Perbedaan Antara Urutan Perhatian Kaum Arifin Dan Kaum Yang Lalai

Posted on 20 July 2024


Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kitab Fushulul Ilmiyah, menjelaskan tentang perbedaan fokus perhatian kaum arifin dan kaum yang lalai.

Pusat Perhatian Kaum Arifin

Kaum Arifin serta mereka yang mencapai hakikat, urutan pusat perhatian mereka adalah sebagai berikut:

  1.       Pusat perhatian mereka yang terutama adalah memperbaiki dan memperkuat keimanan dan keyakinan dengan cara memurnikan tauhid dan membersihkannya dari noda-noda syirik kecil (riya).

  2.  .     Setelah itu, mereka fokus untuk memperbagus akhlak mulia seperti zuhud, ikhlas, dan hati yang bersih terhadap sesama muslim. Semua itu dibarengi dengan menyingkirkan akhklak tercela seperti tamak, riya, dan sombong.

  3.         Setelah itu, mereka fokus untuk memperbaiki amal-amal taat yang bersifat fisik, disertai menjaga diri dari semua amal-amal yang buruk.

  4.      Setelah itu, barulah mereka memberikan perhatian untuk urusan duniawi, berpikir mengenainya, dan mengatur dengan baik didasari sifat waro dan kepedulian. Menerima apa adanya, dan mengambil sesederhana mungkin.

Dalam urusan duniawi ini, kaum arifin akan senang apabila hanya mengambil sekedar kecukupannya saja. Mereka juga senang jika ada orang lain yang dapat mencukupi mereka, asalkan orang itu memiliki sifat wara dan menjauhi kezaliman.

 

Urutan Pusat Perhatian Orang Yang Lalai

Puncak perhatian kaum yang lalai dan masih mencampur amalan baik dan buruk berbanding terbalik dengan perhatian kaum arifin.

  1.       Yang paling mereka perhatikan adalah urusan kehidupan duniawi, cara memudahkan untuk melampiaskan syahwat dan menikmati kesenangan fisik baik itu berupa makanan, pakaian, pasangan atau lainnya. Mereka berusaha mengumpulkan harta dan menimbunnya dengan tujuan tersebut.

  2.        Kemudian, jika mereka memiliki sedikit kesadaran, mereka mulai membuka mata untuk memperhatikan amal-amal taat yang lahiriyah.

  3.        Lalu memperhatikan akhlak yang batin.

  4.        Kemudian, memperkuat iman.

Menjadi jelas urutan perhatian mereka berbanding terbalik dengan perhatian kaum arifin.Wallahu A’lam. RA(*)