Posted on 07 September 2024
Shalawat kepada Nabi ﷺ merupakan ibadah agung yang menjadi sumber kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah ﷻ dan para malaikat-Nya pun bershalawat kepada Nabi ﷺ setiap saatnya. Di dalam Al-Qur’an disebutkan:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab : 56)
Shalawat Allah ﷻ adalah limpahan rahmat-Nya kepada Nabi ﷺ, sedangkan shalawat malaikat dan manusia adalah permohonan agar Allah ﷻ melimpahkan rahmat kepada Nabi ﷺ.
Dalam kitab Bustanul Waidzin dikisahkan tentang salah satu bentuk keberkahan shalawat yang dialami oleh Imam Syafii. Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Abdul Hakam bermimpi bertemu dengan Imam Syafii, ia bertanya:
“Apa yang Allah lakukan padamu?”
“Allah merahmatiku, mengampuniku, dan aku diarak menuju surga seperti pengantin diarak menuju pelaminan.”
“Apa yang membuatmu dapat meraih kedudukan ini?”
“Karena aku menulis pada bagian akhir kitab Ar-Risalah shalawat kepada Nabi ﷺ.”
“Bagaimana shalawatnya itu?”
“Yaitu:
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُونَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ الْغَافِلُونَ
Dan semoga Allah limpahkan shalawat kepada Sayidina Muhammad, selama ada orang yang menyebutnya dan ada pula orang yang lalai menyebutnya. (Yakni selama-lamanya)
Abdullah berkata, “Pagi harinya aku mencari kitab Ar-Risalah, dan aku dapati memang benar isinya sebagaimana yang disebutkan dalam mimpi itu.”
Berikut ini adalah sebagian hadits yang menjelaskan tentang keutamaan shalawat kepada Nabi ﷺ yang diambil dari berbagai kitab hadits:
Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Sahabat Abu Thalhah radhiyallahu anhu berkata:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَيْهِمْ يَوْمًا يَعْرِفُونَ الْبِشْرَ فِي وَجْهِهِ فَقَالُوا إِنَّا نَعْرِفُ الْآنَ فِي وَجْهِكَ الْبِشْرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «أَجَلْ، أَتَانِي الْآنَ آتٍ مِنْ رَبِّي فَأَخْبَرَنِي أَنَّهُ لَنْ يُصَلِّيَ عَلَيَّ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِي إِلَّا رَدَّهَا اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ أَمْثَالِهَا
Suatu hari, Rasululullah ﷺ keluar menemui mereka (para sahabat) dan mereka melihat keceriaan pada wajah Nabi ﷺ. Lantas mereka bertanya, “Saat ini, kami melihat keceriaan pada wajah Anda, wahai Rasulullah.”
Nabi ﷺ menjawab, “Benar, saat ini telah datang padaku pemberi kabar dari Tuhanku yang mengabarkan bahwa tidak akan ada seorang pun dari umatku yang bershalawat atasku kecuali Allah akan membalasnya sepuluh kali semisalnya.” (HR Baihaqi)
Dalam redaksi riwayat lain:
إِنَّهُ أَتَانِي مَلَكٌ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، إِنَّ رَبَّكَ يَقُولُ: أَمَا يُرْضِيكَ أَنْ لَا يُصَلِّيَ عَلَيْكَ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِكَ، إِلَّا صَلَّيْتُ عَلَيْهِ عَشْرًا، وَلَا يُسَلِّمُ عَلَيْكَ إِلَّا سَلَّمْتُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Sungguh satu malaikat datang padaku dan berkata, “Wahai Muhammad, Tuhanmu berfirman, tidakkah engkau ridho bahwa tidak ada seorang pun dari umatmu bershalawat untukmu melainkan Aku akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Tidak pula ia menyampaikan salam padamu, kecuali Aku sampaikan pula salam atasnya sepuluh kali?” (HR Ahmad, Nasai, Darimi, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Baihaqi)
Hadits Ke-2 : Sujud Syukur Nabi ﷺ Saat Menerima Kabar Keutamaan Shalawat
Sahabat Umar bin Khathab radhiyallahu anhu berkata:
خَرَجَ النَّبِيُّ يَتَبَرَّزُ فَاتَّبَعْتُهُ بِإِدَاوَةٍ فَوَجَدْتُهُ قَدْ فَرَغَ وَوَجَدْتُهُ سَاجِدًا لِلَّهِ فِي شَرَبَةٍ، فَتَنَحَّيْتُ عَنْهُ فَلَمَّا فَرَغَ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: " أَحْسَنْتَ يَا عُمَرُ حِينَ تَنَحَّيْتَ عَنِّي، إِنَّ جِبْرِيلَ أَتَانِي فَقَالَ: «مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا وَرَفَعَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ
Saat Nabi ﷺ keluar menunaikan hajat, aku susul Beliau dengan membawa wadah air. Aku dapati Beliau ﷺ telah selesai dan sedang bersujud kepada Allah di tepi lembah. Aku pun menyingkir. Ketika Beliau ﷺ mengangkat kepala, Beliau berkata padaku:
“Engkau telah berbuat tepat hai Umar ketika menyingkir dariku. Sungguh Malaikat Jibril datang padaku dan berkata, Siapa yang bershalawat padamu maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali dan meninggikannya sepuluh derajat.” (HR Thabrani, Ismail Qadhi)
Sahabat Abdurahman Bin Auf radhiyallahu anhu juga meriwayatkan:
كَانَ لَا يُفَارِقُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَوْ بَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، خَمْسَةٌ أَوْ أَرْبَعَةٌ مِنْ أَصْحَابِهِ فَخَرَجَ ذَاتَ يَوْمٍ فَاتَّبَعْتُهُ فَدَخَلَ حَائِطًا مِنْ حِيطَانِ الْأَسْوَاف فَصَلَّى فَسَجَدَ فَأَطَالَ السُّجُودَ فَقُلْتُ: قَبَضَ اللَّهُ رَوْحَ رَسُولِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، لَا أُرَاهُ أَبَدًا فَحَزَنْتُ وَبَكَيْتُ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَرَآنِي فَدَعَانِي فَقَالَ: مَا الَّذِي بِكَ أَوْ مَا الَّذِي أَرَابَكَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ: أَطَلْتَ السُّجُودَ فَقُلْتُ قَدْ قَبَضَ اللَّهُ رَسُولَهُ لَا أَرَاهُ أَبَدًا فَحَزَنْتُ وَبَكَيْتُ قَالَ: سَجَدْتُ هَذِهِ السَّجْدَةَ شُكْرًا لِرَبِّي فِيمَا أَبْلَانِي فِي أُمَّتِي ثُمَّ إِنَّهُ قَالَ: مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مِنْهُمْ صَلَاةً كَتَبْتُ لَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ
Selalu ada lima atau empat orang sahabat yang tidak pernah terlepas dari Nabi ﷺ atau di pintu Nabi ﷺ (untuk berkhidmat). Suatu hari, Beliau ﷺ keluar, maka aku mengikutinya. Beliau masuk ke salah satu kebun di Aswaf (di tepi Baqi). Beliau melakukan shalat kemudian bersujud lama sehingga aku berpikir, “Allah telah mengambil ruh Rasulullah ﷺ dan aku tidak akan melihatnya lagi untuk selamanya.” Maka aku pun sedih dan menangis.
