Khadijah, yang menjadi kebanggaan yang sempurna dan menjadi jalan yang lurus.
فابحثي على آثارِ أُولئِكَ الجدات، ومن بعدهُنَّ مِنَ النساء الصالحات، اللاتي سلكنَ أَقومَ طَرِيقٍ فِي اللُّحُوقِ بهم.
Maka telitilah langkah-langkah mereka, serta langkah-langkah para wanita salehah setelah mereka yang berjalan di jalan paling lurus untuk sampai kepada derajat mulia itu.
Warisan Ruhani dari Para Leluhur Saleh
ولجدَّتِكِ الصَّالحة علوية بنت حسين الحظ الأوفر من موارِثيهنَّ، ومن بعدها أُمُّكِ الصَّالِحَةُ فاطمة بنتُ السَّيِّدِ مُحَمَّدِ بنِ سَقاف .
Nenekmu yang salehah, Alawiyah binti Husain, memiliki bagian paling sempurna dari warisan-warisan ruhani para pendahulu Wanita yang mulia. Setelah beliau, ibumu yang salehah, Fathimah binti as-Sayid Muhammad Assegaf.
شَاهَدت من أخلاقهنَّ وأعمالهــن مــا شَاهَدتِ، ورأيت من صنائع معروفهنَّ ومواصلة أعمالهنَّ الصالحة ما رأيت
Engkau telah menyaksikan sendiri akhlak-akhlak serta amal-amal mereka. Engkau telah melihat sendiri kebaikan-kebaikan budi dan kelanggengan amal-amal saleh mereka, sebagaimana apa yang engkau lihat.
ولابد وأن تعود عليك برَكاتُهُنَّ في عافية، وتَظهَرَ بَرَكاتُ الأُصولِ فِي الفُرُوع، والأُمهات في البنات، والآباء في الأولاد.
Maka niscaya limpahan keberkahan mereka akan sampai kepadamu dengan disertai afiyah, dan berkat para leluhur akan tampak dalam keturunannya, keberkahan para ibu akan memancar pada anak-anak perempuan, dan keberkahan para ayah akan menurun kepada anak-anak lelakinya.
Anjuran Hidup Sederhana
والله الله يا بنتي في الزهد في الدُّنيا وعدم الالتفات إلى زخارفها وشهواتها
Allah...Allah.. wahai putriku, tetapilah sifat zuhud terhadap dunia. Jangan merasa tertarik dengan perhiasan dan keinginan-keinginan duniawi.
وكوني على حذر من الانقطاع بأشغالها والتمتع بلذاتها
Berhati-hatilah jangan sampai engkau habiskan waktu dengan kesibukan urusan dunia dan kenikmatannya.
واحذري أن تغتري بأفعال المنهمكين في اللَّذَّاتِ والشهوات، اجعلي نَظَرَكِ كُلَّهُ إلى فعل الباقيات الصالحات، والمراتب العُلُويَّات، التي وَصَلها كرام السادات، من خير الأمهات والبنات.
Waspadalah, jangan sampai engkau tertipu dengan mereka yang tenggelam dalam kesenangan dan hawa nafsu.
Jadikanlah pandangan dan perhatianmu seluruhnya tertuju kepada amal-amal saleh yang kekal, serta kedudukan-kedudukan luhur di sisi Allah, sebagaimana yang telah dicapai oleh para wanita mulia dan suci, dari kalangan ibu-ibu dan putri-putri terbaik umat ini.
وهذه طريق إن وفقَ اللهُ العَبدَ لسلوكها، حَضَرَ مَواكِبَ ملوكها
Dan inilah jalan, yang apabila Allah memberi taufik kepada seorang hamba untuk menempuhnya, maka ia akan hadir di barisan para raja.
فارغبي الرغبةَ التَّامَّةَ فِي صُحبَةِ أربابها، ولابد وأن تدخلي إن شاء الله من بابها، وتُشاركي صالح أربابها.
Maka, berharaplah dengan harapan yang penuh untuk dapat menyertai para penempuh jalan itu. Dan agar engkau dapat masuk, dengan kehendak Allah, dari pintunya, sehingga engkau dapat bergabung dengan para penempuh jalan itu yang saleh.
