Posted on 26 September 2024
Hak Allah ﷻ yang wajib ditunaikan oleh semua hamba-Nya adalah hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatu apapun juga.
Sahabat Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu meriwayatkan:
Aku pernah berkendara bersama Nabi ﷺ di atas seekor keledai. Lantas Nabi ﷺ bersabda:
يا معاذ هل تدري ما حق الله على العباد ؟ وما حق العباد على الله ؟
Hai Muadz, apa engkau tahu apa hak Allah yang wajib ditunaikan para hamba, dan apakah hak hamba yang dijamin oleh Allah?
Aku menjawab:
الله ورسوله أعلم
Allah dan rasul-Nya yang mengetahui
Lantas Nabi ﷺ bersabda:
فإنَّ حق الله على العباد أن يعبدوه ولا يشركوا به شيئا، وحق العباد على الله أنْ لاَ يُعذِّب من لا يشرك به شيئا
Sungguh Hak Allah atas para hamba-Nya adalah hendaknya mereka beribadah pada-Nya tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun juga. Dan hak para hamba yang dijamin Allah adalah Dia tidak akan mengadzab siapapun yang tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun juga. (HR Muslim)
Termasuk kewajiban paling awal bagi seorang hamba adalah mengetahui tujuan penciptaannya. Tujuan ia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah ﷻ sebab Allah ﷻ tidak menciptakan semua makhluk kecuali untuk beribadah pada-Nya, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ﷻ:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat : 5)
Agungnya Hak Allah ﷻ
Hak Allah ﷻ atas hamba-Nya teramat agung. Anugerah Allah sangat luas dan menyeluruh. Allah ﷻ menciptakannya dari ketiadaan, membentuknya dalam bentuk terbaik, menganugerahkan semua kenikmatan, dan memberi hidayah menuju jalan yang lurus. Andai seorang hamba bersujud di atas bara api untuk menunaikan hak Allah semenjak diciptakan dunia sampai dunia ini fana, itu belum dapat menunaikan syukur atas nikmat Islam yang Allah anugerahkan atasnya, serta nikmat iman yang Allah hidayahkan padanya dan membuatnya hatinya cinta pada keimanan itu.
Selain itu, Allah ﷻ juga memberikan berbagai kenikmatan yang bersifat agama dan duniawi, rohani dan fisik, hati dan badan, semua kenikmatan itu tidak terhitung. Andai seluruh samudera menjadi tinta dan pepohonan menjadi pena, maka semua itu tidak dapat sanggup menuliskan anugerah Allah walau hanya satu persen saja. Allah ﷻ berfirman:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS An-Nahl: 18)
Allah ﷻ juga berfirman:
وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً
Dan (Allah) menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. (QS Luqman: 20). RA (*)
**Diterjemahkan dari kitab Al-Ajwibah Al-Ghaliyah