Sepuluh Macam Ibadah Menurut Sayid Ahmad Zaini Dahlan

Posted on 23 July 2025


Tugas manusia di muka bumi ini adalah menghamba kepada Allah . Di dalam Al-Qur’an, dengan tegas Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Adz-Dzariyat:  56)

Bentuk-bentuk pengabdian dan ibadah kepada Allah tentu sangat banyak dan tidak terhitung. Sayid Ahmad Zaini Dahlan mengembalikan semua jenis-jenis ibadah itu kepada sepuluh macam, yang darinya bercabang ibadah-ibadah lainnya.

Dalam kitab Taqribul Ushul Litashiil Wushul, Sayid Ahmad Zaini Dahlan mengatakan:

Ibadah-ibadah ada sepuluh macamnya, yaitu:

1.       Shalat

2.       Zakat

3.       Puasa

4.       Haji

5.       Membaca Al-Quran

6.       Berdzikir kepada Allah dalam segala keadaan

7.       Mencari nafkah yang halal

8.       Memenuhi hak-hak sesama muslim dan hak-hak persaudaraan

9.       Amar Ma’ruf Nahi Munkar

10.   Mengikuti Sunnah.

Setelah menyebutkan sepuluh macam ibadah ini, beliau mengatakan bahwa mengikuti sunah adalah kunci kebahagiaan dan tanda cinta kepada Allah . Di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran : 31)

Setiap hamba sudah semestinya mengabdi kepada Allah , merendahkan diri di hadapan Pencipta dengan berbagai cara yang ia mampu. Semua macam ibadah ini menjadi sebab makrifat (mengenal) Allah. Setiap kali bertambah ibadah seorang hamba akan bertambah pula makrifatnya. Mengenal Allah akan membuat hatinya terpancarkan cahaya yang dengannya ia dapat melihat berbagai rahasia penciptaan yang ada dalam kuasa Allah, ia menyaksikan dan memahami sifat-sifat-Nya sesuai dengan kadar cahaya yang dilimpahkan padanya.

Demikian semestinya kita sebagai hamba selalu beribadah kepada Allah dengan semua macam ibadah yang kita mampu, mulai dari yang wajib, kemudian yang sunah. Semua itu dilakukan dengan menyempurnakan adab-adabnya. Semoga dengan demikian kitab isa menjadi hamba yang bukan hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya namun juga dicintai oleh Allah dan dicintau pula oleh Rasul-Nya. Aamiin Ya robbal ‘Alamiin. RA(*)