Posted on 03 April 2024
*Khutbah ini ditulis oleh Ustadz Ali Akbar bin Agil, ketua Departement Tarbiyah wa Dakwah DPC Rabithah Alawiyah Kota Malang
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى
سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
أما بعد : عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Rahmat atau kasih sayang Allah ﷻ terbentang luas dalam kehidupan kita. Tidak ada yang lepas dari kasih sayang Allah yang Maha Rahman dan Rahim. Lebih-lebih di bulan Ramadan. Lebih-lebih lagi di sepuluh hari pertamanya. Allah ﷻ curahkan rahmat-Nya kepada orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadan.
Diutusnya Nabi Muhammad ﷺ ke alam semesta juga termasuk bagian dari rahmat. Rahmat Allah ﷻ bisa kita peroleh dengan melakukan sejumlah amalan berdasarkan firman Allah dan sabda Rasulullah.
Pertama, taat kepada Allah ﷻ dan Rasul ﷺ. Langkah ini sejalan dengan firman Allah yang tertera dalam Alquran surah Ali Imran ayat 132 :
وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۚ
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat.”
Dengan menjalankan ketaatan yang sepenuhnya terhadap segala perintah Allah dan Rasul-Nya kita akan diberi rahmat yang dengannya kita bisa menjadi hamba yang bahagia dengan kebahagiaan yang hakiki.
Malik bin Dinar pernah mengatakan, “Sesungguhnya hati seseorang yang mencintai Allah ﷻ akan senang untuk selalu melakukan ibadah karena Allah ﷻ.”
Salamah bin Dinar berkata “Ada dua hal jika engkau mengamalkan keduanya, maka engkau akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.” Orang-orang yang berada di sekitarnya berkata, “Apakah itu?” Dia menjawab, “Sabarlah engkau dengan sesuatu yang tidak engkau sukai, asalkan itu disukai oleh Allah ﷻ dan bencilah kepada sesuatu yang engkau sukai jika hal itu termasuk yang dibenci oleh Allah ﷻ.”
Jemaah Salat Jumat Hafidzakumullah
Langkah kedua, meraih rahmat Allah bisa kita lakukan dengan mendamaikan perselisihan yang terjadi di antara umat manusia. Perselisihan apa saja yang mengakibatkan permusuhan dan pemutusan silaturahmi harus kita perbaiki dan kita damaikan. Tidak boleh kita membiarkan permusuhan terjadi terus-menerus apalagi permusuhan yang menjurus kepada pertumpahan darah.
Dengan menjadi juru damai, bukan juru provokasi, kita bisa meraih rahmat Allah dalam hidup ini. Allah ﷻ berfirman :
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. al-Hujurat : 10)
Merajut benang persaudaraan dengan menyambung silaturahim menjadi sebab turunnya rahmat, sebagaimana memutuskannya menjadi sebab turunnya laknat. Sayidina Abdullah bin Umar berkata, “Siapa yang bertakwa kepada Allah ﷻ dan menyambung silaturahimnya, maka pasti dia akan mendapatkan kebahagiaan dengan umurnya, hartanya menjadi berlimpah, dan dia akan dicintai keluarganya.”
Ketiga, mari kita songsong rahmat Allah dengan banyak memohon ampun. Beristighfar kepada Allah ﷻ atas perbuatan buruk yang kita lakukan, baik dengan sengaja atau tidak sengaja, menjadi sebab rahmat turunnya rahmat Allah. Allah ﷻ berfirman dalam surah an-Naml ayat 46 :
قَالَ يٰقَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُوْنَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِۚ لَوْلَا تَسْتَغْفِرُوْنَ اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Dia (Saleh) berkata, “Wahai kaumku! Mengapa kamu meminta disegerakan keburukan sebelum (kamu meminta) kebaikan? Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat?”
Kita manfaatkan betul kesempatan Ramadan untuk memperbanyak istighfar, mohon ampun kepada Allah yang dengan itu, kita akan mendulang rahmat Allah ﷻ. Semoga dosa-dosa kita diampuni oleh Allah dan diberi rahmat dari sisi-Nya.
Kaum Muslimin yang Berbahagia
Amalan keempat dalam rangka meraih rahmat adalah dengan berbuat baik. Jangan pernah merasa bosan dan lelah melakukan kebaikan. Allah ﷻ tidak pernah lelah mengganjar pahala kepada kita yang melakukan kebaikan, di saat kita merasa lelah melakukannya.
Anugerah dan kemuliaan meluap kepada orang-orang yang bertakwa dan berbuat baik, sebagaimana firman Allah ﷻ dalam surah Al-A’raf 56 :
اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
“Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”
Kelima, menyimak Alquran ketika dibacakan. Allah ﷻ berfirman :
وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. al-A’raf : 204)
Amalan Keenam, mengasihi mahluk Allah. Sebagaimana Ma’ruf al-Karkhi, yang ketika melihat seseorang bermaksiat, maka ia selalu mendoakannya dengan ampunan dan berharap rahmat Allah ﷻ diturunkan untuknya. Dia selalu berkata, “Sesungguhnya Allah ﷻ mengutus Nabi ﷺ untuk keselamatan manusia dan sebagai belas kasih untuk mereka. Dan setan yang diturunkan sebagai laknat, diutus oleh Allah ﷻ untuk membinasakan mereka dan mencela mereka.”
Hadirin yang Dimuliakan Allah ﷻ
Diriwiyatkan bahwa ada segerombolan orang yang suka minum khamr melewati Ma’ruf al-Karkhi. Salah satu dari muridnya berkata kepadanya, “Tidakkah engkau mendoakan supaya mereka mendapatkan azab bahkan binasa, agar mereka tidak lagi mengganggu dan menzalimi orang lain dan tidak lagi menampakkan kebiasaan mereka?”
Kemudian Ma’ruf al-Karkhi mengangkat tangannya berdoa, “Ya Allah! Sebagaimana Engkau membahagiakan mereka di dunia, maka bahagiakan juga mereka di akhirat kelak.”
Murid-muridnya berkata, “Kami memintamu untuk mendoakan dengan azab kepada mereka, tapi engkau justru mendoakan mereka dengan doa yang baik.”
Lalu ia menjawab, “Semoga Allah melindungi aku dari mendoakan yang tidak baik kepada satu pun dari orang muslim. Ketahuilah bahwa Allah ﷻ tidak akan membahagiakan mereka di akhirat, kecuali jika mereka bertobat dulu di dunia dan Allah mengampuni dosa-dosa mereka.”
Dalam hal ini, Rasulullah ﷺ bersabda :
مَنْ لا يَرْحَمِ النَّاسَ لا يَرْحَمْهُ اللهُ
“Siapa yang tidak menyayangi manusia, tidak akan disayangi oleh Allah.” (HR. Bukhari-Muslim)
Enam amalan di atas Insya Allah bisa menjadi sebab turunnya rahmat Allah ﷻ kepada kita, terlebih di bulan Ramadan, bulan yang sarat rahmat. Semoga Allah ta’ala menurunkan rahmat-Nya kepada kita dan kaum muslimin.
إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلَام, وَأَبْلَغَ النِّظَام, كَلَامُ اللهِ الْمَلِكِ الْعَلَّام. وَاللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَقُوْل وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِي الْمُهْتَدُوْن {وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ}, وَقَالَ عَزَّ مِنْ قَائِلٍ عَلِيْم (فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ) أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم ﴿ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ﴾ [النور: 56
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِوَالِدِيْكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْن فَاسْتَغْفِرُوْه إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الْرَحِيْم
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن