Posted on 27 October 2024
Termasuk tanda kiamat adalah kemunculan kaum takfiri Khawarij yang fitnahnya akan terus muncul generasi demi generasi hingga kemunculan Dajjal. Mereka adalah sekte sesat pertama yang mengkafirkan umat Islam karena dosa. Otomatis, sekte sesat ini mengkafirkan semua yang berbeda pendapat dengan mereka walaupun itu adalah seorang sahabat Nabi ﷺ. Tidak berhenti sampai di situ, mereka juga menghalalkan darahnya dan membolehkan merampas hartanya.
Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya, Bahwa Sahabat Ibnu Umar RA menganggap mereka sebagai makhluk Allah ﷻ yang paling buruk. Beliau RA menyebutkan ciri pemikiran mereka:
إِنَّهُمْ انْطَلَقُوا إِلَى آيَاتٍ نَزَلَتْ فِي الْكُفَّارِ فَجَعَلُوهَا عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Sesungguhnya mereka membaca ayat-ayat yang turun mengenai kaum kafir dan mengarahkannya kepada orang-orang beriman. (HR Bukhari)
Fitnah mereka adalah fitnah lintas zaman dan generasi. Kesesatnya pandangan mereka akan selalu ada yang menganutnya sepanjang sejarah Islam, kini, dan seterusnya. Jika Anda mendengar kaum yang suka mengkafirkan umat Islam, menghalalkan darah mereka, maka itulah mereka apa pun nama yang mereka gunakan untuk kelompoknya.
Awal Kemunculan
Bidah Khawarij adalah bidah yang pertama muncul. Bibitnya telah ada di masa Rasulullah ﷺ masih hidup. Yaitu pada diri Dzul Khuwaishiroh at Tamimi, Harqush bin Zuhair as Sa’di. Dia adalah muslim pertama yang mengatakan Rasulullah ﷺ bersifat tidak adil. Saat Rasulullah ﷺ membagi rampasan perang Hawazin, Dzul Khuwaishirah berkata:
اتَّقِ اللَّهَ يَا مُحَمَّدُ
Bertakwalah kepada Allah hai Muhammad
Dalam riwayat lain:
اعْدِلْ يَا رَسُولَ اللَّهِ
Bagilah dengan adil, hai Rasulullah
Maka Nabi ﷺ bersabda:
وَيْلَكَ وَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لَمْ أَعْدِلْ قَدْ خِبْتَ وَخَسِرْتَ إِنْ لَمْ أَكُنْ أَعْدِلُ
Celaka engkau. Siapa yang dapat berlaku adil jika aku tidak berbuat adil? Sungguh aku telah gagal dan merugi jika aku tidak adil.
Sayyidina Umar berkata:
ائْذَنْ لِي فِيهِ فَأَضْرِبَ عُنُقَهُ
Izinkah aku memenggal lehernya.
Maka Nabi ﷺ bersabda:
دَعْهُ فَإِنَّ لَهُ أَصْحَابًا يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلَاتَهُ مَعَ صَلَاتِهِمْ وَصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ
Biarkan dia. Sesungguhnya ia akan memiliki pengikut-pengikut yang salah satu dari kalian akan memandang rendah shalatnya dibandingkan shalat mereka, puasanya dibandingkan puasa mereka. Mereka membaca Al-Quran akan tetapi tidak melampaui tenggorokan. Mereka melesat keluar dari agama seperti panah melesat dari busurnya.(HR Bukhari-Muslim)
Itulah bibit kaum Takfiri yang bahkan berani menyalahkan Nabi ﷺ. Untuk masalah ibadah mereka sangat giat hingga sulit ditandingi. Namun mereka tidak memahami makna Al-Quran dengan semestinya sehingga menjadi sesat dan meyesatkan.
Awal kemunculan mereka setelah Perang Shifin di masa Khalifah Ali RA. Saat pasukan Syam dan Irak bersepakat untuk melakukan tahkim (arbitrase) sebagai jalan damai. Mereka menolak dan keluar membuat pasukan tersendiri. Jumlah mereka saat itu 8.000 orang, ada yang mengatakan 16 ribu orang. Mereka tinggal di daerah bernama Haruro, dua mil dari Kufah. Oleh sebab itu mereka dinamakan juga dengan Haruriyah, sesuai dengan nama daerah mereka.
