Posted on 04 April 2024
Khutbah
Pertama
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ مُبْدِئِ الْخَلْقِ وَمُعِيْدِهِ * وَمُسَهِّلِ الرِّزْقِ وَمُفِيْدِهِ * وَقَابِلِ التَّوْبِ وَمُرِيْدِهِ * وَجَاعِلِ الْحَمْدِ سَبَبَ مَزِيْدِهِ * أَحْمَدُهُ عَلَى نِعَمٍ جَلَّلَنَا سِرْبًا لَهَا * وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً يَفُوْزُ بِرِضَاهُ مَنْ قَالَهَا * وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا* عَبْدُهُ طَيَّبَ عُنْصُرَهُ * وَنَبِيٌّ هَذَّبَ جَوْهَرَهُ * وَأَكْمَلَ بِهِ الْإِيْمَانَ فَشَهَّرَهُ * وَأَخْمَدَ بِهِ الْبُهْتَانَ فَدَمَّرَهُ * صَلَّى اللّٰهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِ وَنَصَرَهُ * صَلٰوةً يُّرْغِمُ بِهَا مَعَاطِسَ مَنْ حَادَّهُ وَكَفَرَهُ *
اَمَّابَعْدُ: فَيَا اَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُم مُسْلِمُوْنَ.
Maasyiral Muslimin Rahimakumulloh
Bulan Ramadhan sudah hampir berakhir. Bulan Ramadhan berlalu begitu cepat, seakan kita hanya mengalaminya sekejap saja. Rasanya baru kemarin kita menyambut Ramadhan, tiba-tiba kita sudah harus meninggalkannya. Demikianlah perputaran waktu di dunia ini saudara. Waktu berputar sangat cepat meninggalkan kita, seakan baru kemarin kita masih anak-anak yang suka bermain, tiba-tiba kini kita sudah dewasa dan memiliki keturunan, dan sebentar lagi kita harus meninggalkan dunia ini. Allah SWT menggambarkan bagaimana singkatnya kehidupan dunia ini dalam firman-Nya:
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا
Pada hari mereka melihat hari kebangkitan itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari. (QS an Nazi`at: 46)
Pada hari kiamat, kita akan merasakan bahwa kehidupan dunia ini sangat sebentar, tidak lebih dari sepenggal waktu pagi atau sore hari. Ketika itu, banyak yang akan menyesal, mengapa dahulu mereka tidak mau bersusah payah sebentar saja di dunia, untuk mendapatkan kebahagiaan abadi di akhirat. Menyesallah orang-orang yang mengisi waktu singkatnya di dunia dengan bermaksiat kepada Allah, dengan kesenangan dunia sesaat, dengan lalai kepada Allah, dan lupa Akhirat. Mereka akan menyesal sebab kesenangan sesaat yang dialami di dunia ini menyebabkan mereka jatuh ke dalam penderitaan abadi kelak di akhirat. Mereka pun akan meminta untuk dikembalikan ke dunia untuk melakukan amal shaleh:
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (99) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. (QS al Mukminun: 99-100)
Ada yang ingin kembali untuk menyedekahkan harta yang dikumpulkan susah payah dikumpulkan di dunia ini:
فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (QS al-Munafiqun: 10)
Naudzu billahi min dzalik. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang menyesal saudara. Waktu hidup kita yang singkat di dunia ini adalah penentu, apakah kelak kita akan masuk ke dalam surga ataukah neraka yang abadi.
Bukankah kita mampu bekerja keras membanting-tulang selama sebulan hanya demi mendapatkan gaji yang tidak seberapa? Bukankah ada di antara kita yang rela mengangkat beban berat beberapa saat untuk mendapatkan upah yang sedikit? Bahkan ada yang rela meninggalkan makan dan tidur beberapa hari untuk mendapatkan keuntungan dunia yang fana? Maka kenapa kita tidak mampu untuk sebentar saja bersusah-payah di dunia yang singkat ini, mengisinya dengan ketaatan, menahan diri dari segala kemaksiatan dan kesenangan fana untuk mendapatkan kenikmatan terbesar yang abadi, yaitu surga.
Susah payah kita berpuluh tahun di dunia untuk ibadah tidak akan terasa kelak di akhirat ketika kita melihat balasannya berupa kenikmatan surga yang abadi. Rasulullah SAW bersabda:
وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ
Akan didatangkan seorang penghuni surga yang paling menderita di dunia, kemudian ia dimasukan sebentar ke dalam surga, lalu dia ditanya, “Wahai anak adam, apakah egkau pernah mengalami kesengsaraan (ketika di dunia)? Apakah engkau pernah mengalami penderitaan?” Ia akan menjawab, “Tidak pernah wahai Tuhanku, aku tidak pernah merasakan kesengsaraan mau pun penderitaan (di dunia) sama sekali.”(HR Muslim)
Betapa benar perkataan sebagian ulama:
اَلدُّنْيَا سَاعَةْ فَاجْعَلْهَا طَاعَةْ
Dunia ini sekejap, jadikan yang sebentar itu berisi ketaatan.
