Posted on 06 October 2025
Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kitab An-Nashaih Diniyah menjelaskan bagaimana cara agar dapat wafat dalam keadaan Islam. Beliau menuturkan:
Allah ﷻ berfirman:
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 102).
Ayat ini merupakan perintah Allah agar manusia meninggal dalam keadaan Islam — yakni agama Allah yang telah Dia beritakan dalam kitab-Nya sebagai satu-satunya agama di sisi-Nya, yang tidak akan diterima-Nya dari siapa pun selain Islam, serta agama yang telah Dia ridhai untuk Rasul-Nya dan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 19).
Dan Allah ﷻ berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu.” (QS. Al-Ma’idah [5]: 3).
Seorang manusia sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk memastikan dirinya mati dalam keadaan Islam. Namun Allah telah menjadikan jalan bagi hamba-Nya agar ia dapat meraih kematian di atas Islam. Jalan itu adalah:
· memilih kematian dalam keadaan Islam,
· mencintai dan menginginkannya,
· bersungguh-sungguh untuk menempuhnya,
· membenci kematian dalam keadaan selain Islam,
· serta terus memohon, merendahkan diri, dan berdoa kepada Allah agar diwafatkan sebagai seorang Muslim.
Dengan cara inilah Allah memuji para nabi dan hamba-hamba-Nya yang shalih. Dia menceritakan tentang Nabi Yusuf bin Ya‘qub ‘alaihimas-salam:
أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
“Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shalih.” (QS. Yusuf [12]: 101).
Begitu pula Allah mengisahkan tentang para penyihir yang beriman ketika diancam oleh Fir‘aun dengan siksaan:
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas kami, dan wafatkanlah kami dalam keadaan Muslim.” (QS. Al-A‘raf [7]: 126).
Dan Allah juga memberitakan tentang wasiat Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mengenai kematian di atas Islam. Allah ﷻ berfirman:
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya‘qub: ‘Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.’”(QS. Al-Baqarah [2]: 132).
Demikian yang disampaikan oleh Al-Habib Abdullah Al-Haddad dalam kitab Nashaih-nya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal alamiin. RA(*)