Pemberian Berbagai Ijazah Dan Sanad
وقد أجزتُكِ فيما أجازني فيه مشائخي الكرام، مــن تعـلـم العلم وتعليمه، وكثرة التلاوة لكتاب الله وحفظ الأدب مع ذلك الكتاب العزيز والعمـل بـما دعت إليه آيــاتُ ذلك الكتاب
Dan aku telah memberimu ijazah, wahai putriku, dalam segala hal yang guruku yang mulia telah mengijazahkan kepadaku. Yaitu ijazah untuk :
· Menuntut ilmu dan mengajarkannya,
· Memperbanyak tilawah Kitabullah,
· menjaga adab yang luhur terhadap Al-Qur’an yang agung itu,
· serta beramal dengan hal-hal yang diserukan oleh Kitab Al-Quran tersebut.
وأكثري من التلاوة وجَاهِدِي نَفْسَكِ على العَمَلِ بَمَا تضمنته.
Perbanyaklah membaca Al-Qur’an, dan paksakan dirimu untuk mengamalkan isi kadungannya.
وقد أجازتني والدتي الصالحة العارفة بالله علـويـة بنــت حُسَين، بما أجازَهَا كُمَّلُ أشياخها من أهل عصرها، كسيدي العارف بالله عبد الله بن علي بن شَهَابِ الدِّين، ووالدي وغيرهم، مِمَّن ثَبَتَ لهُ عليها حق الصحبة والمشيخة
Ibuku yang saleh Al-Arifah Billah Alawiyah binti Husain telah memberi ijazah bagiku sebagaimana beliau telah diijazahi oleh para guru yang sempurna di masanya, seperti Sayidi Al-Arif Billah Abdullah bin Ali Syahabuddin, ayahku sendiri, serta para guru lain yang memiliki hak atas ibuku dalam pergaulan maupun sebagai guru.
وبمثل ما أجازتني أجزتُكِ يا بنتي، وإلى ما دعتني دعوتك..
Maka aku ijazahkan padamu dengan semisal apa yang ibuku ijazahkan padaku, wahai putriku. Dan aku menyerukanmu untuk melakukan hal sama yang ibuku menyerukanku untuk melakukannya.
ولي أشياخ غَيرُها أجلهم سيدي القطب أبو بكر العطاس، ووالدي العارف بالله مُحَمَّدُ بن حسين، وسيدي الإمام عيدروس بن عُمر، وبمثل ما اجازوني أجزتُك، وإلى ما دَعَونِي دَعَوتُك، وإلى ما نَبَّهُونِي نَبَّهتُكِ
Aku memiliki guru-guru lain selain ibuku, yang teragung adalah :
· Sayidi Al-Quthb Abubakar Alathas,
· Ayahku Al-Arif Billah Muhamad bin Husain (Al-Habsyi), serta
· Sayidi Imam Idrus bin Umar (Al-Habsyi).
Sebagaimana guru-guruku memberikan ijazah padaku, aku berikan padamu ijazah yang sama kepadamu. Dan aku menyerukanmu untuk melakukan hal sama yang para guruku menyerukanku untuk melakukannya. Serta memperingatkanmu untuk memperhatikan apa yang mereka peringatkan aku untuk memperhatikannya.
وأجزتُكِ في خُصُوص ما تلقيته عن أشياخي، من حُزُوبٍ وأوراد وأذكار وأدعية وفي خُصُوص ما فتح الله به علي من أذكار وأدعية وصيغ صلواتٍ عَلَى النَّبِيِّ
Dan aku ijazahkan bagimu dalam hal khusus yang aku terima dari guru-guruku, berupa berbagai hizib (doa perlindungan), wirid (dzikir rutin) dan doa. Serta dalam hal khusus yang Allah karuniakan atasku berupa berbagai dzikir, doa, dan redaksi shalawat kepada nabi.
أجزتُكَ إِجازَةً محققة، في ذلِكَ كُله.
Aku ijazahkan padamu dengan ijazah yang hakiki, dalam semua hal itu.
Doa Dan Wasiat Penutup
وأسأل الله أن يُوفِّقَكَ للعمل بذلِكَ ومُلازِمَتِه، ويُوفِقَكِ على أسراره وثمراته
Aku memohon kepada Allah agar memberimu taufiq agar dapat mengamalkan semua itu dan melaziminya. Dan semoga Allah memberimu taufiq atas rahasia-rahasia serta buah-buahnya.
وهذه دلالة وإرشاد، وإذا التزمتيها بلغتِ كُلَّ مُراد
Inilah petunjuk dan bimbingan, yang jika engkau melaziminya maka engkau akan mencapai semua yang engkau cita-citakan.
وأسأل الله أن يُوفِّرَ حَظَّكِ مِنَ التَّقوى واليقين، وأن يكتبكِ وإخوانك وأولادك ومن تعلَّق بي في ديوانِ العِبادِ الصَّالحين، والأئمة المفلحين، ويمنحكِ قُوَّةً فِي العمل، وهمَّةٌ في الإقبال على اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
Aku memohon kepada Allah, agar menyempurnakan bagianmu dari ketakwaan dan keyakinan. Dan agar Allah mencatatmu, saudara-saudaramu, anak-anakmu, serta semua orang yang memiliki kaitan denganku, dalam diwan para hamba yang saleh, para imam yang beruntung. Dan semoga Allah mengkaruniakan padamu kekuatan untuk beramal, dan tekad kuat untuk menghadap kepada Allah azza wa jalla.
وأسألُهُ مِن فَضْلِهِ وإحسانه ، أن يُدخلني وإياكِ وإخوانك وأولادك دائرة امتنانه وأمانه
Dan aku memohon kepada-Nya, dengan karunia serta kebaikan-Nya, agar memasukkan diriku serta dirimu, para saudaramu, dan anak-anakmu dalam lingkaran karunia-nya dan naungan keamanan-Nya.
وفي هذا كفاية، وأسأل الله أن يرعانا بعين الرعاية، ويُلاحِظَنَا المُلاحظةَ التَّامَّةَ في البداية والنهاية
Dalam wasiat ini terdapat kecukupan. Aku memohon kepada Allah agar menjaga kita dengan pandangan penjagaan-Nya, memperhatikan kita dengan perhatian yang sempurna baik dalam permulaan maupun di akhir.
وبهذا أُوصيك، وأسأل الله أن يُبلِّغَكِ جَميعَ أمانيك، والسَّلامُ يَعْشَاكِ ومن والاكِ.
Aku mewasiatkan padamu dengan ini, dan aku memohon kepada Allah agar menyampaikanmu kepada semua cita-citamu. Semoga keselamatan selalu meliputimu serta meliputi orang-orang yang mendukungmu.
وقد أجزتُكِ بهذه الإجازة، وأذنتُ لكِ أن تُجيزي فيها من تريدين، من خاصة المؤمنين، وهي لكِ ولأولادكِ ما تناسلوا، ولإخوانك وأولادهم ما تناسلوا، ولزوجاتي الشَّرائِفِ فاطمة بنت أخي سالم بن أبي بكر، وسلمى بنت أخي عَبدِ اللهِ بنِ شَهاب، اللهُ يَتَقَبَّلُها، والسَّلامُ.
Aku telah mengijazahkan padamu dengan ijazah ini. Dan aku izinkan engkau untuk memberikan ijazah ini kepada orang yang engkau kehendaki, dari kalangan mukmin yang khusus. Ijazah ini adalah untukmu dan untuk anak-anak turunanmu secara turun-temurun, serta untuk saudara-saudaramu, dan anak-anak mereka secara turun-temurun, serta untuk para istriku : syarifah Fathimah binti Akhi Salim bin Abu Bakar dan Salma bintu Akhi Abdullah bin Syahab. Semoga Allah menerimanya. Salam kesejahteraan untukmu.
قال ذلك وأملاه الفقير إلى الله علي بن محمد بن حسين بن عبد الله بن شيخ الحبشي، عفا الله عنه آمين.
حرر ليلة الجمعة ٨ الحجة الحرام ١٣٣١
Ini dikatakan dan diimlakan oleh Al-Faqir Ilallah : Ali bin Muhammad bin Husain bin Abdullah bin Syekh Al-Habsyi. Semoga Allah mengampuninya, aamiin.
Disusun pada malam Jumat, 8 Dzulhijjah yang mulia, tahun 1331 Hijriyah.
Demikian wasiat dan ijazah agung Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi kepada putrinya. Semoga kita semua bisa mengambil manfaat darinya. Aamiin ya robbal alamiin. RA(*)