Bertaubat Setiap Saat

Posted on 21 April 2025


 

Setiap manusia—kecuali para nabi—pasti melakukan dosa, namun tidak setiap manusia diberi petunjuk untuk bertaubat kepada Allah . Manusia terbaik bukanlah yang tidak pernah berbuat kesalahan, tetapi yang selalu menyesal dan bertaubat kepada Allah setiap kali melakukan kesalahan. Rasulullah bersabda:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Setiap anak Adam adalah pembuat kesalahan, dan sebaik-baiknya pembuat kesalahan adalah yang selalu bertaubat. (HR Turmudzi)

Dosa bagaikan noda di hati, jika dibiarkan terus-menerus tanpa disucikan oleh taubat akan terus menumpuk dan sulit untuk dibersihkan. Jika demikian maka hati akan terhalang dari segala kebaikan dan tertutup dari cahaya keimanan.

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (QS al Muthaffifin: 14)

Oleh sebab itu sungguh beruntung orang yang sangat takut melakukan dosa sekecil apa pun sebagaimana takut meminum racun yang mematikan. Dan jika suatu saat ia terjerumus dalam dosa, ia segera bertaubat kepada Allah , menyesali perbuatannya dengan sungguh-sungguh dan membersihkan hati.  Merekalah orang-orang yang dicintai oleh Allah :

إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS al Baqarah: 222)

Pintu Taubat Selalu Terbuka

Allah senantiasa membuka pintu taubat selama kita masih hidup. Sebesar apa pun dosa anda, walau pun sepenuh bumi dan langit, sesungguhnya rahmat Allah lebih agung. Allah senantiasa menyeru hamba-Nya dengan penuh kasih sayang untuk bertaubat. Perhatikan bagaimana Allah menyeru orang-orang yang sudah melampaui batas dalam dosanya, Allah tidak mengancam mereka dengan siksa dan adzab, namun Allah berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS az Zumar: 53)

Jangan anda berputus ada dari rahmat dan Allah sebesar apa pun dosa anda. Segeralah bertaubat, maka Allah akan menerima taubat anda.

Tetapi jangan anda tertipu oleh setan yang mengangan-angankan ampunan Allah tanpa usaha untuk bertaubat. Ingatlah bahwa Allah selain bersifat Maha Pengampun dan Maha Penerima taubat, juga bersifat Syadidul `Iqob, amat keras hukuman-Nya. Hanya orang yang lemah akal dan pikiran saja yang selalu mengangankan ampunan Allah sambil terus melakukan dosa-dosa. Rasulullah bersabda:

 وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Orang lemah adalah orang yang memperturuti hawa nafsunya kemudian mengangan-angankan (ampunan) Allah. (HR Turmudzi)

Ketahuilah bahwa seringnya kita berbuat dosa disertai menunda-nunda bertaubat adalah ciri orang yang celaka kelak di hari kiamat. Ia telah merasa aman dari kemurkaan Allah , padahal Allah telah berfirman:

أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ

Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS al A`raf: 99)

Maka segeralah bertaubat kapan saja anda bermaksiat. Allah senantiasa membuka pintu seluas-luasnya bagi mereka yang ingin bertaubat kepada-Nya baik siang mau pun malam. Segeralah bertaubat sebelum pintu taubat ditutup dengan kematian atau dengan terbitnya matahari di barat. Rasulullah bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

Sesungguhnya Allah azza wa jalla membentangkan ampunan-Nya di malam hari bagi para pendosa siang yang ingin bertaubat. Dan membentangkan ampunan-Nya di siang hari bagi para pendosa malam yang ingin bertaubat sampai terbitnya matahari dari arah barat. (HR Muslim)

Siapa saja yang bersungguh-sungguh dalam bertaubat, Allah akan menghapus segala dosanya sehingga ia bagaikan orang yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali. Rasulullah bersabda:

التَّائِبُ مِنْ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ

Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa sama sekali. (HR Ibnu Majah)

Syarat Taubat

Taubat bukan sekedar ucapan memohon ampun dengan lisan tanpa ada penyesalan dalam hati. Bukan hanya ucapan lisan tanpa berhenti dari perbuatan dosa. Sia-sia taubat seorang yang lisannya fasih beristigfar, tetapi anggota tubuhnya tidak berhenti melakukan maksiat.

·   Para ulama menetapkan tiga syarat agar taubat kita diterima. Yang pertama adalah menyesali dengan hati atas dosa yang telah dilakukan.

·       Kedua berhenti dari dosa ketika itu juga.

·       Dan yang terakhir ketetapan hati untuk tidak mengulangi dosanya sampai akhir hayat.

·  Jika dosanya terkait dengan hak manusia, maka ada satu syarat lagi untuk diterimanya taubat, yaitu meminta maaf kepadanya dan mengembalikan haknya. Ia juga wajib untuk mengqodhoi kewajiban-kewajiban ibadah yang selama ini ditinggalkan seperti shalat dan zakat.

Jika semua itu telah dilakukan, maka hendaknya ia berada di antara perasaan harap dan cemas. Mengharapkan taubatnya diterima karena keluasan ampunan Allah , tapi juga cemas jika taubatnya tidak diterima karena khawatir terdapat kecerobohan dalam bertaubat kepada-Nya. Tapi yakinilah bahwa Allah pasti akan menerima taubat orang yang sungguh-sungguh. Allah berfirman:

فَمَن تَابَ مِن بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Maka barangsiapa bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS al-Maidah: 39)

Tanda kesungguhan taubat adalah ketika hati menjadi lembut, banyak menangis menyesali dosa, menjadi lebih baik dalam beramal, menjauhi teman-teman yang menjerumuskan pada dosa, dan menjauhi tempat-tempat kemaksiatan.

Siapa yang telah bertaubat kemudian kembali berbuat maksiat, maka taubat yang pertama tidak menjadi batal, hendaknya ia kembali bertaubat kepada Allah karena Allah tidak pernah bosan menerima taubat hamba-Nya tidak peduli berapa kali pun ia mengulangi dosa.  Rasulullah bersabda:

 مَا أَصَرَّ مَنْ اسْتَغْفَرَ وَلَوْ فَعَلَهُ فِي الْيَوْمِ سَبْعِينَ مَرَّةً

Tidak dikatakan terus berdosa orang yang selalu memintakan ampun walau pun ia kembali melakukan dosanya tujuh puluh kali dalam sehari. (HR Turmudzi)

Jadi kewajiban seorang hamba adalah bertaubat, menyesali perbuatannya, serta memohonkan keteguhan hati dan pertolongan dari Tuhannya. Kemudian jika nafsunya menguasainya sehingga ia kembali berbuat dosa, hendaklah ia tundukan nafsunya seketika itu juga dengan kembali bertaubat dan menyesali diri.

Perbaharui pula taubat kita dengan banyak beristigfar siang dan malam hari, sebab dosa ada banyak macamnya. Ada dosa besar dan kecil, ada dosa yang nampak dan tersembunyi, ada dosa yang kita sadari dan tidak kita sadari. Perbanyaklah bertaubat dan beristigfar atas segala dosa baik yang kita sadari atau tidak.

Rasulullah yang terjaga dari dosa selalu beristigfar kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali sehari, maka sudah sepatutnya kita yang penuh dosa ini memperbanyak istigfar memohon ampun kepada Allah . Allah berfirman :

وَاسْتَغْفِرُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah: 199)

Dalam taubat dan istigfar terdapat banyak sekali kebaikan dunia dan akhirat yang tersembunyi. Rasulullah bersabda:

 مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Siapa yang melazimi istighfar maka Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesempitanya, penghiburan dari setiap kesedihannya, dan Allah akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka. (HR Abu Dawud)

Semoga kita menjadi orang yang dijauhkan dari setiap dosa, dan dimudahkan untuk selalu bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat. Aamiin.RA(*)