Posted on 04 June 2025
Hari arafah yaitu tanggal 9 Dzulhijjah merupakah hari yang sangat agung. Ada beberapa hal yang semestinya diketahui semua orang muslim tentang hari Arafah, yaitu:
1. Hari Yang Dijadikan Sumpah oleh Allah ﷻ
Hari Arafah termasuk hari yang agung, bahkan sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa Hari Arafah adalah hari yang dijadikan sumpah oleh Allah ﷻ di dalam Al-Quran. Dalam ayat:
وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ
Dan (demi) yang genap dan yang ganjil. (QS Al-Fajr: 03)
Imam Al-Wahidi dalam Tafsir Al-Wajiz mengatakan:
﴿والشفع﴾ يعني: يوم النَّحر لأنَّه يوم العاشر ﴿والوتر﴾ يوم عرفة لأنَّه يوم التَّاسع
Yang genap adalah Hari Nahr, hari kesepuluh (Dzulhijjah). Yang ganjil adalah Hari Arafah, hari kesembilan.
Allah ﷻ hanya bersumpah dengan apa-apa yang agung saja, dan ini menunjukkan keagungan Hari Arafah.
2. Hari Arafah Adalah Hari Pembebasan Dari Api Neraka
Nabi ﷺ bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمْ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ
Tidak ada hari, di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari Neraka dari hari Arofah. Sesungguhnya rahmat Allah mendekat di hari itu, dan Allah membanggakan hamba-Nya di hadapan malaikat seraya berfirman, “Apa yang mereka inginkan? (Aku akan mengabulkannya.) (HR Muslim)
Diriwayatkan bahwa Nabi ﷺ bersabda:
إِذَا كَانَ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ لَمْ يَبْقَ أَحَدٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ إِلَّا غُفِرَ لَهُ
Jika datang sore hari Arafah, maka tidak ada satupun orang yang di hatinya terdapat seberat biji sawi keimanan kecuali akan diampuni.
Salah seorang sahabat bertanya:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَهْلُ عَرَفَةَ خَاصَّةً؟
Wahai Rasulullah, apakah ini khusus bagi yang berada di Arafah saja?
Beliau menjawab:
بَلْ لِلْمُسْلِمِينَ عَامَّةً
Bukan, akan tetapi ini bagi seluruh muslimin. (HR Thabrani)
Dosa di hari ini diampuni bagi yang menjaga panca indranya dari dosa. Disebutkan bahwa ada seorang pemuda yang duduk bersama Nabi ﷺ dalam tunggangganya pada Hari Arafah, pemuda itu melihat kepada wanita, dan Nabi ﷺ berkali-kali memalingkan wajah pemuda itu dari melihat para wanita. Kemudian Nabi ﷺ bersabda:
ابْنَ أَخِي إِنَّ هَذَا يَوْمٌ مَنْ مَلَكَ فِيهِ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ وَلِسَانَهُ غُفِرَ لَهُ
Wahai putra saudaraku, sungguh hari ini adalah hari di mana orang yang dapat menjaga pendengaran, pandangan serta lidahnya akan diampuni. (HR Ahmad)
3.
Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun lalu dan
menjadi penjaga dari dosa di tahun mendatang.
Nabi ﷺ ditanya mengenai puasa Arafah, maka Beliau ﷺ menjawab
يكفر السنة الماضية والباقية
Dapat menghapus dosa setahun yang berlalu dan setahun yang akan datang.
Kemudian Beliau ﷺ ditanya mengenai Puasa Asyura, maka Beliau ﷺ menjawab:
يُكفر السنة الماضية
Dapat menghapus dosa setahun yang berlalu. (HR Muslim)
Dalam kitab Futuhatul Wahhab dikatakan hikmah di balik Puasa Arafah dapat menghapus dosa dua tahun, sedangkan Puasa Asyura (10 Muharram) menghapus dosa setahun saja, adalah karena puasa Arafah terkait Nabi Muhammad ﷺ (Dianugerahkan karena Nabi Muhammad ﷺ), sedangkan puasa Asyura terkait dengan Nabi Musa alaihissalam (dianugerahkan karena Nabi Musa selamat dari Firaun di hari itu). Nabi Muhammad ﷺ lebih utama dari para nabi semua, maka hari yang dikaitkan dengan Beliau dapat menghapus dosa dua tahun.
Sebagian ulama mengatakan puasa di hari Tasu`a (9 Muharram) dapat menghapus dosa setahun juga, sebagaimana puasa di Hari Asyura.
Keterangan: Puasa Arafah hukumnya sunnah sebab dapat menghapus dosa setahun lalu, dan menjaga dari dosa setahun kemudian. Tetapi kesunahan ini berlaku bagi orang yang tidak sedang berhaji, adapun orang yang berhaji maka disunahkan baginya untuk tidak berpuasa Arafah, walaupun ia mampu berpuasa. Puasa Arafah bagi orang yang berhaji hukumnya khilaful Aula (menyelisihi yang lebih utama).
Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu anhu mengatakan: Berpuasa di Hari Arafah adalah kabar gembira bahwa ia akan hidup sampai tahun mendatang bagi yang berpuasa.
Hanya dengan berpuasa satu hari saja, dosa selama dua tahun akan diampuni. Maka jangan sia-siakan kesempatan emas ini.
4. Hari Paling Baik Untuk Berdoa
Dianjurkan untuk memperbanyak doa pada Hari Arafah, sebab hari ini adalah hari paling baik untuk berdoa. Nabi ﷺ bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Doa terbaik adalah doa di Hari Arafah. Sebaik-baiknya ucapanku dan ucapan para nabi sebelumku adalah:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: Tiada tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya pujian. Dia menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (HR Turmudzi)
5. Hari Yang Paling Utama
Sebagian ulama mengatakan bahwa Hari Arafah adalah hari yang paling utama berdasarkan sabda Nabi ﷺ:
وَمَا مِنْ يَوْمٍ أَفْضَلَ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ يَنْزِلُ اللَّهُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيُبَاهِي بِأَهْلِ الْأَرْضِ أَهْلَ السَّمَاءِ فَيَقُولُ: انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي شُعْثًا غُبْرًا صَاحِينَ جَاءُوا مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ وَلَمْ يَرَوْا رَحْمَتِي وَلَمْ يَرَوْا عَذَابِي، فَلَمْ أَرَ يَوْمًا أَكْثَرَ عَتِيقًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Tiada hari yang lebih utama di sisi Allah melebihi Hari Arafah. (Rahmat) Allah turun ke langit dunia dan Allah membanggakan manusia di bumi kepada para penghuni langit dan berfirman: “Lihatlah hamba-hamba-Ku, dengan rambut berurai dan pakaian berdebu, nampak di bawah terik matahari. Mereka datang dari segenap penjuru yang jauh. Mereka tidak pernah melihat rahmat-Ku, tidak pula pernah melihat adzab-Ku.” Maka tidak pernah aku melihat hari di mana lebih banyak orang yang dibebaskan dari neraka dari Hari Arafah. (HR Ibnu Hibban dan Abu Ya’la)
Maka para ulama mengatakan bahwa Hari Arafah adalah hari yang paling utama dalam setahun, bahkan dikatakan ia lebih utama dari hari-hari Bulan ramadhan, bukan dari keseluruhan Bulan Ramadhan, bukan pula dari sepuluh terakhir Ramadhan. Dalil keutamaannya adalah puasa di dalamnya dapat menghapus dosa dua tahun, dan sebab doa di dalam hari ini lebih utama dari doa di hari lain.
Sebagian ulama seperti Imam Bajuri mengatakan hari yang paling utama adalah : Hari Arafah, kemudian Hari Jumat, kemudian Hari Idul Adha, kemudian Hari Idul Fitri.
Sedangkan malam yang paling utama adalah : Malam Dilahirkannya Nabi Muhammad ﷺ, kemudian malam lailatul Qadar, kemudian Malam Jumat, kemudian Malam Isra Mi’raj (ini bagi kita, adapun bagi Nabi ﷺ malam Isra adalah malam yang paling utama sebab di malam itu Beliau melihat Tuhannya berdasarkan pendapat yang shahih).
6. Dzikir Hari Arafah
Dzikir yalng paling banyak dibaca Nabi ﷺ pada hari Arafah adalah :
لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمـُلْكُ، وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: Tiada tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya pujian. Dia menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Sahabat Abdullah bin Amr mengatakan:
كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ يَوْمَ عَرَفَةَ: «لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ»
Doa yang paling banyak diucapkan Nabi ﷺ pada Hari Arafah adalah: Tiada tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya pujian. Dia menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (HR Ahmad)
Catatan: Disebutkan dalam Kanzun Najah bahwa membaca dzikir ini setara dengan membebaskan 10 budak. Jika dibaca sebanyak 1.000 kali maka itu lebih baik.
Dzikir Arafah Dalam
Ihya Ulumiddin
Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam Ghazali menyebutkan doa yang dianjurkan dibaca di Hari Arafah, yaitu:
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَه، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيت، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوت، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَفِي لِسَانِي نُورًا.
اَللّٰهُمَّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي،
اَللّٰهُمَّ رَبَّ الْحَمْد، لَكَ الْحَمْدُ كَمَا تَقُول، وَخَيْرًا مِمَّا نَقُول، لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي، وَإِلَيْكَ مَآبِي، وَإِلَيْكَ ثَوَابِي.
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَسَاوِسِ الصَّدْرِ، وَشَتَاتِ اْلأْمْرِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ.
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا يَلِجُ فِي اللَّيْلِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَلِجُ فِي النَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ مَا تَهَبُّ بِهِ الرِّيَاحُ، وَمِنْ شَرِّ بَوَائِقِ الدَّهْرِ.
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ تَحَوُّلِ عَافِيَتِك، وَفَجْأَةِ نِقْمَتِك، وَجَمِيعِ سَخَطِك.
اَللّٰهُمَّ اهْدِنِي بِالْهُدَى، وَاغْفِرْ لِي فِي الْآخِرَةِ وِالْأُوْلَى، يَا خَيْرَ مَقْصُود، وَأَسْنَى مَنْزُولٍ بِهِ، وَأَكْرَمَ مَسْئُولٍ ماَ لَدَيْه، أَعْطِنِي الْعَشِيَّةَ أَفْضَلَ مَا أَعْطَيْتَ أَحَداً مِنْ خُلْقِك، وُحُجَّاجِ بَيْتِك، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِين.
اَللّٰهُمَّ يَا رَفِيعَ الدَّرَجَات، وَمُنْزِلَ الْبَرَكَات، وَيَا فَاطِرَ الْأَرَضِينَ وَالسَّمٰوَات، ضَجَّتْ إِلَيْكَ الْأَصْوَات، بِصُنُوفِ اللُّغَات، يَسْأَلُونَكَ الْحَاجَات، وَحَاجَتِي إِلَيْكَ أَنْ لَا تَنْسَانِي فِي دَارِ الْبَلَاء، إِذَا نَسِيَنِي أَهْلُ الدُّنْيَا.
اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ تَسْمَعُ كَلَامِي، وَتَرَى مَكَانِي، وَتَعْلَمُ سِرِّي وَعَلَانِيَتِي، وَلَا يَخْفَى عَلَيْكَ شَيْءٌ مِنْ أَمْرِي. أَنَا الْبَائِسُ الْفَقِير/ اَلْمُسْتَغِيثُ اْلمُسْتَجِير، اَلْوَجِلُ الْمُشْفِقُ الْمُعْتَرِفُ بِذَنْبِه. أَسْأَلُكَ مَسْأَلَةَ الْمِسْكِين، وَأَبْتَهِلُ إِلَيْكَ ابْتِهَالَ الْمُذْنِبِ الذَّلِيل، وَأَدْعُوكَ دُعَاءَ الْخَائِفِ الضَّرِير، دُعَاءَ مَنْ خَضَعَتْ لَكَ رَقَبَتُه، وَفَاضَتْ لَكَ عَبْرَتُه، وَذَلَّ لَكَ جَسَدُه، وَرِغَمَ لَكَ أَنْفُه،
اَللّٰهُمَّ لَا تَجْعَلْنِي بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا، وَكُنْ بِي رَءُوفًا رَحِيمًا، يَا خَيْرَ الْمَسْئُولِين، وَأَكْرَمَ الْمُعْطِين.
إِلٰهِي، مَنْ مَدَحَ لَكَ نَفْسَهُ فَإِنِّي لَائِمٌ نَفْسِي.
إِلٰهِي، أَخْرَسَتِ الْمَعَاصِي لِسَانِي فَمَا لِي وَسِيلَةٌ عَنْ عَمَلٍ وَلَا شَفِيعٌ سِوَى الْأَمَلِ.
إِلٰهِي، إِنِّي أَعْلَمُ أَنَّ ذُنُوبِي لَمْ تُبْقِ لِي عِنْدَكَ جَاهًا، وَلَا لِلِاعْتِذَارِ وَجْهًا، وَلٰكِنَّكَ أَكْرَمَ الْأَكْرَمِين.
إِلٰهِي، إِنْ لَمْ أَكُنْ أَهْلًا أَنْ أَبْلُغَ رَحْمَتَكَ فَإِنَّ رَحْمَتَكَ أَهْلٌ أَنْ تَبْلُغُنِي، وَرَحْمَتُكَ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ وَأَنَا شَيْء.
إِلٰهِي، إِنَّ ذُنُوبِي وَإِنْ كَانَتْ عِظَامًا وَلٰكِنَّهَا صِغَارٌ فِي جَنْبِ عَفْوِكَ، فَاغْفِرْهَا لِي يَا كَرِيم.
إِلٰهِي، أَنْتَ أَنْتَ وَأَنَا أَنَا، أَنَا الْعَوَّادُ إِلَى الذُّنُوب، وَأَنْتَ الْعَوَّادُ إِلَى الْمَغْفِرَة.
إِلٰهِي، إِنْ كُنْتَ لَا تَرْحَمُ إِلَّا أَهْلَ طَاعَتِكَ فَإِلَى مَنْ يَفْزَعُ الْمُذْنِبُون.
إِلٰهِي، تَجَنَّبْتُ عَنْ طَاعَتِكَ عَمْدًا، وَتَوَجَّهْتُ إِلَى مَعْصِيَتِكَ قَصْدًا، فَسُبْحَانَكَ مَا أَعْظَمَ حُجَّتَكَ عَلَيَّ، وَأَكْرَمَ عَفْوَكَ عَنِّي، فَبِوُجُوبِ حُجَّتِكَ عَلَيَّ وَانْقِطَاعِ حُجَّتِي عَنْكَ وَفَقْرِي إِلَيْكَ وَغِنَاكَ عَنِّي إِلَّا غَفَرْتَ لِي، يَا خَيْرَ مَنْ دَعَاهُ دَاعٍ، وَأَفْضَلَ مَنْ رَجَاهُ رَاجٍ، بِحُرْمَةِ الْإِسْلَام، وَبِذِمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم، أَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ فَاغْفِرْ لِي جَمِيعَ ذُنُوبِي، وَاصْرِفْنِي مِنْ مَوْقِفِي هٰذَا مَقْضِيَّ الْحَوَائِج، وَهَبْ لِي مَا سَأَلْتُ، وَحَقِّقْ رَجَائِي فِيمَا تَمَنَّيْتُ.
إِلٰهِي، دَعَوْتُكَ بِالدُّعَاءِ الَّذِي عَلَّمْتَنِيه، فَلَا تَحْرِمْنِي الرَّجَاءَ الَّذِي عَرَّفْتَنِيه.