Lalu Nabi ﷺ mengangkat kepalanya dan melihatku, Beliau ﷺ pun memanggilku dan bertanya. “Apa yang menimpamu?”
Aku berkata, “Wahai Rasulullah, engkau lama bersujud hingga aku berpikir bahwa Allah telah mencabut nyawa Rasul-Nya dan aku tidak dapat lagi melihatnya untuk selamanya. Maka aku pun sedih dan menangis. “
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sujudku ini adalah untuk bersyukur kepada Tuhanku atas nikmat yang dianugerahkan untukku terkait umatku. Kemudian Tuhanku berfirman “Siapa di antara mereka yang bershalawat padamu sekali, maka Aku akan tuliskan baginya sepuluh kebaikan.” (HR Al-Bazzar)
Dalam redaksi lain :
إِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلامُ، أَتَانِي فَبَشَّرَنِي، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ: مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ صَلَّيْتُ عَلَيْهِ، وَمَنْ سَلَّمَ عَلَيْكَ سَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَسَجَدْتُ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ شُكْرًا
Sesungguhnya Jibril alaihissalam mendatangiku dan memberi kabar gembira. Ia berkata, Sesungguhnya Allah ﷻ berfirman siapa yang bershalawat untukmu maka Aku akan bershalawat untuknya. Siapa yang menyampaikan salam padamu, Aku akan menyampaikan salam baginya. Maka aku pun bersujud kepada Allah ﷻ untuk bersyukur. (HR Ahmad, Hakim, Baihaqi)
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Siapa yang bershalawat untukku sekali, maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali. (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Turmudzi, Nasai, Ibnu Hiban, Thabrani)
Dalam riwayat lain:
مَنْ صَلَّى عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ، وَمَلَائِكَتُهُ سَبْعِينَ صَلَاةً فَلْيُقِلَّ عَبْدٌ مِنْ ذَلِكَ أَوْ لِيُكْثِرْ
Siapa yang bershalawat bagiku sekali, maka Allah dan para malaikat-Nya akan bershalawat baginya sebanyak tujuh puluh shalawat. Maka silahkan (terserah) bagi setiap hamba untuk mempersedikit atau memperbanyaknya. (HR Ahmad)
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ بَلَغَتْنِي صَلَاتُهُ، وَصَلَّيْتُ عَلَيْهِ، وَكُتِبَتْ لَهُ سِوَى ذَلِكَ عَشْرُ حَسَنَاتٍ
Siapa yang bershalawat bagiku maka shalawat itu akan sampai padaku. Aku akan bershalawat padanya, selain itu ia akan mendapatkan sepuluh kebaikan. (HR Thabrani)
Orang yang mendapatkan shalawat (doa) dari Rasulullah ﷺ keberkahannya tidak akan lepas dalam tiga generasi. Dalam hadits, Nabi ﷺ bersabda:
أَنَّ صَلَاةَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَتُدْرِكُ الرَّجُلَ وَوَلَدَهُ وَوَلَدَ وَلَدِهِ
Sesungguhnya shalawat Rasulullah ﷺ (keberkahan dan faidahnya) akan didapati oleh orang itu, anaknya, dan cucunya. (HR Ahmad)
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَتَانِي آتٍ مِنْ رَبِّي، عَزَّ وَجَلَّ، فَقَالَ: مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مِنْ أُمَّتِكَ صَلَاةً، كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ، وَمَحَا عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ، وَرَفَعَ لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ، وَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَهَا
Telah datang kepadaku utusan dari Tuhanku ﷻ, ia berkata: Siapa dari umatmu yang bershalawat bagimu sekali, maka Allah akan mencatat baginya sepuluh kebaikan, menghapus sepuluh keburukan dan meninggikan baginya sepuluh derajat, serta membalas sepuluh kali shalawatnya. (HR Ahmad)
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ مَا صَلَّى عَلَيَّ، فَلْيُقِلَّ الْعَبْدُ مِنْ ذَلِكَ أَوْ لِيُكْثِرْ
Siapa yang bershalawat bagiku maka para malaikat akan bershalawat baginya selama ia bershalawat bagiku. Maka silahkan (terserah) bagi seorang hamba untuk sedikit bershalawat atau memperbanyaknya. (HR Baihaqi)
Sahabat Ubay bin Ka’ab –radhiyallahu ‘anhu- berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُكْثِرُ الصَّلَاةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلَاتِي ؟ فَقَالَ : مَا شِئْتَ . قَالَ قُلْتُ الرُبُعَ ؟ قَالَ : مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ . قُلْتُ النِّصْفَ ؟ قَالَ : مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ . قَالَ قُلْتُ فَالثُّلُثَيْنِ ؟ قَالَ : مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ . قُلْتُ أَجْعَلُ لَكَ صَلَاتِي كُلَّهَا ؟ قَالَ : إِذًا تُكْفَى هَمُّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ
“Wahai Rasulullah, aku banyak bershalawat untukmu. Berapakah yang harus aku jadikan untukmu daripada shalawatku (dalam doa)?”