Masyiral Muslimin Rahimakumuloh
Dunia bukan tempat untuk bersenang-senang. Dunia adalah tempat untuk menanam amal shaleh. Moto seorang mukmin di dunia in adalah seperti apa yang Allah SWT firmankan di dalam al Quran:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (QS al Insyiroh: 7)
Jika nanti kita selesai melakukan Puasa Ramadhan, bukan berarti kita berhenti untuk beribadah. Teruskanlah dengan bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah lain di Bulan Syawal, di antaranya adalah puasa enam hari di bulan ini. Puasa enam hari di Bulan Syawal sangatlah besar ganjarannya, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أتْبَعَهُ سِتّاً مِنْ شَوَّالٍ ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Siapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan kemudian mengikutkan dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal maka seakan ia puasa setahun penuh. (HR Muslim)
Allah SWT senantiasa mengalihkan kita dari satu musim ibadah kepada musim ibadah yang lain, agar kita tidak pernah bosan untuk terus beribadah kepada-Nya. Setelah Musim ibadah puasa di Ramadhan berlalu, Allah datangkan kepada kita musim Ibadah Haji, yaitu Bulan Syawal, Dzul-Qo`dah dan Sepuluh hari pertama Dzul Hijjah. Setelah Bulan Syawal berlalu, Allah SWT akan berikan kepada kita tiga bulan Asyhuril Hurum, bulan-bulan yang dimuliakan Allah yaitu Bulan Dzul Qo`dah, Dzul Hijjah dan Muharram, Bulan di mana ibadah di dalamnya lebih baik dari ibadah di hari-hari lain. Bulan-bulan yang diisyaratkan Allah SWT dalam firman-Nya:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ”
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)
Begitulah Allah SWT senantiasa memindahkan kita dari satu waktu untuk ibadah khusus kepada waktu untuk ibadah khusus lainnya. Maka jika kita sudah selesai dari satu ibadah, lanjutanlah untuk memulai ibadah yang lain dengan sungguh-sungguh:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
Masyiral Muslimin Rahimakumulloh
Bulan Ramadhan sebentar lagi akan pergi, tapi ibadah puasa masih bisa kita lakukan kapan saja, al Quran masih bisa kita baca setiap saat, masjid-masjid masih terbuka lebar untuk setiap orang, doa-doa masih diijabahi oleh Allah, shalat malam masih dapat kita lakukan, saudara-saudara kita masih ada untuk disambung tali silaturahimnya, fakir miskin masih banyak untuk diberikan bantuan, pahala-pahala ibadah tidak putus dengan berhentinya Ramadhan. Jangan sampai Bulan Syawal nanti menjadi langkah awal kita untuk menjauh dari al-Quran, menjauh dari shalat malam, menjauh dari ibadah kepada Allah SWT. Jadilah hamba yang Robbani, yang selalu beribadah kepada Allah di setiap waktu, jangan hanya menjadi hamba Ramadhani yang hanya beribadah di bulan Ramadhan saja, ingatlah selalu firman Allah SWT:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (QS al Hijr: 99)
Semoga amal ibadah kita di Bulan Ramadhan di terima oleh Allah, sehingga kita termasuk dari golongan minal Aidzin wal faizin wal maqbulin. Dan semoga kita diberikan petunjuk untuk terus meningkatkan ibadah kita sampai datang kematian.. Amiin,
إِنَّ أَشْرَقَ النُّوْرِ الْمُضِيِّ * وَأَصْدَقَ الْحَدِيْثِ اْلمَرْضِيِّ * كَلَامُ الْمُقْتَدِرِ الْقَوِيِّ * أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم*﴿ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ (98) وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ (99) ﴾
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِوَالِدِيْكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْن فَاسْتَغْفِرُوْه إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الْرَحِيْم
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْداً كَثِيْراً كَمَا أَمَر* وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَاماً لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ* وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَر* اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَصَابِيْحِ الْغُرَر*
أَمَّا بَعْدُ: أُوْصِيكُمْ وَنَفْسيْ بِتَقْوَى اللهِ* عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى مِنْ سِمَاعِ اللَّغْوِ وَفُضُوْلِ الْخَبَر* وَانْتَهُوا عَمَّا نَهَاكُمْ عَنْهُ وَزَجَر* وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِه* وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِه* وَثَلَّثَ بِكُمْ أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ بَرِيَّةِ جِنِّهِ وَإِنْسِه* فَقَالَ تَعَالَى مُخْبِراً وَآمِرَا* إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا آيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْماً* اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ إِمَامِ الْحَرَمَيْنِ وَصَاحِبِ الْهِجْرَتَيْنِ * * وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ رِضْوَانُ اللهِ تَعَالَى عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن*
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ* رَبَّنَا إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات* يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّات* بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن* اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِين* وَاخْذُلِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِيْن* اَللّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ* اَللَّهُمَّ مَزِّقْ جَمْعَهُمْ* اَللّهُمَّ دَمِّرْ دِيَارَهُمْ* اَللّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَ مُحَمَّد* وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ دِيْنَ مُحَمَّد* وَاجْعَلِ اللّهُمَّ بَلْدَتَنَا هَذِهِ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً وَسَائِرَ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْن* اَللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْقَحْطَ وَالْغَلَاءَ وَالْجَوْرَ وَالْفِتَنَ وَالْوَبَاءَ وَسَائِرَ أَنْوَاعِ الْبَلَاءِ* مِنْ بَلَدِنَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً* اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا شَرَّ الطَّاغِيْنَ وَالْبَاغِيْنَ وَالظَّالِمِيْنَ وَالْمُعْتَدِيْنَ بِمَا شِئْتَ وَكَيْفَ شِئْتَ* عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ فِيْ لُطْفٍ وَعَافِيَة* اَللّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَالرَّحْمَةَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِيْن* اَللّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَالرَّحْمَةَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الآيِسِيْن* اَللّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَالرَّحْمَةَ وَلَا تَأْخُذْنَا بِالسِّنِيْن* اللّهُمَّ اسْقِنَا وَأَغِثْنَا يَا أَرْحَمَ ا لرَاحِمِيْن* رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار* عِبَادَ الله* {إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ} وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْم يَذْكُرْكُمْ* وَاشْكُرُوا لَهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ* وَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْلَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