إِلٰهِي، مَا أَنْتَ صَانِعٌ الْعَشِيَّةَ بِعَبْدٍ مُقِرِّ لَكَ بِذَنْبِه، خَاشِعٍ لَكَ بِذِلَّتِه، مُسْتَكِينٍ بِجُرْمِهْ، مُتَضَرِّعٌ إِلَيْكَ مِنْ عَمَلِه، تَائِبٌ إِلَيْكَ مِنِ اقْتِرَافِه، مُسْتَغْفِرٌ لَكَ مِنْ ظُلْمِه، مُبْتَهِلٌ إِلَيْكَ فِي الْعَفْوِ عَنْه، طَالِبٌ إِلَيْكَ نَجَاحَ حَوَائِجِه، رَاجٍ إِلَيْكَ فِي مَوْقِفِهِ مَعَ كَثْرَةِ ذُنُوبِه، فَيَا مَلْجَأَ كُلِّ حَيِّ، وَوَلِيَّ كُلِّ مُؤْمِن، مَنْ أَحْسَنَ فَبِرَحْمَتِكَ يَفُوزُ، وَمَنْ أَخْطَأَ فَبِخَطِيئَتِهِ يَهْلِكُ.
اَللّٰهُمَّ إِلَيْكَ خَرَجْنَا، وَبِفِنَائِكَ أَنَخْنَا، وَإِيَّاكَ أَمَلْنَا، وَمَا عِنْدَكَ طَلَبْنَا، وَلِإِحْسَانِكَ تَعَرَّضْنَا، وَرَحْمَتِكَ رَجَوْنَا، وَمِنْ عَذَابِكَ أَشْفَقْنَا، وَإِلَيْكَ بِأَثْقَالِ الذُّنُوبِ هَرَبْنَا، وَلِبَيْتِكَ الْحَرَامِ حَجَجْنَا، يَا مَنْ يَمْلِكُ حَوَائِجَ السَّائِلِين، وَيَعْلَمُ ضَمَائِرَ الصَّامِتِين، يَا مَنْ لَيْسَ مَعَهُ رَبّ يُدْعَى، وَيَا مَنْ لَيْسَ فَوْقَهُ خَالِقٌ يُخْشَى، وَيَا مَنْ لَيْسَ لَهُ وَزِيرٌ يُؤْتَى، وَلَا َحاجِبٌ يُرْشَى، يَا مَنْ لَا يَزْدَادُ عَلَى كَثْرَةِ السُّؤَالِ إِلَّا جُودًا وَكَرَمًا، وَعَلَى كَثْرَةِ الْحَوَائِجِ إِلَّا تَفَضُّلًا وَإِحْسَانًا.
اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ جَعَلْتَ لِكُلِّ ضَيْفٍ قِرَى، وَنَحْنُ أَضْيَافُك، فَاجْعَلْ قِرَانَا مِنْكَ الْجَنَّة.
اَللّٰهُمَّ إِنَّ لِكُلِّ وَفْدٍ جَائِزَة، وَلِكُلِّ زَائِرٍ كَرَامَة، وَلِكُلِّ سَائِلٍ عَطِيَّة، وَلِكُلِّ رَاجٍ ثَوَابًا، وَلِكُلِّ مُلْتَمِسٍ لِمـَا عِنْدَكَ جَزَاءً، وَلِكُلِّ مُسْتَرْحِمٍ عِنْدَكَ رَحْمَة، وَلِكُلِّ رَاغِبٍ إِلَيْكَ زُلْفَى، وَلِكُلِّ مُتَوَسِّلٍ إِلَيْكَ عَفْوًا، وَقَدْ وَفَدْنَا إِلَى بَيْتِكَ الْحَرَام، وَوَقَفْنَا بِهٰذِهِ الْمَشَاعِرِ الْعِظَام، وَشَهِدْنا هٰذِهِ الْمَشَاهِدَ الْكِرَام، رَجَاءً لِمَا عِنْدَكَ، فَلَا تُخَيِّبْ رَجَاءَنَا.
إِلٰهَنَا، تَابَعْتَ النِّعَمَ حَتَّى اطْمَأَنَّتِ الْأَنْفُسُ بِتَتَابُعِ نِعَمِك، وَأَظْهَرْتَ الْعِبَرَ حَتَّى نَطَقَتِ الصَّوَامِتُ بِحُجَّتِك، وَظَاهَرْتَ الْمِنَنَ حَتَّى اعْتَرَفَ أَوْلِيَاؤُكَ بِالتَّقْصِيرِ عَنْ حَقِّك، وَأَظْهَرْتَ الْآيَاتِ حَتَّى أَفْصَحَتِ السَّمٰوَاتُ وَالْأَرَضُونَ بِأَدِلَّتِك، وَقَهَرْتَ بِقُدْرَتِكَ حَتَّى خَضَعَ كُلُّ شَيْءٍ لِعِزَّتِك، وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِعَظَمَتِك، إِذَا أَسَاءَتْ عِبَادُكَ حَلُمْتَ وَأَمْهَلْتَ، وَإِنْ أَحْسَنُوا تَفَضَّلْتَ وَقَبِلْتَ، وَإِنْ عَصَوْا سَتَرْتَ، وَإِنْ أَذْنَبُوا عَفَوْتَ وَغَفَرْتَ، وَإِذَا دَعَوْنَا أَجَبْتَ، وَإِذَا نَادَيْنَا سَمِعْتَ، وَإِذَا أَقْبَلْنَا إِلَيْكَ قَرُبْتَ، وَإِذَا وَلَّيْنَا عَنْكَ دَعَوْتَ.
إِلٰهَنَا،إِنَّكَ قُلْتَ فِي كِتَابِكَ الْمُبِينِ، لِمُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّيِن: ﴿قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ يَنْتَهُوا يُغْفَرْ لَهُمْ مَا قَدْ سَلَفَ﴾ [الأنفال: 38] فَأَرْضَاكَ عَنْهُمْ بِالْإِقْرَارِ بِكَلِمَةِ التَّوْحِيدِ بَعْدَ الْجُحُود، وَإِنَّا نَشْهَدُ لَكَ بِالتَّوْحِيدِ مُخْبِتِين، وَلِمُحَمَّدٍ بِالرِّسَالَةِ مُخْلِصِين، فَاغْفِرْ لَنَا بِهٰذِهِ الشَّهَادَةِ سَوَالِفَ الْإِجْرَام، وَلَا تَجْعَلْ حَظَّنَا فِيهِ أَنْقَصَ مِنْ حَظِّ مَنْ دَخَلَ فِي الْإِسْلَام.
إِلٰهَنَا، إِنَّكَ أَحْبَبْتَ التَّقَرُّبَ إِلَيْكَ بِعِتْقِ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُنَا، وَنَحْنُ عَبِيدُك، وَأَنْتَ أَوْلَى بِالتَّفَضُّلِ فَأَعْتِقْنَا.
وَإِنَّكَ أَمَرْتَنَا أَنْ نَتَصَدَّقَ عَلَى فُقَرَائِنَا، وَنَحْنُ فُقَرَاؤُك، وَأَنْتَ أَحَقُّ بِالتَّطَوُّلِ فَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا.
وَوَصَّيْتَنَا بِالْعَفْوِ عَمَّنْ ظَلَمَنَا، وَقَدْ ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا، وَأَنْتَ أَحَقُّ بِالْكَرَمِ فَاعْفُ عَنَّا.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا، ﴿رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ﴾ [البقرة: 201]
Setelah membaca doa tersebut, hendaknya ia membaca doa Khidir Alaihissalam, yaitu:
يَا مَنْ لَا يَشْغَلُهُ شَأْنٌ عَنْ شَأْن، وَلَا سَمْعٌ عَنْ سَمْع، وَلَا تَشْتَبِهُ عَلَيْهِ الْأَصْوَات، يَا مَنْ لَا تَغْلَطُهُ الْمَسَائِل، وَلَا تَخْتَلِفُ عَلَيْهِ اللُّغَات، يَا مَنْ لَا يُبْرِمُهُ إِلْحَاحُ الْمُلِحِّين، وَلَا تُضْجِرُهُ مَسْأَلَةُ السَّائِلِين، أَذِقْنَا بَرْدَ عَفْوِك، وَحَلَاوَةَ مُنَاجَاتِك.
lalu ia boleh berdoa apa saja yang ia inginkan dari urusan akhirat dan dunianya.