“Terserah padamu.”
“Seperempat?”
“Terserah padamu, namun jika engkau tambahkan maka itu lebih baik bagimu.”
“Separuh?”
“Terserah padamu, namun jika engkau tambahkan maka itu lebih baik bagimu.”
“Dua per tiga?”
“Terserah padamu, namun jika engkau tambahkan maka itu lebih baik bagimu.”
“Jika demikian aku jadikan semua untuk bershalawat padamu.”
“Jika demikian, semua keinginanmu akan dicukupkan dan dosamu pun akan diampuni.” (HR Turmudzi)
Dalam riwayat lain disebutkan:
قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ جَعَلْتُ صَلَاتِي كُلَّهَا عَلَيْكَ؟ قَالَ: إِذًا يَكْفِيَكَ اللَّهُ، تَبَارَكَ وَتَعَالَى، مَا أَهَمَّكَ مِنْ دُنْيَاكَ وَآخِرَتِكَ
Seorang lelaki berkata: “Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu jika aku jadikan doaku semuanya adalah untuk bershalawat padamu.” Maka Nabi ﷺ bersabda, “Jika demikian maka Allah akan mencukupkan semua keinginanmu baik dalam urusan dunia maupun akhirat.”(HR Ahmad)
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ عَشْرًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ مِائَةً، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ مِائَةً كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بَرَاءَةً مِنَ النِّفَاقِ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَبَرَاءَةً مِنَ النَّارِ، وَأَنْزَلَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الشُّهَدَاءِ
Siapa yang bershalawat bagiku sekali, maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali. Siapa yang bershalawat bagiku sepuluh kali maka Allah akan bershalawat untuknya seratus kali. Dan siapa yang bershalawat bagiku seratus kali, maka Allah akan mencatat di antara kedua matanya kebebasan dari sifat munafik, kebebasan dari neraka, dan Allah akan menempatkannya pada Hari Kiamat bersama para syuhada. (HR Thabrani)
Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata:
ارْتَقَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ دَرَجَةً فَقَالَ: «آمِينَ» ثُمَّ ارْتَقَى الثَّانِيَةَ فَقَالَ: «آمِينَ» ثُمَّ ارْتَقَى الثَّالِثَةَ فَقَالَ: «آمِينَ» ثُمَّ اسْتَوَى فَجَلَسَ فَقَالَ أَصْحَابُهُ: عَلَامَ أَمَّنْتَ؟ قَالَ: " أَتَانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ: رَغِمَ أَنْفُ امْرِئٍ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصِلِّ عَلَيْكَ، فَقُلْتُ: آمِينَ، فَقَالَ: رَغِمَ أَنْفُ امْرِئٍ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ فَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ، فَقُلْتُ: آمِينَ، فَقَالَ: رَغِمَ أَنْفُ امْرِئٍ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ فَقُلْتُ: آمِينَ "
Nabi ﷺ menaiki satu tangga mimbar dan berkata, “Aamiin.” Kemudian naik tangga kedua dan berkata, “Aamiin.” Lalu naik tangga ketiga dan berkata, “Aamiin.” Lalu beliau pun selesai dan duduk. Para sahabat Nabi ﷺ bertanya,
“Apakah yang Anda amini?”
Nabi ﷺ bersabda:
“Jibril datang padaku dan berkata, celaka seorang yang ketika engkau disebutkan di sisinya ia tidak bershalawat padamu.”
Aku menjawab, “Aamiin.”
“Celakalah orang yang mendapati kedua orang tuanya namun tidak masuk surga.”
Aku menjawab, “Aamiin.”
“Celakalah orang yang mendapati Ramadhan namun tidak diampuni.”
Aku menjawab, “Aamiin.” (HR Ismail Qadhi)
Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مَلَائِكَةً سَيَّاحِينَ فِي الْأَرْضِ، يُبَلِّغُونِي مِنْ أُمَّتِي السَّلَامَ
Sesungguhnya Allah ﷻ memiliki para malaikat yang mengembara di muka bumi. Mereka menyampaikan padaku salam dari umatku. (HR Ahmad, Nasai, Ibnu Hibban, Al Hakim)
Nabi ﷺ juga bersabda:
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا، وَلَا تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيدًا، وَصَلُّوا عَلَيَّ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِي حَيْثُ كُنْتُمْ
Jangan jadikan rumah kalian bagaikan kuburan, dan jangan jadikan makamku bagaikan perayaan. Bershalawatkah padaku, sebab shalawat kalian akan sampai padaku di mana saja kalian berada. (HR Abu Dawud dan Ahmad)
Rasulullah ﷺ bersabda:
مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ قُبِضَ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ، وَفِيهِ الصَّعْقَةُ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ
فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَكَيْفَ تُعْرَضُ عَلَيْكَ صَلَاتُنَا وَقَدْ أَرِمْتَ؟ - يَعْنِي وَقَدْ بَلِيتَ، قَالَ: " إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِمْ
“Di antara hari-hari terbaik kalian adalah Hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula beliau diwafatkan. Pada hari itu sangkakala ditiup, dan pada hari itu pula dibangkitkan. Maka perbanyaklah shalawat padaku pada hari itu, sebab shalawat kalian akan disampaikan padaku.”
Para sahabat bertanya, “Bagaimana shalawat kami dapat disampaikan padamu sedangkan jasadmu telah tiada?”
Maka Nabi ﷺ bersabda, “Sungguh Allah telah mengharamkan bumi untuk memakan jasad pada nabi.”(HR Ahmad)
Dalam riwayat lain:
لَا تَأْكُلُ الْأَرْضُ جَسَدَ مَنْ كَلَّمَهُ رُوحُ الْقُدُس
Bumi tidak dapat memakan jasad dari orang yang telah diajak bicara oleh Ruhul Qudus (Malaikat Jibril).
Imam Yazid Ar-Raqasyi berkata:
أَنَّ مَلَكًا مُوَكَّلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مَنْ صَلَّى عَلَى النَّبِيِّ يُبَلِّغُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّ فُلَانًا مِنْ أُمَّتِكَ صَلَّى عَلَيْكَ
Sungguh ada satu malaikat yang ditugaskan pada Hari Jumat, siapa saja yang bershalawat kepada Nabi ﷺ maka malaikat itu akan menyampaikan kepada Nabi ﷺ : “Sungguh Si Fulan umatmu telah bershalawat padamu.”
Nabi ﷺ bersabda:
البَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
Orang yang pelit adalah yang ketika namaku disebutkan di sisinya, namun ia tidak bershalawat bagiku. (HR Ahmad, Turmudzi, Nasai, Abu Ya’la, Ibnu Hibban, Ibnu Sunni, Thabrani, Al Hakim, Al Baihaqi, dan Abu Nuaim)
Dalam redaksi lain:
إِنَّ أَبْخَلَ النَّاسِ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَه فَلَمْ يُصلِّ عَلَيَّ
Manusia yang paling pelit adalah yang namaku disebutkan di sisinya, namun ia tidak bershalawat bagiku. (HR Ibnu Asakir)
Dalam redaksi lain:
من الجفاء أن أُذْكَر عند الرجل فلا يصلى علىَّ
Termasuk hal yang tidak sopan adalah saat namaku disebut di sisi seseorang, ia tidak mengucapkan shalawat padaku. (HR Abdur Razzaq)
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ نَسِيَ الصَّلَاةَ علَيَّ خَطِيءَ بِهِ طَرِيق الْجَنَّة
Siapa yang lupa untuk bershalawat padaku, maka ia salah jalan dari jalan menuju surga. (HR Baihaqi dan Ibnu Syahin)
Dalam redaksi lain:
«مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ خَطِئَ طَرِيقَ الْجَنَّةِ
Siapa yang namaku disebut di sisinya namun ia tidak bershalawat padaku, maka ia salah jalan dari jalan menuju surga. (HR Baihaqi)
Nabi ﷺ bersabda:
صَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ عَلَيَّ زَكَاةٌ لَكُمْ
Bershalawatlah kepadaku sebab shalawat kalian padaku akan mensucikan kalian. (HR Ismail Qadhi)
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ أَوْ سَأَلَ لِيَ الْوَسِيلَةَ حَقَّتْ عَلَيْهِ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Siapa yang bershalawat bagiku atau memintakan wasilah untukku, maka telah pasti baginya syafaatku pada hari kiamat. (HR Ismail Qadhi)
Mengenai Wasilah Nabi ﷺ bersabda:
فَإِنَّ الْوَسِيلَةَ مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَلَا تَنْبَغِي أَنْ تَكُونَ إِلَاّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ، وَمَنْ سَأَلَهَا لِيَ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Wasilah adalah suatu kedudukan di surga yang tidak layak kecuali hanya bagi seorang dari hamba Allah saja, dan aku berharap akulah orang itu. Siapa yang memintakan wasilah bagiku maka telah halal baginya syafaatku pada hari kiamat. (HR Ibnu Hibban)
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ قَالَ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَنْزِلْهُ الْمَقْعَدَ الْمُقَرَّبَ مِنْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَجَبَتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
Siapa yang membaca :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَنْزِلْهُ الْمَقْعَدَ الْمُقَرَّبَ مِنْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ،
Ya Allah limpahkan shalawat kepada Nabi Muhammad dan tempatkanlah ia ke tempat yang didekatkan darimu pada Hari Kiamat
Maka telah wajib baginya untik mendapatkan syafaat. (HR Thabrani dan Al Bazzar)
Nabi ﷺ bersabda:
مَا قَعَدَ قَوْمٌ مَقْعَدًا لَا يَذْكُرُونَ فِيهِ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ، وَيُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِلَّا كَانَ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَإِنْ دَخَلُوا الْجَنَّةَ لِلثَّوَابِ
Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majelis namun ia tidak berdzikir kepada Allah ﷻ tidak pula bershalawat kepada Nabi ﷺ kecuali majelis itu akan menjadi kerugian baginya pada Hari Kiamat, meskipun ia masuk ke dalam surga, karena besarnya pahala yang telah ia siakan. (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)
Dalam riwayat lain, Nabi ﷺ bersabda:
ما جلس قوم مجلساً فتفرقوا على غير الصلاة علي إلا تفرقوا عن أنتن من جيفة حمار
Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majelis kemudian mereka berpisah tanpa bershalawat untuku, melainkan mereka berpisah dengan aroma lebih busuk dari bangkai keledai. (HR Baihaqi)
Nabi ﷺ bersabda:
كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَآلِ مُحَمَّدٍ
Semua doa terhijab sampai diucapkan shalawat kepada Muhammad ﷺ dan keluarga Muhammad ﷺ. (HR Thabrani)
Oleh sebab itu Imam Said bin Musayyab mengatakan:
مَا مِنْ دَعْوَةٍ لَا يُصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَهَا إِلَّا كَانَتْ مُعَلَّقَةً بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
Tiada doa yang tidak dibaca shalawat pada Nabi ﷺ sebelumnya, kecuali doa itu terkatung-katung antara langit dan bumi.