Muncul Sepanjang Zaman
Hadits-hadits Nabi ﷺ mengisyaratkan bahwa fitnah khawarij akan terus muncul silih berganti hingga akhir zaman, tentu dalam bentuk yang berbeda-beda sampai akhirnya mereka akan keluar bersama Dajjal. Mengenai ini, Sahabat Ibnu Umar RA meriwayatkan sabda Nabi ﷺ:
“Akan muncul dari umatku suatu kaum yang buruk perbuatannya. Mereka membaca al-Quran akan tetapi tidak melewati tenggorokannya. Salah seorang dari kalian akan memandang rendah amalnya dibandingkan amal mereka. Mereka membunuh orang Islam. Jika mereka muncul, perangilah mereka, kemudian jika mereka muncul perangilah mereka, kemudian jika mereka muncul perangilah mereka. Beruntung orang yang membinasakan mereka. Kemudian beruntung orang yang membinasakan mereka. Setiap kali muncul dari mereka tanduk (kekuatan), maka Allah ﷻ akan memutusnya.” Nabi ﷺ mengulang-ulang perkataannya dua puluh kali atau lebih sedangkan aku (Ibnu Umar) mendengarkanya. (HR Ahmad)
Ini meunjukkan bahwa kemunculan mereka akan berulang di bawah pemimpin dan kekuatan yang berbeda-beda sebanyak dua puluh kali atau lebih sampai akhir zaman.
Ketika Dzul Khuwaishiroh mengkritik Nabi ﷺ, Nabi ﷺ berkata kepada para sahabatnya:
إِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا قَوْمٌ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ رَطْبًا لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ
“Sesunguhnya akan muncul dari asal lelaki ini kaum yang membaca Kitabullah dengan basah akan tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. (HR Bukhari)
Al Khathabi mengatakan , “Beliau ﷺ bermaksud bahwa akan keluar dari keturunannya, berarti ia menjadi datuk mereka. Atau bisa juga maksudnya keluar dari sahabat dan pengikutnya kaum yang mengikuti mereka dan membangun pemikiran mereka dan madzhab mereka dari ucapannya itu.”
Pendapat kedua yang mengatakan yang dimaksud adalah kaum yang sejalan dengan pemikiran Dzul Khuaishiroh, bukan keturunannya dinilai para ulama lebih tepat. Ini didukung sabda Nabi ﷺ:
فَإِنَّهُ سَيَكُونُ لَهُ شِيعَةٌ يَتَعَمَّقُونَ فِي الدِّينِ حَتَّى يَخْرُجُوا مِنْهُ كَمَا يَخْرُجُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيةِ
Sungguh akan ada baginya (Dzul Khuwaishiroh) kelompok yang mendalam dalam beragama sampai keluar dari agama sebagaimana panah keluar dari busurnya. (HR Ahmad)
Ciri-Ciri
Banyak ciri yang Nabi ﷺ sebutkan di antaranya disebutkan dalam hadits:
سِيمَاهُمْ التَّحْلِيقُ لَا يَزَالُونَ يَخْرُجُونَ حَتَّى يَخْرُجَ آخِرُهُمْ مَعَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Ciri mereka adalah memangkas habis rambutnya. Mereka senantiasa keluar (berperang) sampai yang terakhir dari mereka akan keluar berperang bersama al Masih Dajal. (HR Nasai)
Sahabat Anas RA meriwayatkan sabda Nabi ﷺ:
إِنَّ فِيكُمْ قَوْماً يَتَعَبَّدُونَ حَتَّى يُعْجِبُوا النَّاسَ وَتُعْجِبُهُمْ أَنْفُسُهُمْ
Sesungguhnya di antara kalian akan ada kaum yang giat beribadah sehingga membuat manusia terkagum dengan mereka. Dan mereka pun kagum pada diri mereka sendiri. (HR Abu Ya’la)
Di antara ciri lain mereka disebutkan oleh Baginda Nabi Muhammad ﷺ:
سَيَخْرُجُ قَوْمٌ أَحْدَاثٌ أَحِدَّاءُ أَشِدَّاءُ ذَلِقَةٌ أَلْسِنَتُهُمْ بِالْقُرْآنِ يَقْرَءُونَهُ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَأَنِيمُوهُمْ ثُمَّ إِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ فَإِنَّهُ يُؤْجَرُ قَاتِلُهُمْ