Dzikir Malam Arafah:
Dalam hadits Riwayat Imam Thabrani disebutkan bahwa Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ قَالَ لَيْلَةَ عَرَفَةَ هَذِهِ الْعَشْرَ كَلِمَاتٍ أَلْفَ مَرَّةٍ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِلَّا قَطِيعَةَ رَحِمٍ أَوْ مَأْثَمٍ:
Siapa yang membaca pada malam Arafah sepuluh kalimat ini sebanyak seribu kali, maka tidaklah ia memohon apapun kepada Allah kecuali Allah akan memberinya, kecuali jika itu berisi memutus hubungan kekeluargaan atau dosa. Yaitu:
1) سُبْحَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ عَرْشُهُ
2) سُبْحَانَ الَّذِي فِي الْأَرْضِ مَوْطِئُهُ
3) سُبْحَانَ الَّذِي فِي الْبَحْرِ سَبِيلُهُ
4) سُبْحَانَ الَّذِي فِي النَّارِ سُلْطَانُهُ
5) سُبْحَانَ الَّذِي فِي الْجَنَّةِ رَحْمَتُهُ
6) سُبْحَانَ الَّذِي فِي الْقُبُورِ قَضَاؤُهُ
7) سُبْحَانَ الَّذِي فِي الْهَوَاءِ رُوحُهُ
8) سُبْحَانَ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاءَ
9) سُبْحَانَ الَّذِي وَضَعَ الْأَرْضَ
10) سُبْحَانَ الَّذِي لَا مَنْجَا مِنْهُ إِلَّا إِلَيْه
7. Ta’rif (berkumpul di sore Hari Arafah bagi mereka yang tidak berhaji)
Kegiatan ta’rif pada Hari Arafah yang digagas oleh sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu Anhu, yaitu berkumpul di sore hari Arafah untuk berdzikir bagi yang tidak haji. Ada yang mengatakan ini bidah, tapi banyak pula ulama salaf yang mengatakan ini boleh dilakukan. Imam Ahmad bin Hanbal ditanya mengenai ta’rif yang dilakukan di berbagai daerah, mereka berkumpul di masjid-masjid di hari arofah. beliau berkata:
أرجو أن لا يكون به بأس، قد فعله غير واحد
Aku berharap bahwa hal tidak ada masalah untuk melakukannya, sebab kegiatan itu telah dilakukan oleh lebih dari seorang (dari kalangan salaf). (Al Mughni Ibnu Qudamah, juz 2 hal 269)
Dalam riwayat lain dikatakan oleh al-Atsram:
: سألت أبا عبد اللَّه عن التعريف في الأمصار يجتمعون في المساجد يوم عرفة؟ قال: أرجو ألا يكون به بأس، فعله غير واحد. قال أبو عبد اللَّه: الحسن، وبكر، وثابت ومحمد بن واسع كانوا يشهدون المسجد يوم عرفة.
Aku bertanya kepada Abu Abdillah (Imam Ahmad) mengenai Ta’rif yang dilakukan di berbagai daerah, mereka berkumpul di Masjid-masjid pada hari Arafah.
Beliau berkata: Aku berharap tidak ada masalah untuk melakukannya, sebab kegiatan itu telah dilakukan oleh lebih dari seorang (dari kalangan salaf)
Abu Abdillah (Imam Ahmad) mengatakan, :Al-Hasan (Al-Bashri), Bakar, Tsabit, Muhammad bin Wasi mereka hadir di masjid pada Hari Arafah. (Thobaqot Hanabilah juz 1 hal 165)
Abul Haitsam Al-Aquli mengatakan: Aku bertanya kepada Abu Abdillah (Imam Ahmad) mengenai Ta’rif yang dilakukan di berbagai daerah seperti jaraya dan Dir Aqul. Maka beliau menjawab:
فقال: قد فعله ابن عباس بالبصرة، وعمرو بن حريث بالكوفة، هو دعاء
Ini Telah dilakukan oleh Ibnu Abbas di Bashrah, Amr bin Harits di Kufah itu hanyalah doa
يكثر الناس؟
Dikatakan padanya “Manusia menjadi banyak yang melakukan?”
Beliau menjawab:
وإن كثروا هو دعاء وخير، وقد كان يفعله محمد بن واسع وابن سيرين، والحسن وذكر جماعة من البصريين
Walaupun bertambah banyak Itu adalah doa dan kebaikan dan telah dilakukan oleh Muhamad bin Wasi, Ibnu Sirin, Hasan, dan beliau menyebutkan sekelompok ulama bashrah. (Thobaqot Hanabilah juz 2 hal 101-102).
Imam Syarwani dalam hasyiahnya mengatakan:
فرع: التعريف بغير عرفة وهو اجتماع الناس بعد العصر يوم عرفة للدعاء للسلف فيه خلاف ففي البخاري أول من عرف بالبصرة ابن عباس ومعناه أنه إذا صلى العصر يوم عرفة أخذ في الدعاء والذكر والضراعة إلى الله تعالى إلى غروب الشمس كما يفعل أهل عرفة ولهذا قال أحمد أرجو أنه لا بأس به وقد فعله الحسن البصري وجماعة وكرهه جماعة منهم مالك قال المصنف ومن جعله بدعة لم يلحقه بفاحش البدع بل يخفف أمره أي إذا خلا من اختلاط الرجال بالنساء وإلا فهو من أفحشها مغني ونهاية عبارة الونائي ولا كراهية في التعريف بغير عرفة بل هو بدعة حسنة وهو جمع الناس الخ اه وكذا اعتمد ع ش عدم الكراهة..
Kegiatan Ta’rif di selain padang Arafah adalah berkumpulnya manusia setelah Ashar pada Hari Arafah (9 Dzulhijjah) untuk berdoa. Para ulama salaf berselisih tentangnya. Al-Bukhari mengatakan orang pertama yang melakukannya di Bashrah adalah Ibnu Abbas. Yang dilakukan adalah setelah melakukan Shalat Ashar pada Hari Arafah, beliau mulai berdoa, berdzikir, dan bermunajat kepada Allah ta’ala sampai matahari tenggelam, sebagaimana dilakukan orang yang haji di padang Arafah.
Oleh sebab itu, Imam Ahmad mengatakan, “Aku berharap tidak ada masalah untuk melakukannya. Ini telah dilakukan oleh Hasan Al-Bashri, dan sekelompok ulama lain.”
Sebagian ulama memakruhkannya, seperti Imam Malik. Penulis mengatakan bahwa ulama yang menjadikannya sebagai bidah, tidak menjadikannya termasuk bidah yang sangat buruk, melainkan meringankan hukumnya. Ini jika dalam kegiatan tersebut tidak ada ikhtilath antara lelaki dan perempuan. Jika ada, maka itu termasuk bidah yang terburuk. Demikian disebutkan dalam Mughni dan Nihayah.
Al-Wana’i mengatakan tidak ada kemakruhan dalam kegiatan Ta’rif di selain padang Arafah, akan tetapi itu termasuk bidah hasanah, itu adalah perkumpiulan manusia. Demikian pula Imam Ali Syibramalasi mengunggulkan tidak makruhnya kegiatan ini. (Hasyiah Syarwani juz 4 hal 108)
Demikian hal-hal terkait Hari Arafah semoga bermanfaat bagi kita semua.RA(*)