Sahabat Fadholah bin Ubaid radhiyallahu anhu berkisah:
سمع رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - رجلًا يدعو في صلاته، لم يُمجّد اللهَ، ولم يُصلِّ على النبي - صلى الله عليه وسلم - فقال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -: "عَجِل هذا" ثم دعاه فقال له، أو لغيره: "إذا صلَّى أحدكم فليبدأ بتمجيد ربه والثناء عليه، ثم يُصَلّي على النبي - صلى الله عليه وسلم -، ثم يدعو بعد بما شاء.
Rasulullah ﷺ pernah mendengar seorang lelaki yang meminta dalam doanya namun ia tidak memuji Allah dan tidak bershalawat kepada nabi ﷺ. Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Ia terburu-buru.”
Lalu Nabi ﷺ memanggilnya dan berkata padanya atau kepada orang lain, “Jika salah seorang dari kalian berdoa maka mulakan dengan memuliakan Tuhannya dan memuji-Nya kemudian bershalawat atas Nabi ﷺ kemudian barulah setelah itu ia meminta apa yang ia inginkan.” (HR Abu Dawud dan Turmudzi)
Sahabat Ibnu Mas’ud berkata:
كنتُ أُصَلِّي، فلمَّا جَلَسْتُ بَدَأْتُ بالثَّناءِ على اللَّهِ تعالى، ثُمَّ بالصَّلاةِ على النبيِّ صلى اللَّه عليه وسلم، ثُمَّ دَعَوْتُ لِنفْسي، فقالَ النبيُّ صلى اللَّه عليه وسلم: سَلْ تُعْطَهْ، سَلْ تُعْطَهْ
Aku melakukan shalat, setelah duduk aku mulai memuji Allah ﷻ dan bershalawat kepada Nabi ﷺ kemudian aku berdoa untuk diriku. Lalu Nabi ﷺ bersabda : “Mintalah, engkau akan diberi. Mintalah, engkau akan diberi.”(HR Ahmad)
Nabi ﷺ bersabda:
من صلى علي عند قبرى سمعته ومن صلى على نائيًا وكل بها ملك يبلغنى وكفى بها أمر دنياه وآخرته وكنت له شهيدًا أو شفيعًا
Siapa yang bershalawat bagiku di Makamku, maka aku akan mendengarnya. Dan siapa yang bershalawat bagiku dari tempat yang jauh akan ditugaskan baginya malaikat yang akan menyampaikannya padaku, akan dicukupi baginya urusan dunia dan akhiratnya, dan aku akan menjadi saksi atau pemberi syafaat baginya. (HR Baihaqi dan Al-Khatib)
Dalam riwayat lain, Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ وَكَّلَ بِقَبْرِي مَلَكًا أَعْطَاهُ أَسْمَاعَ الْخَلَائِقِ، فَلَا يُصَلِّي عَلَيَّ أَحَدٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِلَّا أَبْلَغَنِي بِاسْمِهِ، وَاسْمِ أَبِيهِ، هَذَا فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ، قَدْ صَلَّى عَلَيْكَ
Sesungguhnya Allah menugaskan di kuburku satu malaikat yang dapat mendengar semua makhluk. Tiada seorang pun bershalawat padaku sampai Hari Kiamat kecuali ia akan sampaikan padaku dengan menyebut namanya dan nama ayahnya, ‘Fulan bin Fulan telah bershalawat bagimu.’” (HR Bazzar)
Rasulullah ﷺ bersabda:
من صلى علي حين يصبح عشرًا وحين يمسى عشرًا أدركته شفاعتى يوم القيامة
Siapa yang bershalawat bagiku di pagi hari sepuluh kali dan di sore hari sepuluh kali, maka syafatku akan meraihnya kelak pada Hari Kiamat. (HR Thabrani)
Nabi ﷺ bersabda kepada Abu Kahil:
وَاعْلَمَنَّ يَا أَبَا كاهلٍ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ كُلَّ يومٍ ثَلاثَ مراتٍ وَكُلَّ ليلةٍ ثَلاثَ مراتٍ حُبًّا وَشَوْقًا إِلَيَّ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يَغْفِرَ لَهُ ذُنُوبَهُ تِلْكَ اللَّيْلَةَ وَذَلِكَ الْيَوْمَ
Ketahuilah wahai Abu Kahil! Siapa yang bershalawat bagiku setiap siang hari tiga kali dan malam hari tiga kali karena cinta dan rindu padaku, maka sudah pasti Allah akan mengampuni dosanya pada malam dan siang itu. (HR Abu ‘Ashim)
Nabi ﷺ bersabda:
إِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى الْمُرْسَلِينَ فَصَلُّوا عَلَيَّ مَعَهُمْ، فَإِنِّي رسولٌ مِنَ المرسلين
Jika kalian menyampaikan shalawat kepada para rasul, bershalawatlah pula atasku bersama mereka. Sebab aku adalah satu dari para rasul. (HR Dailami dan Ismail Al Qadhi)
Nabi ﷺ bersabda:
لا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يُصَلِّ عَلَيّ
Tidak sempurna wudhu bagi yang tidak bershalawat padaku. (HR Thabrani dan Abu ‘Ashim)
Nabi ﷺ bersabda:
مَا مِنْ أَحَدٍ يُسَلِّمُ عَلَيَّ إِلَّا رَدَّ اللَّهُ عَلَيَّ رُوحِي حَتَّى أَرُدَّ عَلَيْهِ
Tiada seorang pun yang mengucapkan salam padaku, kecuali Allah akan mengembalika ruhku sehingga aku dapat membalas salamnya. (HR Abu Dawud dan Thabrani)
Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu anhu mengaatakan:
لَا تُصَلُّوا صَلَاةً عَلَى أَحَدٍ إِلَّا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلَكِنْ يُدْعَى لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ بِالِاسْتِغْفَار
Jangan kalian ucapkan shalawat untuk seorang pun kecuali untuk Nabi ﷺ. Untuk kaum muslim dan kaum muslimat didoakan dengan dimohonkan ampunan. (HR Ismail Qadhi)
Khalifah Umar bin Abdul Aziz radhiyallahu anhu pernah menulis surat edaran untuk para pegawainya:
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ أُنَاسًا مِنَ النَّاسِ قَدِ الْتَمَسُوا الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ، وَإِنَّ النَّاسَ مِنَ الْقُصَّاصِ قَدْ أَحْدَثُوا فِي الصَّلَاةِ عَلَى خُلَفَائِهِمْ وَأُمَرَائِهِمْ عَدْلَ صَلَاتِهِمْ عَلَى النَّبِيِّ، فَإِذَا جَاءَكَ كِتَابِي هَذَا، فَمُرْهُمْ أَنْ تَكُونَ صَلَاتُهُمْ عَلَى النَّبِيِّينَ وُدُعَاؤُهُمْ لِلْمُسْلِمِينَ عَامَّةً، وَيَدَعُوا مَا سِوَى ذَلِكَ
Amma Ba’du, sesungguhnya beberapa orang telah mencari kesenangan duniawi dengan amal akhirat. Ada sebagian orang dari para pendongeng yang membuat hal baru dengan bershalawat kepada sekutu dan pemimpin mereka seperti shalawat kepada Nabi. Jika surat ini telah sampai padamu, perintahkan mereka agar shalawat mereka diperuntukan bagi para nabi dan doa mereka untuk umat Islam secara umum, berdoalah selain dengan shalawat itu. (HR Ismail Qadhi)
Hadits Ke-28 : Shalawat Sebelum Masuk Masjid
Sayidah Fatimah binti Rasululullah ﷺ berkata:
قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا دَخَلْتِ الْمَسْجِدَ فَقُولِي: بِسْمِ اللَّهِ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، وَاغْفِرْ لَنَا، وَسَهِّلْ لَنَا أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ، فَإِذَا فَرَغْتِ، فَقُولِي مِثْلَ ذَلِكَ، غَيْرَ أَنْ تَقُولِيَ: وَسَهِّلْ لَنَا أَبْوَابَ فَضْلِكَ
Rasulullah ﷺ bersabda padaku: “Jika engkau masuk masjid, katakanlah:
بِسْمِ اللَّهِ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، وَاغْفِرْ لَنَا، وَسَهِّلْ لَنَا أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Dengan nama Allah, salam terhadap Rasulullah. Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, ampuni kami dan permudah bagi kami pintu-pintu rahmat-Mu.
Jika selesai (Hendak keluar masjid) maka katakan seperti perkataan itu, hanya saja engkau berkata (sebagai pengganti di akhirnya):
وَسَهِّلْ لَنَا أَبْوَابَ فَضْلِكَ
Dan permudah bagi kami pintu-pintu anugerahmu. (HR Ismail Qadhi)
Dalam riwayat sahabat Abu Usaid Al-Anshari radhiyallahu anhu disebutkan bahwa Nabi ﷺ bersabda:
إذا دخل أحدكم المسجد فليسلم على النبي - صلى الله عليه وسلم - ثم ليقل: "اللهم! افتح لي أبواب رحمتك"، فإذا خرج فليقل: "اللهم إني أسألك من فضلك".
Jika salah seorang dari kalian masuk ke masjid, ucapkan salam kelada Nabi ﷺ kemudian katakanlah:
اللهم افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Ya Allah, bukakan bagiku pintu-pintu rahmat-Mu.
Dan jika keluar, katakanlah:
اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Ya Allah, sungguh aku memohon anugerah-Mu. (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, Baihaqi, dan Ibnu Hibban)
Nabi ﷺ bersabda:
إن أقربكم مني يوم القيامة في كل موطن أكثركم عليّ صلاة في الدنيا من صلى عليّ في يوم الجمعة وليلة الجمعة مائة مرة قضى الله له مائة حاجة سبعين من حوائج الآخرة وثلاثين من حوائج الدنيا ثم يوكل الله بذلك ملكا يدخله في قبري كما يدخل عليكم الهدايا يخبرني من صلى عليّ باسمه ونسبه إلى (عشيرته) فأثبته عندي في صحيفة بيضاء
Sesungguhnya yang paling dekat denganku di antara kalian pada Hari Kiamat di semua tempat (yang ada saat itu) adalah yang paling banyak bershalawat atasku di dunia. Siapa yang bershalawat atasku pada siang Hari Jumat dan Malamnya sebanyak seratus kali maka Allah akan menuntaskan baginya seratus hajat, tujuh puluh hajat ukhrawi dan tiga puluh hajat duniawi. Kemudian Allah akan tugaskan malaikat yang akan menyampaikan (shalawat itu) ke kuburku sebagaimana salah seorang dari kalian menyajikan hadiah-hadiahnya. Malaikat itu akan mengabarkan kepadaku orang yang bershalawat padaku dengan menyebut namanya dan nama keluarganya, dan aku tetapkan ia di sisiku pada lembaran putih. (HR Baihaqi)
Dalam riwayat lain, Nabi ﷺ bersabda:
أولى الناس بي يوم القيامة أكثرهم علي صلاة
Manusia yang paling dekat denganku pada Hari Kiamat adalah yang paling banyak bershalawat atasku. (HR Turmudzi)
Nabi ﷺ bersabda:
أَيُما رَجلٍ مُسلمٍ لَم يَكن عِندهُ صَدقة فَليقلْ فِي دُعائه: اللهُم صَلِ عَلى مُحمدٍ عَبدِك ورسُولِك، وصَلِ عَلى المُؤمنينَ والمُؤمنَاتِ والمُسلمينَ والمُسلِمات، فَإنَّها لَه زَكاةٌ
Siapa saja dari orang muslim yang tidak memiliki harta untuk disedekahkan maka hendaknya ia berkata dalam doanya:
اللهُم صَلِّ عَلى مُحمدٍ عَبدِك ورسُولِك، وصَلِّ عَلى المُؤمْنِينَ والمُؤمنَاتِ والمُسْلِمِينَ والمُسْلِمَات
Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad hamba dan rasul-Mu. Limpahkan pula shalawat pada kaum mukmin dan mukminat, kaum muslim dan muslimat.
Ucapan itu akan mensucikannya. (HR Bukhari dalam Adabul Mufrad)
Nabi ﷺ bersabda:
الصلاة علىَّ نور على الصراط فمن صلى علىَّ يوم الجمعة ثمانين مرة غفرت له ذنوب ثمانين عامًا
Shalawat untukku adalah cahaya di Shirath. Siapa yang bershalawat untukku pada hari Jumat 80 kali maka diampuni dosanya selama 80 tahun. (HR Daruquthni, Ibnu Syahin, Dailami, Al Azdi)
Dalam redaksi lain terdapat tambahan:
يَا رَسُول الله كَيفَ الصَّلَاة عَلَيْك قَالَ تَقول اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُولِكَ النَّبِي الْأُمِّي وتعقد وَاحِدَة
“Wahai Rasulullah, bagaimana bershalawat padamu?”
Nabi menjawab: “Engkau mengatakan:
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُولِكَ النَّبِي الْأُمِّي
Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Muhammad, hamba-Mu, nabi-Mu, Rasul-Mu, Nabi yang ummi.
Ini terhitung satu.” (HR Daruquthni)
Nabi ﷺ bersabda:
إذا سمعتم المؤذن فقولوا مثل ما يقول: ثم صلوا عليَّ، فإنه من صلى عليَّ صلاةً صلَّى الله عليه بها عشرًا، ثم سَلُوا الله لي الوسيلةَ، فإنها منزلة في الجنة لا ينبغي إلا لعبد من عباد الله، وأرجو أن أكون أنا هو، فمن سأل لي الوسيلةَ حلَّتْ له الشفاعة"
Jika kalian mendengarkan Adzan, katakanlah semisal yang dikatakan muadzin kemudian bershalawatlah bagiku. Siapa yang bershalawat bagiku dengan satu shalawat maka Allah akan membalasnya sepuluh kali shalawat. Kemudian mintakan kepada Allah wasilah bagiku. Wasilah adalah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali hanya bagi satu hamba Allah dan aku berharap akulah hamba itu. Siapa yang memohonkan wasilah untukku maka telah halal baginya syafaat. (HR Muslim)
Nabi ﷺ bersabda:
إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي، وَلْيُصَلِّ عَلَيَّ، وَلْيَقُلْ: ذَكَرَ اللَّهُ بِخَيْرٍ مَنْ ذَكَرَنِي بِهِ
Jika telinga salah seorang dari kalian berdenging, ingatlah aku dan bershalawatlah padaku serta katakanlah:
ذَكَرَ اللَّهُ بِخَيْرٍ مَنْ ذَكَرَنِي بِهِ
Semoga Allah menyebut dengan baik kepada siapa yang menyebutku dengannya. (HR Thabrani)
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلائِكَةُ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَاكَ الْكِتَابِ
Siapa yang bershalawat kepadaku dalam sebuah kitab, maka Malaikat akan selalu beristigfar baginya selama namaku masih berada dalam kitab itu. (HR Thabrani)
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي يَوْمٍ أَلْفَ مَرَّةٍ، لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ
Siapa yang bershalawat bagiku dalam sehari seribu kali, maka ia tidak akan mati sebelum melihat tempatnya di surga. (HR Ibnu Syahin dan Abu Syekh)
Sahabat Anas radhiyallahu anhu meriwayatkan hadits Nabi ﷺ:
يَا أَيهَا النَّاس إِن أنجاكم يَوْم الْقِيَامَة من أهوالها ومواطنها أَكْثَرَكُم عَليّ صَلَاة فِي دَار الدُّنْيَا
Wahai manusia, sesungguhnya yang paling selamat di antara kalian pada Hari Kiamat dari kedahsyatan-kedahsyatannya serta tempat-tempatnya adalah yang paling banyak bershalawat untukku di Dunia. (HR Dailami)
Sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu anhu berkata:
الصَّلاةُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمْحَقُ لِلْخَطَايَا مِنَ الْمَاءِ لِلنَّارِ، وَالسَّلامُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ مِنْ عِتْقِ الرِّقَابِ، وَحُبُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ مِنْ مُهَجِ الأَنْفُسِ، أَوْ قَالَ: ضَرْبُ السَّيْفِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Bershalawat kepada Nabi ﷺ lebih dapat menghapus berbagai kesalahan daripada air memadamkan api. Menyampaikan salam kepada Nabi ﷺ lebih utama daripada memerdekakan budak. Mencintai Rasulullah ﷺ lebih utama daripada mengorbankan nyawa, atau daripada menebas pedang di jalan Allah ﷻ. (HR Al Khatib)
Hadits Ke-38 : Semerbak Majelis Shalawat
Al-Hafidz Ibnu Jauzi dalam Bustanul Waidzin mengatakan:
رُوِيَ عَن بعض الصَّحَابَة رَضِي الله عَنْهُم أَجْمَعِينَ أَنهم قَالُوا مَا من مجْلِس يُصَلِّي فِيهِ على النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم إِلَّا نمت لَهُ رَائِحَة طيبَة حَتَّى تبلغ عنان السَّمَاء فَتَقول الْمَلَائِكَة هَذِه رَائِحَة مجْلِس صلي فِيهِ على النَّبِي مُحَمَّد صلى الله عَلَيْهِ وَسلم
Diriwayatkan dari sebagian sahabat radhiyallahu anhum ajmain mereka berkata, “Tiada suatu majelis yang diucapkan shalawat atas Nabi ﷺ di dalamnya kecuali akan tumbuh di dalamnya aroma yang wangi sampai mencapai pucuk langit. Lantas para malaikat mengatakan, ‘Ini adalah semerbak majelis yang dibacakan shalawat atas Nabi ﷺ.”