Akan keluar suatu kaum yang masih belia, pemarah dan keras. Lidah mereka fasih dengan Al-Quran. Mereka membaca Al-Quran tidak melampaui tenggorokam mereka. Jika kalian bertemu dengan mereka perangilah mereka. Kemudian jika kalian bertemu dengan mereka maka binasakanlah mereka. Karena yang membinasakan mereka akan diberi ganjaran pahala. (HR Ahmad)
Oleh sebab itulah Imam Ali RA memerangi kaum Khawarij di masanya dan menaklukan mereka dalam peperangan Nahrawan.Mengenai perang ini, Imam Ali RA mengatakan:
أُمْرْنَا بِقِتَالِ ثَلَاثَةٍ النّاكِثِينَ وَالْقَاسِطِينَ وَالْمَارِقِينَ. فَقَدْ قَاتَلْنَا النَّاكِثِينَ وَالْقَاسِطِينَ وَأَنَّا مُقَاتِلٌ إِنْ شَاءَ اللهُ الْمَارِقِينَ
Kami diperintahkan untuk memerangi tiga golongan: golongan yang membatalkan (baiatnya), yang menyimpang, dan yang lari (dari agamanya). Aku telah memerangi golongan yang membatalkan dan yang menyimpang dan insya Allah akan memerangi yang lari. (Mu’jam Kabir)
Termasuk tanda kaum Khawarij dan kebenaran Sayyidina Ali RA dalam memerangi mereka, bahwa Rasulullah ﷺ memberikan ciri kaum khawarij dalam sabdanya:
وَآيَةُ ذَلِكَ أَنَّ فِيهِمْ رَجُلًا لَهُ عَضُدٌ وَلَيْسَ لَهُ ذِرَاعٌ عَلَى رَأْسِ عَضُدِهِ مِثْلُ حَلَمَةِ الثَّدْيِ عَلَيْهِ شَعَرَاتٌ بِيضٌ
Cirinya bahwa di antara mereka terdapat seorang yang memiliki lengan atas tapi tidak memiliki lengan bawah. Di pucuk lengan atasnya terdapat seperti puting dada yang di atasnya terdapat bulu-bulu putih. (HR Muslim)
Rasulullah ﷺ menjanjikan kemenangan bagi kamu yang memerangi kaum ini, dan kemenangan ketika itu ada di tangan Sayyidina Ali Ra. Nabi bersabda:
تَمْرُقُ مَارِقَةٌ عِنْدَ فُرْقَةٍ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يَقْتُلُهَا أَوْلَى الطَّائِفَتَيْنِ بِالْحَقِّ
Akan keluar kaum mariqah dari sisi kelompok umat Islam. Yang akan membinasakan mereka adalah yang lebih dekat dengan kebenaran dari dua kelompok itu. (HR Muslim)
Dikisahkan bahwa setelah kemenangan melawan kaum Khawarij. Sayyidina Ali memerintahkan pasukan untuk mencari di antara mayat musuhnya orang yang diceritakan oleh Nabi ﷺ tersebut. Mereka tidak mendapatinya, sampai Sayyidina Ali RA sendiri yang mencari dan menemukannya. Ketika menemukannya Sayyidina Ali membaca puji syukur. Salah seorang dari pengikut beliau berkata “Segala puji bagi Allah yang telah membinasakan mereka dan membuat kita tenang dari bahaya mereka.”
Sayyidina Ali Ra mengatakan:
كَلَّا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ مِنْهُمْ لَمَنْ فِي أَصْلاَبِ الرِّجَالِ لَمْ تَحْمِلْهُ النِّسَاءُ بَعْدُ ، وَلَيَكُونَنَّ آَخِرُهُمْ اَلْصَاصا جَرَّادِينَ
Tidak, demi Dia Yang jiwaku berada dalam kuasa-Nya. Sungguh di antara mereka ada yang masih berada dalam sulbi lelaki dan belum dikandung wanita. Dan sungguh yang terakhir dari mereka adalah para perampok, merampok manusia hingga habis.(HR Abdur Rozzaq)
Ini menunjukan bahwa mereka akan senantiasa ada di kalangan umat Islam sampai akhir zaman. Kita semestinya menjaga diri dan keluarga kita dari akidah menyimpang ini dengan mempelajari agama dari guru-guru yang benar, yang tidak mudah mencap kafir, fasik, atau munafik kepada suatu kaum. Namun menebar persaudaraan antara umat Islam. RA(*)