Makna Dibukanya Pintu Surga Dan Ditutup Pintu Neraka Pada Bulan Ramadhan

Posted on 02 April 2024


Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ

Apabila tiba  Bulan Ramadhan, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan pun dirantai. (HR Bukhari )

Hadits ini menunjukkan keagungan Bulan Ramadhan yang diberkahi dan kedudukannya yang tinggi di sisi Allah ﷻ, sehingga apabila tiba Bulan Ramadhan maka semua pintu surga dibuka, semua pintu neraka ditutup, dan setan-setan pun dibelenggu. Namun apakah makna dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka?

Makna dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka pada Bulan Ramadhan

Para ulama berselisih mengenai makna hadits tersebut. Apakah yang dimaksud adalah makna denotatif (sesuai dengan apa adanya), ataukah itu adalah konotatif? Mereka terbagi dalam dua pendapat:

Pendapat pertama: Sabda Nabi ﷺ tersebut menggunakan makna konotatif (kiasan) dan bukan makna aslinya untuk menunjukkan banyaknya pahala dan ampunan pada Bulan Ramadhan.

Dibukanya pintu surga bermakna banyaknya ketaatan di Bulan Ramadhan. Sebab ketaatan adalah perantara menuju surga. Sehingga dijadikan terbukanya pintu surga dijadikan kiasan atas banyaknya ketaatan. Maka terbukanya pintu surga bermakna kiasan atas terbukanya pintu rahmat, pintu pahala, pintu pelipatgandaan pahala, dan itu terjadi sejak permulaan Ramadhaan dan terus berlangsung sampai akhir bulan.

Ditutupnya pintu neraka bermakna dipalingkanya keinginan untuk bermaksiat yang dapat menjerumuskan pelakunya kepada neraka. Maka tertutupnya pintu neraka adalah kiasan atas lebih benyaknya rahmat Allah dari kemurkaan-Nya, banyaknya pahala, ampunan, dan penghapusan dosa.

Dibelenggunya setan bermakna bahwa setan lebih sulit untuk menggoda dan mengajak kepada kekesenangan syahwat (sebab mereka berpuasa). Sehingga ruang gerak setan semakin sedikit, seakan ia dibelenggu.

Pendapat Kedua : Ini Adalan Pendapat Yang Lebih Unggul

Makna hadits tersebut adalah makna yang sebenarnya. Pintu-pintu surga benar-benar dibuka dan pintu-pintu  neraka benar-benar tertutup pada Bulan Ramadhan. Setan pun benar-benar dibelenggu. Semua itu adalah agar manusia bisa lebih bersemangat untuk melakukan ibadah tanpa ada yang merintanginya.

Tentang Surga Dan Neraka

Menurut pendapat yang mu’tamad (dijadikan rujukan) bahwa surga berada di atas langit ketujuh dan dibawah Arsy. Arsy bagi surga seperti atap atau langit bagi dunia. Dalam Al-Quran Allah ﷻ berfirman:

خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ

Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi. (QS Hud : 107)

Sebagian ahli tafsir mengatakan yang dimaksud adalah langit surga dan tanah surga. Langit surga adalah Arsy Allah.

Arsy adalah makhluk Allah yang paling agung. Semua langit dan bumi yang tujuh beserta Al-Kursyi jika dibandingkan dengan Arsy maka bagaikan debu. Yakni semuanya sangat kecil jika dibandingkan dengan Arsy.

Para ulama mengatakan: Bumi beserta segala isinya jika dibandingkan dengan langit dunia, maka bagaikan satu debu dalam sahara. Langit dunia jika dibandingkan dengan langit kedua juga demikian. Demikian pula perbandingan antara langit kedua dan ketiga, dan seterusnya sampai langit ketujuh. Kemudian semua langit yang tujuh tidak ada artinya jika dibandingkan dengan Al-Kursi. Semua langit dan bumi beserta Al-Kursi tidak ada artinya jika dibandingkan dengan Arsy. Dan semua itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan apa yang ada dalam ilmu Allah. Apa yang ada setelah Arsy? Itu tidak dapat ditangkap oleh akal mengenai luas dan besarnya. Oleh sebab itu Allah ﷻ berfirman:

وَمَا أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. [QS Al Isra: 85]

Luas surga sebagaimana difirmankan oleh Allah ﷻ :

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. [QS Al Imran: 133]

Yakni luas surga bagaikan seluruh langit dan bumi apabila digabungkan. Yakni jika semua langit dan bumi dibentangkan dan dijadikan satu hamparan maka hamparan itu sama dengan lebar surga, adapun tingginya, maka tiada yang mengetahui kecuali Allah ﷻ.

Dimana letak surga? menurut pendapat yang mu’tamad bahwa surga telah ada saat ini dan letaknya di atas langit ketujuh. Allah berfirman:

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ * عِندَ سِدْرَةِ الْمُنتَهَىٰ * عِندَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ

Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,  (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (QS An-Najm: 13-15)

Surga memiliki pintu-pintu, tidak ada yang dapat memasukinya kecuali setelah mendapat izin. Di pintu–pintu itu terdapat para malaikat penjaga yang dipimpin oleh Malaikat Ridhwan.

Berapa lebar pintu surga? Satu daun pintu seluas empat puluh tahun perjalanan. Dalam hadits disebutkan bahwa sahabat Utbah bin Ghazwan ra berkata:

وَلَقَدْ ذُكِرَ لَنَا أَنَّ مَا ‌بَيْنَ ‌مِصْرَاعَيْنِ ‌مِنْ ‌مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ

Telah dikabarkan pada kami bahwa di antara dua daun pintu surga sejarak 40 tahu perjalanan. (HR Muslim)

Akan datang masa, di mana manusia berdesakan memasuki pintu yang luas itu. Sahabat Utbah bin Ghazwan ra juga berkata:

وَلَيَأْتِيَنَّ عَلَيْهَا يَوْمٌ وَهُوَ ‌كَظِيظٌ ‌مِنَ ‌الزِّحَامِ

Akan datang hari pintu itu penuh sesak karena saling bedesakan. (HR Muslim)

Para penghuni surga berdesakan di pintu masuk surga sehingga pundak sebagian mereka berdesakan hampir lepas karenanya. Semua ingin masuk surga lebih dahulu. Semua tingginya enam puluh dzira (sekitar 30 m) dan lebar tujuh dzira (sekitar 3,5 m). Pintu-pintu itu dibuka di pemulaan Bulan Ramadhan dan terus demikian sampai akhir Bulan Ramadahan.

Surga memiliki beberapa derajat. Yang paling tinggi adalah Firdaus al-‘Ala . Oleh sebab itu dalam hadits disebutkan:

 فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ

Jika kalian meminta kepada Allah, mintalah surga Firdaus. Firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya ada Arsy Arrahman. (HR Bukhari)

Semoga kita dimasukan dalam surga Firdaus tanpa didahului  adzab, hisab, bala, dan ujian. Hanya karena anugerah, pemberian, serta karunia Allah ﷻ. Telah datang dalam hadits:

يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ

Akan masuk surga dari golongan umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa hisab. (HR Bukhari)

Adapun pintu neraka, semoga kita semua terlindung darinya. Neraka juga memiliki beberapa tingkat. Namun tingkatan neraka dinamakan darak (tingkatan ke bawah). Semakin di bawah, semakin keras siksanya. Nauzubillahi min Dzalik.RA*

*Disarikan dari kitab Bughyatut Thalib Al-Manhum kumpulan pelajaran Habib Salim bin Abdullah As-Syathiri yang dihimpun oleh Habib Ibrahim bin Abdul Bari Alaydrus, dengan sedikit perubahan.