Posted on 14 April 2025
Afiyah adalah keselamatan dari berbagai hal yang tidak disenangi baik dalam urusan dunia maupun agama. Sebagian mengartikan afiyah adalah kesehatan, sebagian lagi mengartikan afiyah sebagai keselamatan dalam agama.
Apapun itu, afiyah merupakan anugerah yang sangat agung. Bahkan Rasulullah ﷺ menganjurkan bagi siapa saja yang ingin berdoa agar meminta afiyah dalam doanya. Paman Nabi ﷺ yang bernama Abbas bin Abdul Muthalib radhiyallahu anhu menceritakan:
Aku berkata kepada Nabi ﷺ, “Wahai Rasulullah, ajarkan aku apa yang semestinya aku minta kepada Allah ﷻ.”
Maka Nabi ﷺ :
سَلْ اللَّهَ الْعَافِيَةَ
Mintalah kepada Allah Afiyah.
Beberapa hari kemudian, Aku (Sahabat Abbas) kembali bertanya kepada Nabi ﷺ, “Wahai Rasulullah, ajarkan aku apa yang semestinya aku minta kepada Allah ﷻ.”
Maka Nabi ﷺ menjawab:
يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّ رَسُولِ اللَّهِ سَلْ اللَّهَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Wahai Abbas, wahai paman Rasulullah, mintalah kepada Allah Afiyah di dunia dan di akhirat. (HR Turmudzi)
Setelah keimanan, tidak ada anugerah yang lebih besar dari Afiyah. Nabi ﷺ bersabda:
سلوا الله العفو والعافية، فإن أحداً لم يعط بعد اليقين خيراً من العافية
Mintalah kepada Allah kemaafan dan afiyah, sebab tiada anugerah yang diberikan kepada seorang pun setelah keyakinan yang lebih baik daripada afiyah. (HR Turmudzi)
Ketika Sayidah Aisyah radhiyallahu anha mengetahui keutamaan memohon afiyah kepada Allah ﷻ beliau berkata:
لَوْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَكَانَ أَكْثَرَ دُعَائِي فِيهَا أَنْ أَسْأَلَ اللهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
Andai aku mengetahui kapan Malam Lailatul Qodar, pasti doa yang paling banyak aku panjatkan adalah meminta kepada Allah kemaafan dan Afiyah. (An-Nasai, dalam Sunan Kubra)
Perkataan Para Ulama Tentang Afiyah
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah termasuk ulama yang sangat gigih membela kebenaran sehingga pernah dipenjarakan oleh pemerintah pada masanya. Beliau berkisah:
“Dahulu aku menghafal Al-Qur’an. Saat aku menuntut ilmu hadits, aku disibukkan dengannya. Maka Aku memohon kepada Allah ﷻ agar menganugerahkan kepadaku agar dapat menghafal hadits. Tetapi aku lupa menyertakan doa meminta afiyah. Sehingga aku tidak meghafalkan hadits kecuali dalam penjara dan belenggu. Maka, apabila engkau meminta kepada Allah suatu permohonan, sertakanlah dengan permintaan afiyah.” (Disebutkan dalam Manaqib Imam Ahmad, oleh Imam Ibnu Jauzi)
Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad radhiyallahu anhu berkata:
“Jika Engkau meminta kepada Allah, mintalah agar sesuatu itu terjadi di waktu yang paling baik, dan ikatlah permintaan itu dengan meminta afiyah dan kelembutan di dalamnya.
Sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu pernah mendengar seorang meminta taubat, lantas Beliau berkata, ‘Orang ini meminta taubat, tapi bisa saja taubatnya terhasilkan dengan cara tangannya dipotong. Maka hendaknya ia sertakan bersamanya permintaan afiyah.”
Pernah seorang berdoa kepada Allah untuk mendapatkan dua roti setiap hari, tetapi ia tidak menyertakan permintaan afiyah. Maka Allah ﷻ mentakdirkan ia masuk ke dalam penjara, saat di penjara ada orang yang memberikan padanya jatah dua roti setiap hari. Lantas orang itu teringat doanya, dan memohon afiyah, maka ia pun dibebaskan dari penjara. (Tatsbitul Fuad juz 1 hal 96)
Di antara kalam Al-Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi radhiyallahu anhu:
ينبغي لمن سأل الله شيئاً .. أن يسأله مع العافية ؛ فلعله يقع له مع شيء من البلاء
Hendaknya orang yang meminta sesuatu kepada Allah, ia memintanya disertai afiyah. Karena bisa saja yang ia minta terjadi dengan disertai bala. (Qurratul Ain hal 480). RA (*)