Posted on 09 January 2025
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِشُكْرِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاِحْسَانِ اِلَيْهِمَا* وَحَثَّنَا عَلَى اغْتِنَامِ بِرِّهِمَا وَاصْطِنَاعِ الْمَعْرُوفِ لَدَيْهِمَا* وَنَدَبَنَا اِلَى خَفْضِ الْجَنَاحِ مِنَ الرَّحْمَةِ لَهُمَا اِعْظَاماً وَاِكْبَارا* وَوَصَّانَا بِالتَّرَحُّمِ عَلَيْهِمَا كَمَا رَبَّيَاناَ صِغَاراً* أَحْمَدُهُ عَلَى مَا هُوَ أَهْلُه* حَمْداً يَتَّصِلُ بِاتِّصَالِهِ فَضْلُه* وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُثَبِّتُ أَرْكَاَنَ الْعَمَل* وَتُبَتِّتُ بُهْتَانَ الْعِلَل* وَتُبَلِّغُ مَنْ شَهِدَ بِهَا نِهَايَةَ الْأَمَل* وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه* أَرْسَلَهُ عِنْدَ دُثُورِ الْحَقِّ وَخُمُولِه* وَظُهُورِ البَاطِلِ وَشُمُولِه* فَشَيَّدَ اللهُ بِهِ مِنَ الْحَقِّ قَوَاعِدَه* وَهَدَّ بِهِ مِنَ الْبَاطِلِ أَوَابِدَه* وَظَهَرَتْ مِنَ الدِّيْنِ حَقَائِقُه* وَذَرَّتْ مِنَ الْيَقِينِ شَوَارِقُه* فَأَصْبَحَ النَّاسُ بِعِصْمَةِ اللهِ لَاذِئِيْن* وَبِحُرْمَةِ الْإِسْلَامِ عَائِدِيْن* وَبِأَوَامِرِهِ آخِذِين* وَلِمَا نَهَاهُمْ عَنْهُ نَابِذِين* صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيْن* وَعَلَى صَحَابَتِهِ الْخَيِّرِيْن* وَعَلَى أَزْوَاجِهِ الطَّاهِرَاتِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْن*
أَمَّا بَعْدُ, فأوصيكم عباد الله وإياي بتقوى الله, اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Maasyiral Muslimin Rahimakumulloh
Hal paling penting yang sering diabaikan manusia adalah berbakti kepada orang tua. Banyak orang dengan suka rela membantu sahabat, kekasih atau bahkan orang yang tidak dikenal, tapi ketika orang tuanya meminta sedikit bantuan ia menampakkan ketidak-sukaan. Padahal surga dan neraka kita tergantung kepada keridhoan kedua orang tua. Nabi ﷺ bersabda kepada seorang sahabat yang bertanya tentang hak orang tua:
هُمَا جَنَّتُكَ وَنَارُكَ
Keduanya adalah penentu surga dan nerakamu. (HR Ibnu Majah)
Di dalam al Quran, Allah ﷻ menyandingkan perintah bersyukur kepada-Nya dengan perintah bersyukur kepada orang tua:
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ
Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu. (QS Luqman: 14)
Siapa saja yang bersyukur kepada Allah, namun melupakan orang tua maka syukurnya tidak akan diterima, begitulah pula sebaliknya. Ini menunjukkan betapa agung jasa kedua orang tua. Kita diperintahkan untuk bersyukur kepada mereka walau pun jasa mereka tidak akan pernah bisa dibalas dengan apa pun.
Seorang lelaki pernah bertanya kepada sahabat Ibnu Umar ra, “Aku telah menggedong ibuku dari Khurasan sampai aku tuntaskan manasik hajinya. Apakah menurutmu aku sudah membalas jasa ibuku?” Sahabat Ibnu Umar ra dengan tegas menjawab:
لَا، وَلَا طَلْقَةً مِنْ طَلَقَاتِهاَ
Belum, walau pun untuk membalas satu dari tarikan nafasnya ketika melahirkan.
