Tiga Nasihat Ramadhan Habib Zain bin Sumaith

Posted on 18 March 2025



Oleh : Al Habib Zain bin Smith, semoga Allah senantiasa menjaga Beliau

Aku mewasiatan untuk menjaga tiga hal dalam Ramadhan:

Pertama: Menjaga baik-baik puasa kalian seperti menjaga permata yang berharga

Maksudnya menjaganya dari hal yang dapat membatalkan secara zahir seperti hal-hal yang membatalkan puasa yang diketahui oleh hampir semua orang, yaitu menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal yang lain yang membatalkan puasa.

Dan juga menjaganya dari hal maknawi yang dapat menghapus pahala dan ganjaran puasa seperti berdusta, ghibah, dan segala perbuatan yang dibenci Allah . Semua ini tidak membatalkan puasa sehingga tidak wajib mengqodhoi puasanya akan tetapi menggugurkan pahala dan ganjaran puasanya. Puasanya sah tapi tidak memilii faidah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش، وكم من قائمٍ ليس له من قيامه إلا التعب والسهر

Betapa banyak orang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain lapar dan haus. Betapa banyak orang yang shalat namun tidak mendapatkan apa-apa dari shalatnya keculi rasa lelah dan begadang saja.

Tidak semestinya seorang yang berpuasa bertengkar atau berdebat atau berbicara buruk akan tetapi hendaknya ia menyibukkan waktunya dengan perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah , sebab amal di bulan Ramadhan dilipat-gandakan.

Sudah semestinya bagi orang yang berpuasa berusaha menyingkirkan hambatan-hambatan yang dapat menghalanginya dari mendapatkan rahmat Allah seperti durhaka kepada orang tua, saling mendengki, memutus silaturahim dan selainnya. Siapa yang masih memiliki salah satu dari hal ini, maka malam Ramadhan akan berlalu baginya begitu juga malam Lailatul Qodar serta sepuluh malam terakhir Ramadhan sedangkan ia diharamkan dari apa yang diturunkan di bulan Ramadhan daripada kebaikan-kebaikannya, keberkahan-keberkahanya, pemberian-pemberiannya serta anugrah dan kelembutan-kelembutan Allah .

Kedua: Menjaga Shalat Ramadhan

Maksudnya adalah menjaga shalat Tarawih dari malam pertama Ramadhan sampai malam terakhir dengan memperhatikan pula untuk melakukan shalat Jamaah khususnya Shalat Shubuh. Siapa yang menjaga hal ini maka ia telah mendapatkan bagiannya dari Lailatul Qodar.

Ketiga: Menyodorkan diri untuk mendapatkan nafahat Allah

Anugrah-anugrah agung dari Allah senantiasa turun di setiap malam Ramadhan dari tenggelamnya matahari sampai fajar. Sedangkan di selain Ramadhan hanya turun di waktu sebelum Shubuh.

Maka hendaknya seorang muslim menghadang anugrah-anugrah serta nafahat-nafahat Allah. Menghadang untuk menerima ini bisa dilakukan dengan tiga hal:


            1.      Dengan semangat serta giat dalam perbuatan yang diridhoi Allah . Di dalam AL-Quran, Allah berfirman:

وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ

Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. (QS an Ankabut: 6)

Maka berjihadlah (bersungguh-sungguh) maka engkau akan menyaksikan dan mendapatkan keuntungan dengan janji untuk mendapatkan petunjuk Allah.

Rasulullah bersemangat di Ramdhan melebihi semangat di selain Ramadhan. Beliau lebih dermawan di dalam Ramadhan melebihi angin yang berhembus.




2.       Dengan memperhatikan wirid-wirid dan dzikir-dikir yang datang dari Nabi dan dari para salaf sholeh. Terlebih dzikir berikut ini yang dianjurkan untuk diperbanyak, yaitu:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أّسْأَلُكَ الجَنَّةَ، وأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Aku meminta ampun kepada Allah. Au memohon surga dan aku berlindung dari neraka.

Hendaknya ia memperbanyaknya sebab ini adalah empat permohonan yang dianjurkan oleh Nabi untuk diperbanyak selama Bulan Ramadhan. Nabi bersabda:

«استكثروا فيه من أربع خصال»

Perbanyak di dalamnya (Ramadhan) empat hal .

Jangan hanya membaanya sebelum Maghrib saja, tapi bacalah 50 kali atau seratus kali atau lebih. Bacalah saat sambil berjalan, duduk, atau saat mengendarai kendaraan. Wanita bisa membacanya saat ia memasak, saat ia membersihan rumah, saat ia menyusui anaknya. Laki laki hendaknya memperbanyak saat ia bekerja, dan saat melakukan kegiatannya.



Hendaknya ia menjaga dzikir-dzikir yang bersumber dari Nabi . Dan menghadiri majlis-majlis yang berkah tertutama majlis ilmu. Telah datang riwayat:

من حضر مجلس علم في رمضان كتب الله له بكل خطوة عبادة سنة

Siapa yang mengadiri majlis ilmu di Bulan Ramadhan maka Allah akan mencatat setiap langkahnya seperti ibadah setahun.

Oleh sebab itu para salaf mendirikan majlis ilmu dan rauhah di Ashar Ramadhan. Hendaknya seorang mukmin saling berlomba dalam kebaikan dan bersegera melakukannya. Allah berfrman:

وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ

Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. (QS al Muthaffifin: 26)

Dalam ayat lain:

لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ

Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja. (QS as Shaffat: 61)

        3.  Berusaha menyingkirkan hal-hal yang menghalanginya untuk mendapatkan rahmat. Ini adalah yang paling penting dan paling agung. Telah disebutkan di antaranya            adalah durhaka pada orang tua, memutus silaturahim, saling memyimpan benci, dan semisalnya.            

                 Jika ia melakukan ini semua,  ia akan keluar dari bulan Ramadan dalam keadaan yang terbaik. Imam Sya’roni semoga Allah meridhoinya berkata:

كان يخرج رمضان وهم مكاشفون لما يحصل لهم من الأسرار والأنوار والبركات .

Orang dahulu jika keluar dari Bulan Ramadhan mereka telah menjadi kasyaf (memiliki firasat tinggi) karena memperoleh rahasia-rahasia, cahaya-cahaya serta keberkahan keberkahan Ramadhan

Sedangkan kita, kadang kita masuk Ramadhan dan keluar tapi tidak ada yang bertambah pada diri kita. Ini adalah termasuk musibah terbesar.

Dengan tiga hal ini, aku berwasiat untuk menjaganya sebaik-baiknya. Yaitu untuk menjaga puasa, shalat, serta menyodorkan diri untuk mendapatkan nafahat Allah .

Aku memohon kepada Allah Ta’ala agar menyempurnakan bagian kami dan bagian kalian dari Ramadhan daripada kebaikan-kebaikannya, keberkahan-keberkahannya, dan dari apa yang dilimpahkan kepada orang-orang yang sempurna berpuasa dan sempurna shalat. Dan membagikan kepada kami dan kalian bagian paling sempurna dari hal itu dan menempatkan kami dan kalian di jalan yang terbaik.

Semoga Allah terus mengembalikan kepada kami dan kalian bulan Ramadhan dalam keadaan terbaik, tahun demi tahun, dan waktu demi waktu yang panjang. Dan menjadikan Ramadhan saksi yang menyaksikan kebaikan kita bukan saksi yang menyaksikan keburukan kita, menjadi bukti kebaikan kita bukan bukti keburukan kita. Dan menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang dibebaskan, dimerdekakan, diselamatkan dan diberi perlindungan dari neraka. Dan semoga Allah menolong kita untuk menjalankan puasa dan shalat di dalamnya dengan keadaan paling sempurna dan paling nikmat. Aamiin ya Robbal alamiin.

*NB diterjemahkan dari Bahasa Arab dengan sedikit perubahan.