Nabi ﷺ bersabda:
لا تَجْعَلُونِي كَقَدَحِ الرَّاكِبِ ; فَإِنَّ الرَّاكِبَ يَمْلَأُ قَدَحَهُ، فَإِذَا فَرَغَ وَعَلَّقَ مَعَالِيقَهُ ; فَإِنْ كَانَ لَهُ فِي الشَّرَابِ حَاجَةٌ أَوِ الْوُضُوءِ، وَإِلَّا أَهْرَقَ الْقَدَحَ - أَحْسَبُهُ قَالَ: - فَاذْكُرُونِي فِي أَوَّلِ الدُّعَاءِ، وَفِي وَسَطِهِ، وَفِي آخِرِ الدُّعَاءِ
Jangan jadikan aku seperti gelas musafir (hanya disebutkan di akhir). Musafir akan memenuhi gelasnya kemudian setelah selesai dan menggaitkan barang barangnya, jika ia perlu minum atau wudhu barulah ia menggunakan gelas itu, jika tidak maka ia akan membuangnya. Akan tetapi, sebutlah aku di awal doa, pertengahan doa dan di akhir doa. (HR Bazzar)
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَكْتَالَ بِالْمِكْيَالِ الْأَوْفَى، إِذَا صَلَّى عَلَيْنَا أَهْلَ الْبَيْتِ، فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَأَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ، وَذُرِّيَّتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ "
Siapa yang senang agar diberikan takaran balasan yang sempurna ketika bershalawat pada kami Ahlul Bait, hendaknya ia berkata:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَأَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ، وَذُرِّيَّتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Ya Allah. limpahkanlah shalawat atas Muhammad, para istrinya Umahatul Mukminin, keturunannya dan Ahli Baitnya sebagaimana engkau bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Sungguh Engkau Maha Terpuji Lagi Mulia. (HR Abu Dawud)
Nabi ﷺ bersabda:
من صلّى عليّ صلاة.. كتب الله له قيراطا، والقيراط مثل أحد
Siapa yang bershalawat padaku sekali, maka Allah akan mencatat baginya satu Qirath pahala. Satu Qirath bagaikan segunung Uhud. (HR Abdur Razaq)
Nabi ﷺ bersabda:
إِنِّي رَأَيْتُ الْبَارِحَةَ عَجَبًا... وَرَأَيْتُ رَجُلًا مِنْ أُمَّتِي يَزْحَفُ عَلَى الصِّرَاطِ مَرَّةً وَيَجْثُو مَرَّةً وَيَتَعَلَّقُ مَرَّةً، فَجَاءَتْهُ صَلَاتُهُ عَلَيَّ فَأَخَذَتْ بِيَدِهِ فَأَقَامَتْهُ عَلَى الصِّرَاطِ حَتَّى جَاوَزَ
Sungguh aku melihat suatu yang menakjubkan tadi malam.. Dan Aku melihat seorang lelaki dari umatku terkadang ia merayap di atas shirat, terkadang berlutut, tergadang bergantung. Lalu datang shalawatnya kepadaku, maka shalawat itu meraih tangannya menegakkannya di atas shirath sehingga ia dapat melewatinya. (HR Thabrani)
Sahabat Jabir bin Samurah meriwayatkan dari ayahnya:
كنا عند النبي - صلى الله عليه وسلم - إذ جاءه رجل فقال: يا رسول الله! ما أقرب الأعمال إلى الله عز وجل؟ قال: "صدق الحديث، وأداء الأمانة"، قلت: يا رسول الله! زدنا، قال: "صلاة الليل، وصوم الهاجر". قلت: يا رسول الله! زدنا. قال: "كثرة الذكر، والصلاة علي تنفي الفقر". قلت: يا رسول الله! زدنا. قال: "من أم قومًا فليخفف فإن فيهم الكبير، والعليل، والضعيف، وذا الحاجة
Suatu saat kami bersama Nabi ﷺ kemudian datang seorang lelaki seraya bertanya:
“Wahai Rasulullah, apakah amalan yang paling mendekatkan kepada Allah ﷻ?”
“Shalat di Malam Hari dan Puasa di Siang Hari.”
Maka Aku berkata, “ Wahai Rasulullah, tambahkan bagi kami.”
“Banyak berdzikir dan bershalawat padaku dapat menyingkirkan kefakiran.”
Aku berkata, “Wahai Rasulullah, tambahkan bagi kami.”
“Orang yang mengimami suatu kaum, hendaknya ia meringankan shalatnya sebab di antara mereka ada yang sudah tua, sakit, lemah dan memiliki keperluan.” (HR Abu Nuaim)
Nabi ﷺ bersabda:
من قرأ القرآن، وحمد الرب سبحانه وتعالى، وصلّى على النبي صلى الله عليه وسلم، واستغفر ربه.. فقد طلب الخير من مظانّه
Siapa yang membaca Al-Quran, memuji Tuhannya ﷻ, dan bershalawat kepada Nabi ﷺ, dan beristigfar kepada Tuhannya, maka ia telah mencari kebaikan dari sumbernya. (HR Baihaqi)
Hadits
Ke-45 : Pertemuan Disertai Shalawat Menghapus Dosa
Nabi ﷺ bersabda:
ما من عبدين متحابين يستقبل أحدهما صاحبه، ويصليان على النبي -صلى الله عليه وسلم- ، إلا لم يتفرقا حتى تغفر لهما ذنوبهما، ما تقدم منها وما تأخر
Tidak ada dua hamba yang saling mencintai. Yang satu menyambut yang lain dan keduanya bershalawat kepada Nabi ﷺ kecuali keduanya tidak berpisah sampai diampuni semua dosa keduanya yang terdahulu maupun yang kemudian. (HR Abu Ya’la)
Demikian hadits-hadits yang menjelaskan mengenai keutamaan Nabi ﷺ, semoga bermanfaat di dunia dan di akhirat. Aamiin ya robbal alamiin. Wallahu A’lam.RA(*)
Download PDF artikel ini: