Kemuliaan Nasab Nabi ﷺ

Posted on 28 September 2024



Nasab Nabi merupakan Nasab yang paling mulia. Bahkan kaum kuffar pun mengakui kemuliaan nasab Nabi . Kaisar Heraklus pernah bertanya kepada Abu Sufyan yang saat itu menjadi pemimpin kaum kafir Quraisy dalam memerangi Rasulullah :

“Bagaimana nasabnya?”

Abu Sufyan menjawab. “ Di kalangan kami ia memiliki nasab yang mulia.”

Maka Heraklus di akhir diskusi berkata:

سألتك عن نسبه؟ فذكرت أنه فيكم ذو نسب, فكذلك الرسل تبعث في نسب قومها.

Aku bertanya padamu mengenai nasabnya, dan kau katakan di kalangan kalian ia memiliki nasab yang mulia. Demikianlah para rasul, mereka diutus dalam kemuliaan nasab kaumnya. (HR Bukhari)

Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma  meriwayatkan Sabda Nabi :

إنَّمَا خَرَجْتُ مِنْ نِكَاحٍ لَمْ أُخْرَجْ مِنْ سِفَاحٍ مِنْ لَدُنْ آدَمَ ، لَمْ يُصِبْنِي سِفَاحُ الْجَاهِلِيَّةِ

Aku hanya dilahirkan dari hasil pernikahan. Aku tidak dilahirkan dari perzinahan sejak masa Adam. Aku tidak ternoda dengan perzinahan kaum Jahiliyah. (HR Ibnu Abi Syaibah)

Nasab Dari Jalur Ayah dan Ibu

Nasab beliau yang mulia dari jakur ayah adalah Sayidina Muhammad bin Sayid Abdillah bin Abdil Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murroh bin Ka`ab bin Luaiy bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor bin Nizar bin Ma`add bin Adnan yang adalah keturunan dari Nabi Ismail alaihissalam putra Nabi Ibrahim alaihissalam.

Dari jalur ibu, beliau adalah Sayidina Muhammad putra Sayidah Aminah putri Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Dari Kilab inilah bersambung nasab ayahanda dan ibunda Nabi .

Semua jalur dari leluhur Nabi adalah orang-orang yang mulia dan bernasab suci tanpa tercampur perzinahan baik dari jalur ayah mau pun ibu. Dikatakan bahwa Hisyam bin Muhammad al Kalbi meriwayatkan ucapan ayahnya, “Aku meneliti lima ratus wanita yang menjadi leluhur Nabi . Dan aku tidak mendapatkan di dalamnya perzinahan, tidak pula hal-hal yang menjadi adat kaum jahiliyah.”

Allah senantiasa memindahkan Nabi dari sulbi-sulbi terbaik menuju rahim-rahim yang suci dan disucikan. Tidak ada nasab yang bercabang kecuali Nabi berada pada yang terbaik di antara keduanya. Maka Nabi adalah manusia termulia yang memiliki nasab yang termulia. Diriwayatkan dari Sayidah Aisyah bahwa Rasulullah bersabda:

قَالَ جِبْرِيلُ قَلَبْتُ مَشَارِقَ الْأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا فَلَمْ أَجِدْ أَفْضَلَ مِنْ مُحَمَّدٍ، وَلَمْ أَجِدْ بَنِي أَبٍ أَفْضَلَ مِنْ بَنِي هَاشِمٍ

Jibril berkata, “Aku telah meneliti timur dan barat dan aku tidak mendapati yang lebih utama dari Muhammad. Dan aku tidak mendapati putra-putra yang lebih utama dari putra-putra Hasyim (buyut Nabi ). (HR Thabrani, Baihaqi dan Ibnu Asakir)

Diriwayatkan pula dari Sahabat Watsilah bin al Asqa` bahwa Nabi bersabda:

إِنَّ اللهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِى هَاشِمٍ وَاصْطَفَانِى مِنْ بَنِى هَاشِمٍ

Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari anak (keturunan) Isma’il dan memilih Quraisy dari Kinanah dan memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan memilih aku dari Bani Hasyim. (HR Muslim)

Dalam hadits lain disebutkan bahwa Nabi bersabda:

لَمَّا خَلَقَ اللهُ الْخَلْقَ اخْتَارَ الْعَرَبَ، ثُمَّ اخْتَارَ مِنَ الْعَرَبَ قُرَيْشاً، ثُمَّ اخْتَارَ مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ، ثُمَّ اخْتَارَنِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ، فَأَنَا خِيْرَةٌ مِنْ خِيْرَةٍ . سكت عنه الذهبي

Ketika Allah menciptakan makhluk maka Allah memilih Arab. Kemudian Allah memilih Quraish dari Arab. Kemudian Allah memilih Bani Hasyim dari Quraish. Kemudian Allah memilih aku dari Bani Hasyim. Maka aku adalah yang terpilih dari yang terpilih. (HR  Baihaqi dan Hakim)

Semua ini menunjukkan kesempurnaan nasab Nabi . Tidak ada manusia yang sebanding nasabnya dengan Nabi , oleh sebab itu Allah      takdirkan Nabi tidak memiliki saudara lelaki mau pun saudara wanita. Ini adalah untuk mengkhususkan kesucian dan ketinggian nasab bagi Nabi seorang.

Jika kita melihat leluhur-leluhur Nabi maka kita akan yakin bahwa Nabi adalah keturunan dari leluhur-leluhur yang mulia. Nabi adalah seorang Arab, seorang keturunan Bani Kinanah, keturunan Quraish, keturunan Bani Hasyim yang semuanya adalah kaum pilihan Allah . Nabi dipilih dari keluarga Arab terbaik, keturunan paling aristokrat, paling fasih bahasanya, paling bersih imannya baik dari jalur ayah mau pun ibu. Betapa Indah ungkapan dari Al Hafidz al Muhadits Syamsuddin bin Nasuriddin ad Dimasqi ketika menggambarkan kesucian nasab Nabi :

حَفِظَ الْإِلهُ كَرَامَةً لِمُحَمَّدٍ*** آَبَاءَهُ الْأَمْجَادَ صَوْناً لِاِسْمِهِ

تَرَكُوا السِّفَاحَ فَلَمْ يُصِبْهُ عَارُهُ*** مِنْ آدَمٍ وَإِلَى أَبِيْهِ وَأُمِّهِ

Allah menjaga leluhur-leluhur Muhammad yang mulia untuk memuliakan dan menjaga nama baiknya

Mereka meninggalkan perzinahan dan tidak pula ternodai oleh keburukannya dari sejak Adam sampai kepada Ayah dan Ibunya. RA(*)