Jika satu tarikan nafas ibu ketika melahirkan begitu agung nilainya sehinga tidak dapat dibalas dengan bakti luar biasa dari pemuda tadi, Maka bagaimana kita dapat membalas nafas-nafas ibu kita yang lain? Bagaimana kita dapat membalas tiap detik masa kehamilan ibu kita, setiap tetes air susu yang diberikan kepada kita dengan kasih sayang, setiap menit waktu tidur yang mereka korbankan untuk merawat kita?! Bagaimana pula kita mampu membalas jasa ayah, membalas setiap tetes keringat dalam bekerja menghidupi kita, terkadang ayah bekerja siang dan malam agar kita kenyang, menampakkan ketegaran walau pun lelah agar kita tenang, menampakkan kebahagiaan dan menyembunyikan kegundahan hati agar kita senang. Bahkan demi kita, ayah rela berhutang ke mana-mana. Bagaimana kita dapat membalas kasih sayang mereka yang tidak terbatas, penjagaan mereka yang sempurna sejak kita kecil sampai dewasa, semua harta yang mereka korbankan untuk merawat dan mendidik kita?! Tidak ada seorang pun yang mampu membalas itu semua. Maka pantaslah jika kewajiban syukur kepada orang tua disandingkan dengan kewajiban syukur kepada Allah, Pemilik segala nikmat dan kasih sayang.
Maasyiral Muslimin Rahimakumulloh
Tidak ada orang yang lebih pantas menerima perlakuan terbaik kita melebihi orang tua kita sendiri. Perlakukan mereka dengan sebaik-baiknya. Seorang lelaki datang kepada Rasulullah ﷺ seraya bertanya:
مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ
“Siapa manusia yang paling berhak untuk aku perlakukan dengan baik?” Maka Nabi ﷺ bersabda, “Ibumu.” Lelaki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa?” Nabi menjawab, “Kemudian ibumu.” “Kemudian siapa?“ “Kemudian ibumu.” “Kemudian siapa?” Maka Nabi ﷺ menjawab, “Kemudian ayahmu.” (HR Bukhari-Muslim)
Ini adalah hadits agung yang sering kita dengar namun banyak dilalaikan umat Islam. Perhatikan saja, banyak anak yang lebih senang berteman dengan orang lain yang menjerumuskannya pada kelalaian daripada menemani orang-tua sendiri. Banyak anak yang lebih mempertahankan kekasih atau teman walau pun harus dengan meninggalkan dan mengabaikan orang tua. Yang lebih parah, banyak anak yang bertindak sesuka-hati untuk membahagiakan dirinya walau pun itu harus dengan membuat kedua orang tuanya susah dan sedih. Semua itu adalah dosa yang sangat besar saudara! Perhatikan bagaimana Allah ﷻ dengan tegas memerintahkan kita untuk menjaga perasaan kedua orang tua:
إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS al Isra: 23)
Dalam ayat ini Allah ﷻ melarang kita menyakiti kedua orang tua walau pun hanya dengan ucapan “ah” yang menunjukkan perasaan enggan untuk melayani mereka. Dikatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
لَوْ عَلِمَ اللَّهُ شَيْئًا مِنَ الْعُقُوقِ أَدْنَى مِنْ أُفٍّ لَنَهَى عَنْ ذَلِكَ، فَلْيَعْمَلِ الْعَاقُّ مَا شَاءَ أَنْ يَعْمَلَ ، فَلَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ ، وَلْيَعْمَلِ الْبَارُّ مَا شَاءَ أَنْ يَعْمَلَ فَلَنْ يَدْخُلَ النَّارَ
Seandainya ada bentuk kedurhakaan yang lebih kecil dari pada ucapan “ah” pasti Allah akan melarangnya. Maka silahkan orang yang durhaka berbuat apa saja yang ia kehendaki, ia tidak akan pernah masuk ke dalam surga. Dan silahkan orang yang berbakti berbuat apa saja, ia tidak akan pernah masuk ke dalam neraka. (HR Dailami)
Maka berhati-hatilah menjaga hati kedua orang tua. Perlakukan keduanya dengan perlakuan yang kita ingin anak-anak kita kelak memperlakukan kita dengannya. Bakti kepada mereka akan menjadi sebab bakti anak-anak kita kepada kita kelak. Rasulullah ﷺ bersabda:
بَرُّوا آباءَكُمْ تَبَرُّكُمْ أَبْنَاؤُكُمْ
Berbaktilah kalian kepada orang tua kalian maka anak-anak kalian akan berbakti kepada kalian. (HR Hakim)
Maasyiral Muslimin Rahimakumulloh
Bakti kepada orang tua merupakan ibadah yang sangat agung, lebih utama daripada berperang di jalan Allah ﷻ. Sahabat Ibnu Masud ra pernah bertanya kepada Nabi ﷺ mengenai amalan yang paling utama. Nabi ﷺ menjawab:
الصَّلَاةُ لِمِيقَاتِهَا قُلْتُ ثُمَّ مَاذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قُلْتُ ثُمَّ مَاذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Sholat pada waktunya.” “Kemudian apa wahai Rasulullah?” Kata Ibnu Masud. Nabi menjawab, “Berbakti kepada orang tua.” Sahabat Ibnu Mas`ud bertanya lagi, “Kemudian apa wahai Rasulullah?” Nabi ﷺ menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR Turmudzi)
Betapa beruntung orang yang masih memiliki orang tua, sebab ia bisa mendapatkan pahala yang sangat besar hanya dengan cara berbakti dan membahagiakan mereka. Dikatakan bahwa Nabi ﷺ bersabda:
نَوْمُكَ عَلَى السَّرِيْرِ بَرًّا بِوَالِدَيْكَ تُضْحِكُهُمَا ، وَيُضْحِكَانِكَ أَفْضَلُ مِنْ جِهَادِكَ بِالسَّيْفِ فِي سَبِيلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
Tidurmu di atas dipan dalam keadaan berbakti kepada orang tuamu sembari membuat mereka tertawa dan mereka pun membuatmu tertawa, itu lebih baik daripada jihadmu dengan pedang di jalan Allah ﷻ. (HR Baihaqi)
Sungguh rugi seorang yang tidak bisa memanfaatkan keberadaan kedua orang tuanya untuk meraih pahala yang melimpah. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ
“Sungguh rugi, sungguh rugi, sungguh rugi.” Para sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Nabi bersabda, “Orang yang mendapati kedua orang tuanya yang telah berusia tua atau salah satu dari keduanya namun ia tidak masuk ke dalam surga.” (HR Muslim)
Maka, bagi anda yang kedua orang tuanya masih hidup, ambil kesempatan emas ini. Perlakukan orang tua anda dengan sebaik-baiknya. Buatlah mereka Ridho kepada anda. Ingatlah sabda Rasulullah ﷺ:
رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ، وَسَخَطُ اللَّهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ
Keridhoan Allah ada pada keridhoan orang tua dan kemurkaan Allah ada di dalam kemurkaan kedua orang tua. (HR Baihaqi)
Jika anda ingin mengetahui apakah Allah ridho atau murka, maka lihatlah bagaimana penilaian orang tua kepada anda. Sebab keridhoan dan kemurkaan Allah ﷻ ada di dalam keridhoan dan kemurkaan orang tua.
إِنَّ أَشْرَقَ الْوَعْظِ مَنْظُوْماً وَمَنْثُوْراً* وَأَصْدَقَ اللَّفْظِ مَقْرُوءاً وَمَزْبُوْراً* كَلَامُ مَنْ لَمْ يَزَلْ عَفُوًّا غَفُوْراً* أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ{ وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ}
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِوَالِدِيْكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْن فَاسْتَغْفِرُوْه إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الْرَحِيْم
الخطبة الثانية
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْداً كَثِيْراً كَمَا أَمَرَ• وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَاماً لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ• وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ• اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَصَابِيْحِ الْغُرَرِ•
أَمَّا بَعْدُ أُوْصِيكُمْ وَنَفْسيْ بِتَقْوَى اللهِ, عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى مِنْ سِمَاع ِاللَّغْوِ وَفُضُوْلِ الْخَبَر• وَانْتَهُوا عَمَّا نَهَاكُمْ عَنْهُ وَزَجَر• وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ• وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ• وَثَلَّثَ بِكُمْ أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ بَرِيَّةِ جِنِّهِ وَإِنْسِهِ• فَقَالَ تَعَالَى مُخْبِراً وَآمِرًا• إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا آيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْماً• اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ إِمَامِ الْحَرَمَيْنِ وَصَاحِبِ الْهِجْرَتَيْنِ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ• فَيَا أَيُّهَا الرَّاجُوْنَ مِنْهُ شَفَاعَةً صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْماً• اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ• نُوْرِ الْقَلْبِ وَقُرَّةِ الْعَيْنِ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ• فَيَا أَيُّهَا الْمُشْتَاقُوْنَ إِلَى رُؤْيَا جَمَالِهِ صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْماً• اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّ الرَّحْمَة• وَشَفِيْعِ الْأُمَّة• عَدَدَ مَا أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكَ وَضَمَّه• وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ نَصَرَهُ فِيْ كُلِّ مُهِمَّة• خُصُوْصاً مِنْهُمْ ذِي الْأَصْلِ الْعَرِيْق• أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَا أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيْق• وَعَلَى الزَّاهِدِ الْأَوَّابِ• اَلنَّاطِقِ بِالصَّوَاب• أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَا أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّاب• وَعَلَى جَامِعِ الْقُرْآن• أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَا عُثْمَانَ بْنِ عَفَّان• وَعَلَى أَسَدِ اللهِ الْغَالِب• أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَا عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِب• وَعَلَى وَلَدَيْهِ السَّيِّدَيْنِ أَبِي مُحَمَّدٍ الْحَسَنِ وَأَبِيْ عَبْدِ اللهِ الْحُسَيْن• وَعَلَى أُمِّهِمَا الزَّهْرَاءِ الْبَتُوْلِ بِنْتِ الرَّسُوْل• وَعَلَى عَمَّيْهِ الْمُعَظَّمَيْنِ عِنْدَ اللهِ وَالنَّاس• الْمُطَهَّرَيْنِ مِنَ الْدَنَسِ وَالْأَرْجَاس• أَبِيْ عَمَارَةَ الْحَمْزَةِ وَأِبْي الْفَضْلِ الْعَبَّاس• وَعَلَى بَقِيَّةِ الْعَشَرَةِ الْمُبَشَّرَةِ• الَّذِيْنَ بَايَعُوْهُ تَحْتَ الشَّجَرَة• طَلْحَةَ الْفَيَّاضِ وَالْحَوَارِي الزُّبَيْر• وَسَعْدِ الْهُدَى وَسَعِيْدِ الْخَيْر• وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ الزَّكِيِّ الشَّاكِر• وَأَبِيْ عُبَيْدَةَ الزَّاهِدِ الزَّاهِر• رِضْوَانُ اللهِ تَعَالَى عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن• اَللَّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ• رَبَّنَا إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات• يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّات• بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن• اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِين• وَاخْذُلِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِيْن• اَللّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ• اَللَّهُمَّ مَزِّقْ جَمْعَهُمْ• اَللّهُمَّ دَمِّرْ دِيَارَهُمْ• اَللّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَ مُحَمَّدٍ• وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ دِيْنَ مُحَمَّد• وَاجْعَلِ اللّهُمَّ بَلْدَتَنَا هَذِهِ آمِنَةّ مُطْمَئِنَّةً وَسَائِرَ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْن• وَاكْتُبِ اللَّهُمَّ السِّتْرَ وَالسَّلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَى عَبِيْدِكَ الْحُجَّاجِ وَالْغُزَّاةِ وَالْمُسَافِرِيْن• فِي بِرِّكَ وَبَحْرِكَ وَجَوِّكَ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ أَجْمَعِيْن• رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار• وَاغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ• بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمِ الرَّاحِمِيْن• اَللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْقَحْطَ وَالْغَلَاءَ وَالْجَوْرَ وَالْفِتَنَ وَالْوَبَاءَ وَسَائِرَ أَنْوَاعِ الْبَلَاءِ• مِنْ بَلَدِنَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً• اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا شَرَّ الطَّاغِيْنَ وَالْبَاغِيْنَ وَالظَّالِمِيْنَ وَالْمُعْتَدِيْنَ بِمَا شِئْتَ وَكَيْفَ شِئْتَ• عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ فِيْ لُطْفٍ وَعَافِيَة• اَللّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَالرَّحْمَةَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِيْن• اَللّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَالرَّحْمَةَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الآيِسِيْن• اَللّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَالرَّحْمَةَ وَلَا تَأْخُذْنَا بِالسِّنِيْن• اللّهُمَّ اسْقِنَا وَأَغِثْنَا يَا أَرْحَمَ ا لرَاحِمِيْن
عِبَادَ الله• {إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ} وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْم يَذْكُرْكُمْ• وَاشْكُرُوا لَهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ• وَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْلَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Download PDF artikel ini: