Posted on 22 January 2025
HIKMAH ISRA MIKRAJ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ مُؤَلِّفِ الْفِطَرِ عَلٰى غَيْرِ مِثَالٍ سَبَقَ * وَمُصَرِّفِ اْلقَدَرِ بِمَشِيَّتِهِ فِي كُلِّ مَا خَلَقَ * وَالْمُكَلِّفِ عِبَادَةَ مَنْ عَقَلَ مِنْ بَرِيَتِهِ وَنَطَقَ * وَالْمُحَرِّفِ أَهْلَ طَاعَتِهِ عَنْ مَسْلَكِ مَنْ حَادَّهُ وَفَسَقَ * أَحْمَدُهُ مُؤْمِنًا * وَأَتَوَكَّلُ عَلَيْهِ مُذْعِنًا * وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ مُوْقِنًا * وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسَوْلُهُ * أَرْسَلَهُ بِبَوَالِغِ الْحِكَمِ * وَجَلَّلَهُ بِسَوَابِغِ النِّعَمِ * وَأَوْطَأَهُ رِقَابَ الْأُمَمِ * وَبَوَّأَهُ جَنَابَ الْحَرَمِ* فَلَمْ يَزَلْ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِزَنَادِ الْإِيْمَانِ قَادِحًا * وَلِعُبَّادِ الْأَوْثَانِ مُكَافِحًا * وَفِي غَمَرَاتِ الْأَهْوَالِ سَابِحًا * وَلِلّٰهِ تَعَالَى فِي كُلِّ الْأَحْوَالِ مُنَاصِحًا * حَتّٰى صَارَ جَذَعُ الدِّيْنِ قَادِحًا* وَأَصْبَحَ مَنْهَجُ الْيَقِيْنِ وَاضِحًا * وَعَادَ فَاسِدُ الشَّرْعِ صَالِحًا * صَلَّى اللّٰهُ وَسَلَّمَ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ مَا زَجَرَ عَاِئٌف سَانِحًا أَوْ بَارِحًا *
أَمَّا بَعْدُ فَأُوْصِيكُمْ عِبَادَ اللهِ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Maasyirol Muslimin Rahimakumulloh
Saat ini kita berada pada Bulan Rajab yang mulia. Hari-hari yang menjadi saksi peristiwa besar yang terjadi pada baginda Nabi Muhammad ﷺ, yaitu peristiwa Isra dan Mikraj. Dalam satu malam, Allah ﷻ memperjalankan Nabi ﷺ dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsho di Palestina, kemudian menembus tujuh langit menuju Sidratul Muntaha dan kembali ke bumi. Peristiwa yang sangat menakjubkan sehingga dalam Al-Quran berita mengenai Isra dimulai dengan Tasbih, kalimat untuk mengungkapkan sesuatu yang luar biasa. Allah ﷻ berfirman:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS al-Israa: 1)
Isra dan Mikraj adalah peristiwa yang menunjukkan ketinggian derajat baginda Nabi ﷺ di sisi Allah ﷻ. Imam Bushiri RA menggambarkan kedudukan agung baginda Nabi ini dalam baitnya:
وَبِتَّ تَرْقَى إِلَى أَنْ نِلْتَ مَنْزِلَةً *** مِنْ قَابِ قَوْسَيْنِ لَمْ تُدْرَكْ وَلَمْ تُرَمِ
Malam itu Engkau terus naik hingga menggapai suatu kedudukan
yang sangat dekat seukuran dua panah, tak dapat dicapai dan digapai( oleh yang lain)
Tidak ada nabi maupun malaikat yang mendapatkan anugrah seperti ini kecuali Baginda Nabi Muhammad ﷺ. Beliau melihat Allah ﷻ secara langsung, padahal malaikat Jibril yang kedudukannya sangat tinggi tidak dapat melihat Allah ﷻ. Nabi ﷺ pernah bertanya kepada Malaikat Jibril AS:
هَلْ تَرَى رَبَّكَ ؟
Apakah engkau bisa melihat Tuhanmu?
Maka malaikat Jibril menjawab:
إِنَّ بَيْنِي وَبَيْنَهُ سَبْعِينَ حِجَاباً مِنْ نُورٍ ، لَوْ رَأَيْتُ أَدْنَاهَا لَاحْتَرَقْتُ
Sesungguhnya antara aku dan Tuhanku terbentang tujuh puluh hijab cahaya. Andai aku memandang pada cahaya yang terdekat, aku pasti akan terbakar. (HR Thabrani)
Maasyirol Muslimin Rahimakumulloh
Banyak hikmah yang dapat kita dapatkan dari peristiwa isra dan mikraj. Di antaranya adalah ajaran untuk bertabarruk, mencari keberkahan dari peninggalan-peninggalan para Nabi dan orang sholeh. Saat Isro, Nabi ﷺ diperintahkan untuk melaksanakan shalat dua rakaat di Madinah yang akan menjadi tempat hijrah, di Thur Sina tempat Allah ﷻ memberikan wahyu kepada Nabi Musa, Begitu juga Di Baitlehem di mana Nabi Isa AS dilahirkan. Semua itu menunjukkan bahwa beribadah di tempat-tempat bersejarah peninggalan para rasul dan orang sholeh adalah sangat dianjurkan untuk mencari keberkahan mereka.
Para sahabat adalah orang pertama yang memahami hal ini. Mereka seringkali bertabaruk dengan Nabi ﷺ baik ketika Nabi ﷺ masih hidup maupun setelah Beliau wafat. Dalam hadits-hadits shahih banyak diceritakan bagaimana para sahabat memperebutkan rambut Nabi ﷺ, sisa air wudhu, bahkan ludah Nabi ﷺ. Ada sahabat wanita bernama Ummu Sulaim RAH yang mengambil keringat baginda Nabi ﷺ ketika Beliau ﷺ tertidur. Saat bangun, Nabi ﷺ bertanya:
ما تَصْنَعِينَ يا أُمَّ سُلَيْمٍ
Apa yang engkau lakukan wahai Ummu Sulaim?
Ummu Sulaim menjawab:
يا رَسُولَ اللَّهِ نَرْجُو بَرَكَتَهُ لِصِبْيَانِنَا
Wahai Rasulullah, kami mengharapkan keberkahan dari keringat ini untuk anak-anak kami
Maka Nabi ﷺ berkata:
أَصَبْتِ
Engkau telah berbuat benar. (HR Ahmad)
Perhatikan bagaimana Nabi ﷺ membenarkan tindakan Ummu Sulaim yang bertabaruk dengan keringatnya. Lebih jauh lagi yang dilakukan oleh sahabat Malik bin Sinan RA. Ketika Baginda Nabi ﷺ terluka di perang Uhud, beliau berusaha menghentikan pendarahan Baginda Nabi ﷺ dengan menghisap darah yang ada di luka Nabi ﷺ. Saat Nabi ﷺ mengetahui hal ini, beliau tidak marah, beliau bahkan memberikan kabar gembira melalui sabdanya:
خَالَطَ دَمِي بِدَمِهِ ، لَا تَمَسُّهُ النَّارُ
Darahku telah bercampur dengan darahnya. Ia tidak akan tersentuh api neraka. (HR Thabrani)
Setelah wafatnya baginda Nabi ﷺ, para sahabat selalu bertabaruk dengan peninggalan Nabi ﷺ. Gelas Nabi ﷺ seringkali diisi air untuk kemudian diminumkan atau dituangkan ke wajah para sahabat dan tabiin yang mengharapkan keberkahannya. Apabila ada orang sakit, tidak jarang jubah Nabi ﷺ direndamkan ke air kemudian air itu diminumkan kepada si sakit, maka dengan segera penyakitnya sembuh karena keberkahan peninggalan Nabi. Masih banyak contoh-contoh tabarruk yang dilakukan oleh para sahabat dan tabiin, kesemuanya itu adalah untuk mengagungkan apa yang diagungkan oleh Allah ﷻ.
Itulah salah satu hikmah isra mikraj, mengajarkan kita untuk mengenang sejarah para nabi dan orang shaleh serta bertabarruk dengan peninggalan-peninggalan mereka.
Maasyirol Muslimin Rahimakumulloh
Hadiah terbesar dari peristiwa Isra Mikraj adalah perintah Shalat Lima Waktu. Shalat adalah pusaka yang akan menjaga agama kita tetap kokoh dan kuat. Tahukah anda, bukan senjata canggih yang dapat membuat agama kita menjadi kuat, perhatikan bagaimana kaum musryrik takluk dalam perang badar walaupun persenjataan umat Islam saat itu sangat sederhana. Bukan pula perekonomian kuat yang dapat membuat agama ini menjadi digjaya. Perhatikan bagaimana kerajaan-kerajaan kaya di masa Nabi ﷺ seperti Romawi dan Persia, mereka semua tunduk kepada Islam walaupun saat itu perekonomian kita sangat terbelakang. Yang membuat agama ini kokoh adalah dengan mendirikan shalat, sebab shalat adalah tiang agama. Rasulullah ﷺ bersabda:
وَالصَّلَاةُ عِمَادُ الدِّينِ
Shalat adalah tiang agama. (HR Baihaqi)
Jangan khawatir jika musuh kita memiliki senjata canggih selama umat Islam masih menjaga shalat. Jangan khawatir jika musuh memiliki perekonomian pesat selama umat Islam masih menjaga shalat. Karena bukan itu yang membuat agama kita menjadi lemah. Tapi khawatirlah jika umat Islam mulai meninggalkan shalat. Sebab merekalah yang menggoyahkan tiang agama Islam setiap saatnya.
Maka, mari kita jaga shalat kita, mari kita ajak keluarga dan orang-orang dekat kita untuk selalu memperhatikan shalat. Dengan demikian insya Allah Agama kita akan menjadi agama yang kembali tegak dengan kokoh serta disegani semua umat.. Aamiin ya robbal alamiin..
إِنَّ أَحْسَنَ الْحَدِيْثِ مَقْرُوْءًا وَمَزْبُوْرًا * وَأَبْيَنَ الْقَصَصِ مَنْظُوْمًا وَمَنْثُوْرًا * كَلَامُ مَنْ أَنْزَلَ الْقُرْآنَ هُدًى وَنُوْرًا * أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ﴿ سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ﴾
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِوَالِدِيْكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْن فَاسْتَغْفِرُوْه إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الْرَحِيْم
الخطبة الثانية
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْداً كَثِيْراً كَمَا أَمَر* وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَاماً لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ* وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَر* اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَصَابِيْحِ الْغُرَر*
أَمَّا بَعْدُ: أُوْصِيكُمْ وَنَفْسيْ بِتَقْوَى اللهِ* عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى مِنْ سِمَاعِ اللَّغْوِ وَفُضُوْلِ الْخَبَر* وَانْتَهُوا عَمَّا نَهَاكُمْ عَنْهُ وَزَجَر* وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِه* وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِه* وَثَلَّثَ بِكُمْ أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ بَرِيَّةِ جِنِّهِ وَإِنْسِه* فَقَالَ تَعَالَى مُخْبِراً وَآمِرَا* إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا آيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْماً* اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ إِمَامِ الْحَرَمَيْنِ وَصَاحِبِ الْهِجْرَتَيْنِ وَعَلَى آلِ مُحَمَّد* فَيَا أَيُّهَا الرَّاجُوْنَ مِنْهُ شَفَاعَةً صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْماً* اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّد* نُوْرِ الْقَلْبِ وَقُرَّةِ الْعَيْنِ وَعَلَى آلِ مُحَمَّد* فَيَا أَيُّهَا الْمُشْتَاقُوْنَ إِلَى رُؤْيَا جَمَالِهِ صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْماً* اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّ الرَّحْمَة* وَشَفِيْعِ الْأُمَّة* عَدَدَ مَا أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكَ وَضَمَّه* وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ نَصَرَهُ فِيْ كُلِّ مُهِمَّة* خُصُوْصاً مِنْهُمْ ذِي الْأَصْلِ الْعَرِيْق* أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَا أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيْق* وَعَلَى الزَّاهِدِ الْأَوَّاب* اَلنَّاطِقِ بِالصَّوَاب* أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَا أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّاب* وَعَلَى جَامِعِ الْقُرْآن* أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَا عُثْمَانَ بْنِ عَفَّان* وَعَلَى أَسَدِ اللهِ الْغَالِب* أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَا عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِب* وَعَلَى وَلَدَيْهِ السَّيِّدَيْنِ أَبِي مُحَمَّدٍ الْحَسَنِ وَأَبِيْ عَبْدِ اللهِ الْحُسَيْن* وَعَلَى أُمِّهِمَا الزَّهْرَاءِ الْبَتُوْلِ بِنْتِ الرَّسُوْل* وَعَلَى عَمَّيْهِ الْمُعَظَّمَيْنِ عِنْدَ اللهِ وَالنَّاس* الْمُطَهَّرَيْنِ مِنَ الْدَنَسِ وَالْأَرْجَاس* أَبِيْ عَمَارَةَ حَمْزَةَ وَأِبْي الْفَضْلِ الْعَبَّاس* وَعَلَى بَقِيَّةِ الْعَشَرَةِ الْمُبَشَّرَة* الَّذِيْنَ بَايَعُوْهُ تَحْتَ الشَّجَرَة* طَلْحَةَ الْفَيَّاضِ وَالْحَوَارِي الزُّبَيْر* وَسَعْدِ الْهُدَى وَسَعِيْدِ الْخَيْر* وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ الزَّكِيِّ الشَّاكِر* وَأَبِيْ عُبَيْدَةَ الزَّاهِدِ الزَّاهِر* رِضْوَانُ اللهِ تَعَالَى عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن*
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ* رَبَّنَا إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات* يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّات* بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن* اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِين* وَاخْذُلِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِيْن* اَللّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ* اَللَّهُمَّ مَزِّقْ جَمْعَهُمْ* اَللّهُمَّ دَمِّرْ دِيَارَهُمْ* اَللّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَ مُحَمَّد* وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ دِيْنَ مُحَمَّد* وَاجْعَلِ اللّهُمَّ بَلْدَتَنَا هَذِهِ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً وَسَائِرَ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْن* وَاكْتُبِ اللَّهُمَّ السِّتْرَ وَالسَّلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَى عَبِيْدِكَ الْحُجَّاجِ وَالْغُزَاةِ وَالْمُسَافِرِيْن* فِي بَرِّكَ وَبَحْرِكَ وَجَوِّكَ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ أَجْمَعِيْن* وَاغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ* بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمِ الرَّاحِمِيْن* اَللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْقَحْطَ وَالْغَلَاءَ وَالْجَوْرَ وَالْفِتَنَ وَالْوَبَاءَ وَسَائِرَ أَنْوَاعِ الْبَلَاءِ* مِنْ بَلَدِنَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً* اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا شَرَّ الطَّاغِيْنَ وَالْبَاغِيْنَ وَالظَّالِمِيْنَ وَالْمُعْتَدِيْنَ بِمَا شِئْتَ وَكَيْفَ شِئْتَ* عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ فِيْ لُطْفٍ وَعَافِيَة* اَللّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَالرَّحْمَةَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِيْن* اَللّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَالرَّحْمَةَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الآيِسِيْن* اَللّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَالرَّحْمَةَ وَلَا تَأْخُذْنَا بِالسِّنِيْن* اللّهُمَّ اسْقِنَا وَأَغِثْنَا يَا أَرْحَمَ ا لرَاحِمِيْن* رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار* عِبَادَ الله* {إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ} وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْم يَذْكُرْكُمْ* وَاشْكُرُوا لَهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ* وَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْلَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Download PDF artikel ini: